Chapter 8. Kiss and Make Up

8.3K 787 12
                                    

Touch me like you touch nobody..

eh.. salah.. 😂😂

***

Saat ini, Clara masih berada di cafe. Ia sedang fokus mengerjakan beberapa bahan perkuliahan milik dosennya, Arthur.

Meskipun pikiran Clara sedang dipenuhi oleh seseorang, Clara harus tetap fokus pada pekerjaannya.

"Clara, udah malam, kita lanjut pertemuan berikutnya aja ya."

Clara menatap dosennya yang sedari tadi duduk di depan sambil mengerjakan pekerjaannya.

"Baik pak," ucap Clara.

Arthur tersenyum. Padahal ia sudah meminta Clara untuk tidak terlalu kaku padanya.

Clara dan Arthur bersiap untuk pergi dari cafe ini.

Keduanya berjalan menuju luar.

"Clara saya antar pulang ya," ucap Arthur.

Clara sontak terdiam.

Gadis itu menelan ludahnya. Ia terlihat berpikir.

"Clara?"

"Ah.. gak usah pak," jawab Clara.

"Saya pulang sendiri aja."

"Loh kenapa? ini udah malam."

Clara kembali menggeleng.

"Gakpapa pak, saya naik ojek online aja," jawab Clara.

Arthur akhirnya menyerah.

"Yaudah kalau gitu, saya duluan ya," ucapnya.

Clara mengangguk. Ia melihat Arthur yang berjalan menuju parkiran.

Clara menghela nafasnya.

Meskipun Gevin tak disini, Clara akan semakin merasa bersalah jika ia menerima tumpangan Arthur.

Clara akhirnya memesan ojek online untuk mengantarnya pulang.

***

Clara sudah tiba di rumah. Setelah menemui ibunya, ia langsung naik ke lantai atas.

Clara masuk ke dalam kamar dan berbaring diatas kasur.

Clara menatap langit-langit.

Kini perasaannya jadi tak tenang.

Clara melihat ponselnya. Gevin tak menghubunginya sampai sekarang.

Clara duduk dan melipat kedua kakinya.

Bagaimana ini?

Haruskah Clara menghubungi Gevin duluan?

Setelah beberapa saat berpikir, akhirnya Clara mengirim pesan pada Gevin.

Gevin?

Clara langsung meletakkan ponselnya. Ia takut membaca balasan Gevin.

Namun ternyata itu hanya angan-angan belaka.

Pesan Clara bahkan tidak terkirim ke Gevin.

Clara menghela nafasnya. Sepertinya Gevin benar-benar marah padanya.

Gevin kekasihnya begitu sensitif jika Clara sudah mengungkit soal umur.

Padahal Clara tak bermaksud begitu.

Clara menghela nafasnya.

Sepertinya malam ini ia memang harus menerima nasibnya.

Semoga saja Gevin sudah mau diajak bicara esok hari.

Bad BoyfriendWhere stories live. Discover now