33

3.2K 667 394
                                    

Hyunjin menangis dalam diam, didepannya mayat Hwall yang tergantung dengan darah di sekujur tubuhnya membuat Hyunjin meringis.

Hyunjin bahkan tak menyangka, jika Hwall akan menjadi korban dari semua ini.

Sedikit rasa penyesalan datang. Jika saja Hyunjin tidak menyetujui ajakan Hwall untuk membantu Yangyang dan Xiaojun. Mungkin semuanya tidak akan seperti ini.

Tapi apadaya, semuanya telah terjadi. Dan tidak akan bisa terulang.

Hyunjin masih terdiam di pintu toilet, ditemani oleh Seungkwan yang berdiri disampingnya dengan dua donat ditangannya.

"Hyun, udah. Pihak sekolah udah ngehubungin ambulance kok. Soalnya gaada yang berani nurunin mayat Hwall." ucap Seungkwan pelan.

Hyunjin menggeleng, ia menoleh cepat kearah Seungkwan dengan tatapan marah. "Gue bakal bales dendam."

Didepannya Seungkwan menelan donatnya kasar. Ia tidak pernah melihat Hyunjin semarah ini sebelumnya.

"Bales dendam sama siapa?"

Dalam diam Hyunjin menyeringai, dan sukses membuat Seungkwan tersedak donat yang sedang dimakannya.

















































"Liu Yangyang"














































































Yangyang terduduk dikelasnya dengan pandangan kosong. Ia masih tidak percaya dengan kejadian beberapa jam yang lalu.

Tentang Hyunjin yang memberi tahu bahwa Jeno kabur.

Tentang Taeyong yang kembali datang.

Dan, tentang kematian Hwall di toilet kampus yang begitu mendadak.

"Gue kira semuanya udah beres." Gumamnya pelan.

"Kata siapa beres?"

Yangyang tersentak dari duduknya  Seingatnya, ia sedang sendiri di kelas. Lalu siapa yang menyauti perkataannya?

"Yangyang? Lo fikir semuanya bakal beres hah? Lo tau ga? Hwall mati karena udah ngebantuin lo. Lo gak ngerasa bersalah gitu nyeret Hwall sama temennya masuk ke masalah lo sendiri?"

Dengan cepat, Yangyang menoleh kebelakang.

Sukses. Yangyang sukses menegang ditempatnya. Didepannya, seseorang yang sangat ia kenal. Sedang menyeringai menatapnya.

"Kenapa? Lo kaget gue dateng ke kelas lo?"

"Ngapain lo disini?"

Orang didepannya terkekeh, "Ngapain lo bilang? Ini kan juga kelas gue. Atau lo lupa sama gue? Oke kalau gitu, kita kenalan ulang. Hai Yangyang, kenalin nama gue -----


















































---- Lee Jeno"


































Xiaojun terengah, ia merasa jika tubuhnya mati rasa sekarang. Serangan orang di depannya tidak main-main.

"Gimana? Enak ga?" Pertanyaan orang di depannya membuat Xiaojun menghela nafas kasar.

Xiaojun masih bertahan agar tidak tersungkur. "SEBENERNYA GUE PUNYA SALAH APA SIH SAMA LO HAH?"

Teriakan Xiaojun sukses membuat orang di depannya tertawa.

"Gaada. Gue cuma dendam sama lo."

"DENDAM APAAN HAH? GUE PERNAH MUKULIN LO? GAK PERNAH KAN?"

Bukannya menjawab, orang didepannya malah melempar pisau tepat di leher Xiaojun. Dan itu sukses membuat Xiaojun terjatuh.

"Lo emang gak pernah mukulin gue. Tapi inget satu hal, kedatangan lo ke kampus ini ngebuat reputasi gue ancur."

"Maksud lo apa hah?"

"Xiao Dejun. Mahasiswa pindahan dari China yang di puji puji seluruh dosen karena kepintarannya. Itu harusnya buat gue, bukan buat lo."

Xiaojun meringis, jadi hanya karena itu?

"LO KAYA ANAK KECIL TAU GAK SIH! TERUS NGAPAIN LO TEMENAN SAMA GUE, KALAU LO BENCI SAMA GUE HAH?"

Oke. Sepertinya Xiaojun berteriak terlalu keras, karena setelah itu pisau di lehernya benar-benar menembus kedalam leher.

"Buat ngebunuh lo"

Ucapan santai orang di depannya membuat Xiaojun meringis.

"Udah tau kan? Yaudah gue pergi. Xiaojun, kalau bisa cepet nyusul yang lain ya. Gue muak liat muka lo."

Dan setelah ucapan itu, Xiaojun benar-benar tak sadarkan diri di halaman belakang kampus.





















































































"Jadi Lee Jeno kabur? Ck, nambahin beban gue aja."



































































Haiiii, maaf baru bisa update:( dan maaf juga udah buat kalian nunggu lama , maaf juga kalau chapter ini mengecewakan..

Adakah yang masih nunggu cerita ini??

Welcome To Your Hell || NCT Ot21Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang