Apa ada yang mengira seorang Bokuto Koutaro yang hiperaktif dan manusia emo memiliki seorang adik yang pendiam. Adik Bokuto ini memiliki kemiripan dengan Bokuto. Bukan sifatnya, tetapi warna mata dan rambutnya.
Bokuto [Name] memiliki surai panjang dwiwarna seperti Bokuto dan manik keemasan. [Name] cukup dewasa dari Bokuto. Walau kakaknya menyebalkan karena emo-mode nya, [Name] tetap sayang padanya.
Kini, [Name] sedang berjalan menyusuri lorong kelas Akademi Fukurodani. Hari mulai menggelap tanda akan turun hujan. [Name] mencari-cari Bokuto untuk pulang bersamanya, tapi hasilnya nihil. [Name] memutuskan untuk bertanya pada Konoha.
"Konoha-san, apa melihat Koutaro-chan?" tanya [Name] pada Konoha.
"Tadi dia buru-buru pulang. Padahal aku sudah mengingatkannya bahwa kau masih dikelas, tetapi dia menganggap kau sudah dirumah meninggalkan mu." jawab Konoha. [Name] memasang raut wajah sedih.
Bisa-bisanya Bokuto meninggalkan adiknya disekolah sementara dia sudah dirumah. [Name] menuju lokernya dan mengambil payung. Tetapi payungnya tidak ada didalam loker.
Konoha yang tau situasinya menggeram kesal. Bokuto benar-benar keterlaluan. Konoha pun mengajak [Name] untuk pulang bersamanya.
"Kalau tidak keberatan, aku akan mengantarmu pulang [Name]. Sekalian menceramahi si rambut burung hantu itu." ucap Konoha lembut.
"Apa tidak merepotkan?" tanya [Name] ragu. Konoha menggeleng pelan dan tersenyum. [Name] pun ikut bersama Konoha.
Dilain tempat, Bokuto sedang merenung karena dia kira [Name] sudah pulang. Dan parahnya, Bokuto membawa payung milik [Name]. Bokuto mengacak-acak rambutnya kesal.
"Arghhhh!!! [Name] pasti marah padaku karena aku meninggalkannya. Kakak macam apa aku ini," gumam Bokuto kesal dan segera melesat mencari [Name].
Manik keemasan Bokuto membulat ketika mendapati [Name] yang tengah dipayungi oleh Konoha. Bokuto yang melihatnya dari depan pagar rumahnya langsung kembali masuk kedalam rumah. Dilihatnya [Name] yang tengah kedinginan dan memakai jaket milik Konoha.
Bokuto sedikit iri jika ada lelaki lain yang mendahuluinya untuk melakukan hal seperti itu. Bukannya incest, tetapi Bokuto tidak pernah melakukan hal seperti yang dilakukan Konoha pada [Name]. Bokuto menatap Konoha yang mengantar [Name] sampai didepan pintu.
"Konoha-san terima kasih sudah mengantarku. Kenapa tidak masuk dahulu? Masih hujan lho," ajak [Name] pada Konoha.
"Apa tidak merepotkan?" tanya Konoha ragu. [Name] menggeleng cepat.
Bokuto segera membuka pintu lalu mempersilahkan Konoha masuk. [Name] hanya berlalu melewati Bokuto.
"Oi Bokuto, kau tidak kasihan gitu dengan adikmu? Ibu dan Ayahmu tidak ada dirumah dan dia yang merawat rumah. Lalu kau meninggalkan nya tadi disekolah dan membawa payungnya?" tanya Konoha menatap tajam Bokuto. Bokuto berdecih.
"Kakaknya [Name] itu aku dan bukannya kau Konoha," jawab Bokuto ketus.
"Setidaknya berterima kasih lah padaku. Aku berbaik hati loh mengantar adikmu pulang dasar burhan." ujar Konoha.
[Name] menghampiri Konoha dan memberikan jaket milik Konoha yang sudah dikeringkan oleh [Name]. Bokuto masuk ke kamarnya dengan wajah masam. Bokuto merasa diabaikan oleh [Name].
"Apa yang aku lakukan sampai-sampai Konoha menyalipku dan memperlakukan [Name] seperti adiknya."
☘☘☘
Hari ini [Name] kebingungan dengan tingkah Bokuto. Saat bangun, Bokuto tidak banyak berceloteh. Memang sih rasanya menenangkan, tetapi tetap saja aneh. Saat ini [Name] sedang sarapan dengan Bokuto.

STAI LEGGENDO
Haikyuu!! x Reader [Imouto]
Fantasy❝ kalau aku menjadi kakakmu? pacarmu? suamimu? yo ndak tauu ❞ Kisah para karakter Haikyuu dan readers sebagai pacar/istri/adik/kakak/anak ©𝐇𝐀𝐈𝐊𝐘𝐔𝐔 - 𝐇𝐀𝐑𝐔𝐈𝐂𝐇𝐈 𝐅𝐔𝐑𝐔𝐃𝐀𝐓𝐄 | 𝐒𝐲𝐚𝐪𝐢𝐥𝐚 𝐍𝐚𝐝𝐣𝐢𝐛