Bagian 6. Kembali

162 26 0
                                    


Barangkali, untuk sebagian orang malam adalah teman terbaik untuk mengistirahatkan diri, merebahkan tubuh pada ranjang atau sekedar menyantap sepiring roti dengan isian selai kacang dan secangkir teh hangat sambil menatap indahnya hamparan bintang-bintang yang menggantung apik di atas langit sana. Namun berbeda dengan wanita yang kini tengah bergerak gelisah diatas tempat tidurnya. Jangankan tidur, memejamkan mata saja rasanya susah sekali.

Yujin mendengus besar bak hembusan angin puting beliung yang siap merubuhkan ratusan rumah dan gedung bertingkat dikota Seoul malam ini, memilih bangun pada posisinya lantas menyandarkan punggungnya pada sandaran ranjang. Menatap kearah samping kiri, dimana sosok Jungkook sudah tidur lelap diiringi dengan suara dengkuran yang sesekali terdengar oleh telinganya mengingat jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari namun kantuk belum saja menyerang diri wanita bersuarai hitam bergelombang tersebut.

Memejam lelah dan kembali menghembuskan napasnya, Yujin perlahan menyingkap dengan pelan selimut yang menutupi bagian kaki sampai sebatas pinggangnya lalu turun dengan perlahan sehingga menciptakan bergoyangnya ranjang tersebut akibat pergerakan yang ia lakukan.

Memilih keluar dari ruang pribadi miliknya dengan Jungkook itu lantas membawa tungkainya menjauh turun untuk menuju dapur, sekedar untuk membasahi kerongkongannya yang kering seperti gurun pasir dengan segelas air putih dingin lalu kembali kedalam kamarnya untuk  merebahkan tubuhnya kembali kendati ia sendiri pun masihlah tidak merasakan kantuk datang menyapa.

Namun, bukannya kembali kekamar dan kembali merebahkan tubuhnya disamping sang suami yang tengah tertidur lelap diatas ranjang hangat berselimutkan selimut mahal ratusan won itu, Yujin malah berjalan kearah ruang keluarga dengan sofa besar yang terlihat sangat cukup untuk menampung bobot tubuhnya jika ia menidurkan dirinya disana. Dengan sebuah makanan ringan dan segelas air yang ia bawa dari dapur beberapa saat lalu, Yujin mendaratkan bokong sintalnya pada permukaan sofa tanpa berniat menyalakan lampu untuk mempermudah kegiatannya, menyalakan televisi yang berada didepannya dengan sebuah remote yang sudah ia genggam.

Dengan mulut yang terus mengunyah disertai kedua manik yang menatap lurus kearah televisi dengan acara super membosankan itu, Yujin mulai menguap kecil sebab jam yang menggantung tepat diatas televisi itu berada sudah menunjuk pukul tiga lewat beberapa menit.

Merebahkan perlahan tubuh rampingnya dengan sebuah bantal sofa sebagai tumpuan kepala, Yujin perlahan memejamkan matanya berharap ia bisa tidur setidaknya sampai jam enam pagi sebelum bangun besok pagi lagi untuk membuatkan Jungkook sarapan.

***

"Sayang," Jedanya "Istriku." Tubuh yang sudah terbalut rapi dengan setelan jas berwarna abu-abu itu tengah berjongkok dihadapan wajah wanitanya yang kini masih terlelap dengan tangannya yang senantiasa membelai lembut pipi wanita tersebut.

Jungkook tersenyum memandangi wajah Yujin yang tengah tertidur nyaman diatas sofa tanpa sebuah selimut dan kain tebal lainnya yang siap menghalau dingin, wanita itu hanya berbekal gaun tidur tipis berwarna hitam dengan aksen brukat berwarna senada disetiap sisi leher gaun wanita itu, meskipun malam tidak terlalu dingin mengingat ini sudah memasuki musim dimana matahari terasa sangat membakar kulit saat siang hari, musim panas tiba. Tapi tetap saja menurut Jungkook itu akan terasa dingin jika malam telah datang, namun entah apa yang sedang ada dipikiran wanita yang kini tengah mengerjab guna mengumpulkan serpihan nyawa yang ingin kembali masuk kedalam tubuhnya itu, mengapa bisa ia tidur senyaman ini tanpa menggunakan selimut dan sebuah bantal empuk? Meringkuk seperti anak kucing yang kehilangan ibunya dan memilih tidur didalam sebuah kotak kecil disamping tong sampah. Ibaratnya.

Setelah berhasil membawa nyawanya kembali dengan utuh kedalam tubuh, Yujin sedikit terlonjak mendapati wajah Jungkook tepat berada dihadapannya, "Jungkook," panggilnya dengan suara serak khas bangun tidur.

DISAPPOINTED [M] ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora