33) TERBONGKAR

693 91 107
                                    

Biasakan vote ⭐ sebelum baca
Komen setelah baca,
Dan follow juga akun @xiao_lanq untuk dapetin info terupdate karya-karyaku.
Happy reading
Xie Xie 😘

💛Adakah yang masih nungguin cerita ini?

💛💛💛💛💛💛💛💛

Vito merampungkan pekerjaannya dengan malas-malasan, suasana hatinya anjlok setelah kejadian tempo hari di hotel Mercure.

Wanita itu sangat mirip dengan Bety, awalnya Vito yakin bahwa itu adalah Bety-nya. Namun setelah mendapat penolakan dan sanggahan dari wanita itu, Vito malah jadi ragu. Apa benar wanita itu adalah Bety?

Informasi dari Ali juga berpengaruh besar dan menambah kadar kekalutan pikirannya. Jika informasi yang di dapat Ali itu akurat, maka bisa dipastikan bahwa wanita itu bukanlah orang biasa.

Vito menghela napas dalam dan mengembuskannya dengan keras, seolah dengan begitu bisa meringankan semua beban pikirannya.

Tok, tok, tok

Pintu diketuk dan dibuka setelah mendapat sahutan dari Vito. Memunculkan wajah cantik dan sileut tubuh seksi Sarah, sekretaris Vito.

Sarah sebelumnya adalah sekretaris Panji, namun karena Panji sudah pensiun, jadilah kini Sarah menjabat sebagai sekretaris Vito.

Hari ini wanita yang berusia tiga puluh satu tahun itu tampak berbeda, polesan lipstick berwarna merah menyala serta rambut yang dibiarkan terurai bergelombang, menambah kesan 'menggiurkan' yang selama ini memang sudah disandangnya.

Sarah berjalan dengan langkah anggunnya dan berhenti di depan meja sang CEO, Sarah tersenyum seraya berujar. "Ini dokumen yang kemarin Bapak minta dari bagian HRD, tadi baru diserahkan oleh Pak Desta." Jelasnya sambil meletakkan sebuah map ordner berwarna hitam ke atas meja Vito.

"Oke, thank's. Kamu bisa pergi sekarang." Vito menanggapi dengan tidak bersemangat. Pasalnya pikirannya saat ini sedang tidak di tempat, tengah mengelana jauh memikirkan seseorang.

"Bapak belum mau makan siang?
Ini udah lewat lho jam makan siangnya, nanti Bapak sakit.
Atau mau saya pesenin makanan aja?" Sarah menawarkan perhatiannya seraya mengulas senyum yang seolah 'mengundang'.

Vito tahu persis tipe-tipe wanita seperti Sarah, karena sebelumnya juga Vito sudah berpengalaman menghadapi wanita-wanita yang satu spesies dengan Sarah.

Jangan pikir Vito akan terhanyut oleh pesona yang ditebarkan oleh sekretarisnya itu. Keledai saja tidak jatuh dua kali di lubang yang sama, masa iya seorang Vito Handika Permana lebih dungu di banding keledai.

"Nanti saya pesan sendiri, kamu boleh keluar sekarang." tolak Vito secara halus.

Sarah tidak menutupi raut wajah kecewanya, wanita itu tidak mendebat lagi dan memilih meninggalkan ruangan yang ditempati Vito. Sarah tidak akan menyerah, wanita itu berpikir mungkin Vito tipe pria yang suka main tarik ulur. Dan dengan senang hati, Sarah akan meladeni permainan itu. Bukankah imbalannya setimpal, jika berhasil maka kemungkinan besar kelak ia akan menyandang nama Permana dibelakang namanya.

Memikirkannya saja sudah membuat Sarah senang bukan kepalang. Sarah dulu pernah mempertimbangkan Panji sebagai sasarannya, tapi pria itu sudah terlalu tua, sudah bau tanah. Yang ada nanti Sarah malah merasa jijik, maka dari itu Sarah memilih mengurungkan niatnya dan bekerja secara profesional sebagai sekretaris Panji.

Namun sejak pria tua itu pensiun dan digantikan oleh cucunya, niat Sarah bangkit lagi. Wanita mana yang tidak akan terpesona oleh wajah tampan Vito, apalagi Vito satu-satunya pewaris PsP Corporation.

BIG beauty QUEEN 🔚🔚🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang