MAF 37

1.4K 141 14
                                    

"Aww sakit!" pekik Prilly sambil mencengkram punggung Ali dengan kasar. Ya karena saat ini Prilly sedang di urut.

"Tahan bentar ya Neng," ujar tukang urutnya.

"Sakit!" pekik Prilly menarik rambut Ali yang membuatnya kewalahan. Beberapa menit kemudian Prilly pun selesai di urut.

"Kejadiannya emang gimana?" tanya Astrid sambil mengelus rambut Prilly yang tertidur di sofa.

"Jadi gini Tan," cerita Elza mengalir begitu saja tidak ada yang di kurangin atau di lebihkan.

"Maaf ya Tan, coba kita enggak ngikutin kemuan Prilly, pasti enggak bakal kejadian kaya gini," kata Ruza.

"Enggak papa ko," sahut Astrid.

"Owh iya Tante ambil minum dulu ya, kalian di temenin Prilly dulu ya," lanjut Astrid berlalu ke dapur. Beberapa menit kemudian Astrid pun kembali sambil membawa minum dan cemilan.

"Ayo di minum sama makan dulu, Tante mau ke kamar dulu," ujar Astrid dan segera berlalu.

"Kado Prilly mana El?" tanya Ruza.

"Enggak tau," jawab Elza.

"Kado Prilly?" tanya Ali.

"Iya Ka, tadi si sekolah Prilly dapet kado," jawab Elza.

"Dari siapa?" tanya Ali.

"Enggak tau Ka," jawab Elza.

"Emang enggak ada namanya?" tanya Ali.

"Adanya Prilly doang, itu juga di kasih sama temen sekelas, katanya ada di meja Prilly terus juga ada nama Prillynya," jelas Ruza.

"Bentar deh di ambil dulu," lanjut Elza dan berlalu keluar.

"Enghh," lenguhan Prilly yang membuat Ali dan Elza segera menoleh ke arahnya.

"Akhirnya kamu bangun juga," ucap Ali sambil mengusap rambut Prilly.

"Kakinya udah enakan kan?" lanjut Ali membatu Prilly udah duduk.

"Udah ko," jawab Prilly.

"Elza mana Za?" lanjut Prilly.

"Lagi ngambil kado lo," jawab Ruza bersamaan dengan Elza yang datang sambil membawa kado.

"Ini Prilly kado lo," ucap Elza sambil duduk dan meletakkan kadonya di atas meja.

"Dari pacar kamu?" sinis Ali yang membuat Prilly segera menatapnya.

"Bukan ih, pacar aku kan cuma kamu seorang," ucap Prilly.

"Yakin?" tanya Ali sambil mengangkat satu alisnya.

"Yakinn dong, udah ah aku lagi buka kado," kata Prilly.

"Ini kira-kira dari siapa ya," lanjut Prilly.

"Buka aja Prill," suruh Elza. Prilly pun segera membukanya.

"Ko isinya foto Rafan," ucap Prilly sambil mengeluarkan foto Rafan yang cetak dalam bentuk polaroid.

"Ada coklatnya," lanjut Prilly mengeluarkan coklat yang berbentuk love.

"Ada lagi enggak isinya?" tanya Elza.

"Bentar," jawab Prilly dan mengecek kembali kadonya.

"Ada surat," lanjut Prilly dan mengeluarkannya.

"Coba baca Prilly," suruh Ruza.

Prilly pun membacanya. "Kalo Ka Rafan main ke rumah lo tolong kasih ya Prill thanks." Reflesk mereka saling menatap satu sama lain.

My Annoying FianceOnde histórias criam vida. Descubra agora