Bitter 28

1.7K 348 178
                                    

Three Months Later

Ahn Yena sedang berusaha menggantungkan bintang terakhir di puncak pohon natal, sampai sebuah tangan yang lebih besar dan panjang tiba-tiba saja meraih bintang itu, dan dengan mudahnya meletakannya di puncak pohon tanpa perlu bersusah payah sepert...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ahn Yena sedang berusaha menggantungkan bintang terakhir di puncak pohon natal, sampai sebuah tangan yang lebih besar dan panjang tiba-tiba saja meraih bintang itu, dan dengan mudahnya meletakannya di puncak pohon tanpa perlu bersusah payah seperti dirinya.

"Merry Christmas honey." Park Chanyeol kemudian memeluk pinggangnya dari belakang dan membenamkan wajahnya di lekukan leher Ahn Yena. "Hari ini anniversary kita yang ke seratus hari, kau mau kemana? Kita harus jalan-jalan."

"Tidakkah lebih baik kau mandi dulu? Hari ini natal dan kau masih bisa bangun se-siang ini?!" Ahn Yena bisa merasakan lekukan senyum bibir pria itu di tengkuknya.

"But, where's my morning kiss?"

"Tidak ada sebelum kau mandi dan mengganti piyamamu dengan setelan rapi--" belum sempat ia menyelesaikan perkataannya itu, Park Chanyeol sudah lari terbirit-birit menuju kamar mandi setelah sukses mendaratkan sebuah kecupan di pipinya. "Sekali lagi kau melakukannya tanpa izinku, akan kupatahkan lehermu yang panjang itu!!"

Yena kembali mematut dirinya di depan cermin besar di kamar Park Chanyeol, merapihkan rambutnya yang tidak serapih sebelumnya setelah sibuk menghias pohon natal tadi. Ia bermaksud menyiapkan tuxedo milik lelaki itu untuk pertemuan penting hari ini.

Park Chanyeol kembali berulah dengan keluar dari dalam kamar mandi hanya dengan selembar handuk putih yang membungkus pinggangnya dan wangi sabun mahal yang menguar dari kulit tubuhnya. Lelaki itu kembali memeluk punggung kekasihnya dan mendaratkan kecupan-kecupan di bahu terbuka milik Yena. "Kita tidak perlu pergi ke mana-mana hari Natal ini, lebih baik menghabiskannya hanya berdua di rumah sepanjang hari. Bagaimana menurutmu?"

"Tapi kau bilang ada pertemuan dengan orang penting?"

"Ah, benar." Kini lelaki itu beralih ke lekukan lehernya dan sedikit membuat perempuan itu melotot sebentar dari pantulan cermin. Ahn Yena harus melakukannya untuk mencegah lelaki itu memberikan beberapa kissmark di sana, jika mereka benar-benar harus menghadiri pertemuan dengan kenalan penting Park Chanyeol hari ini.

Dan lelaki itu berakhir terkekeh pelan, menumpukan dagunya di atas kepala Ahn Yena. Kini mereka berdua beradu pandang lewat cermin rias. Yena tidak mengerti sinyal apa yang lelaki itu kirimkan padanya sampai jemari milik Park Chanyeol mulai membuka lilitan tali di dressnya.

Dan tidak perlu waktu lama bagi lelaki itu untuk membawanya pada sebuah ciuman yang intens dan hangat.

Mendekap, menyentuh, dan saling melumat bibir milik masing-masing. Chanyeol dengan begitu mudahnya bisa dengan cepat membawanya ke atas ranjang, seolah Yena begitu ringan seperti bulu. Lelaki itu sudah berada di atasnya, dan Yena bisa merasakan tangan yang besar itu sibuk mencari-cari pengait di punggungnya.

Namun sebelum itu terjadi, Yena sudah lebih dulu berguling dan membiarkan posisi Chanyeol bertukar menjadi di bawahnya.

Ia terduduk di atas perut milik lelaki itu yang terasa begitu kekar, terengah-engah membalas tatapan penuh gairah milik Chanyeol yang membuatnya merasa bersalah. "I'm sorry."

Bitter of Love (Byun Baekhyun)Where stories live. Discover now