#30-A Hard DayII

860 86 8
                                    

Annyeong MICHINku sekalian yang aku cintai dan aku sayangi selalu setiap saat,di manapu,dan kapanmu,meski kita terhalang oleh lembaran cerita ini... hihihi banyak oceh nih minminnya mian...

Selalu seperti biasanya bagaimana kabar kalian? semoga semua dalam keadaan sehatya... yok lanjut ke cerita.

.

.

.

.

Eeh... jangan lupa di Vote Komen ya,kalo ada salah dalam pengetikan tolong di kasih tau,minmin sayang MICHIN banyak-banyak.

.

.

.

.

.

.

"Selamatkan aku... tolong selamatkan bayiku... ku mohon tolong selamatkan bayiku..."

"Sshhutt... tenanglah aku di sini,kau baik-baik saja..."ucap yoongi yang mencoba menenangkan cheonsa yang mengigau dalam tidurnya. "Tenanglah tidak ada yang terjadi semua baik-baik saja."ucap yoongi yang menenangkan istrinya itu dengan lembut.

"Oppa..."ucap cheonsa yang terbangun dari tidurnya.

"Tenanglah itu hanya mimpi,tidak perlu takut."

"mimpi itu terasa nyata."ucap cheonsa yang begitu khawatir.

"Itu hanya mimpi itu bukan apa-apa,ayo kita tidur lagi."

Cheonsa hanya mengangguk tanpa menjawab suaminya itu,ia hanya memperhatikan lampu gantung yang berada di kamarnya,ia menjadi takut saat melihat lampu gantung setelah kejadian 10 hari lalu,setelah kejadian itu cheonsa selalu ketakuan saat melihat lampu gantung dan juga selalu memimpkan kejadian 10 hari lalu.

"Tidak apa-apa lampu itu tidak akan jatuh,tidurlah aku akan berada di sini."ucap yoongi menenangkan  istrinya yang ada dalam pelukannya itu. "Tidurlah..."yoongi menepuk lembut pundak istrinya itu.

saat terbangun di pagi hari cheonsa tidak melihat yoongi,orang yang pertama kali ia lihat saat membuka mata adalah bibi seo yang membawakan makannan ke dalam kamarnya.

"Bibi di mana yoongi?"tanya cheonsa pada bibi seo.

"Tuan sudah berangkat pagi tadi nyonya,tuan memintaku untuk menamanimu dan memastikan agar nyonya makan dan juga minum obat."ucap bibi seo dengan ramahnya.

bibi seo meletakan makanan untuk cheonsa di meja dan kemudian membuka semua tirai yang berada di kamar cheonsa agar cahaya matahari masuk kedalam ruangan itu.

"Nyonya makanlah... aku akan kembali ke bawah,jika nyonya membutuhkan sesuatu panggil saja aku."ucap bibi seo yang ingin perg.

"Bibi temani aku."ucap cheonsa dengan wajah yang terlihat cemas. "Bibi duduklah di sini."ucap cheonsa yang meminta bib seo untuk duduk di kursi yang ada di dekatnya.

Tanpa banyak bicara bibi seo menuruti permintaan cheonsa dan duduk di dekatnya,selama berada di dekat cheonsa bibi seo hanya bisa melihat kecemasan di wajah cheonsa ia terlihat sangat cemas sampai tidak menyentuh makanannya sedikitpun,ia hanya terus memperhatikan lampu kristal yang tergantung di langit-langit kamarnya itu.

"Nyonya..."suara bibi seo membuat cheonsa sedikit terkejut. "nyonya apa kau mau sarapan di luar?"tanya bibi seo yang mendapati anggukan sebagai jawabannya.

"Bibi aku bisa berjalan,aku tidak perlu itu."ucap cheonsa saat bibi seo membawakan kursi roda unntuknya.

"Bibi tidak kuat jika membantu nyonya berjalan,jika nyonya terjatuh bibi tidak bisa menolong."ucap bibi seo yang mendapatkan senyuman dari cheonsa.

He is my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang