Eps : 7

29 10 0
                                    

Saya pernah berpikir tentang karya saya, kenapa karya saya tidak sebagus yang lain? kenapa milik saya harus ditambahkan dan disandingkan dengan penulis besar? saya merasa tidak pantas pada awalnya, bahkan sampai sekarang.

Saya merasa bahwa masih banyak hal yang perlu dibenahi, perlu ditata ulang, perlu diindahkan supaya pantas bersanding dengan yang lebih hebat dari saya. Banyak diluar sana penulis yang lebih berkualitas daripada saya.

Tapi, mungkin saya tidak boleh beranggapan begitu. Itu menyakitkan untuk sebagian orang, bukan?

Ternyata, karya yang saya kira sampah dan tidak berkualitas itu diapresiasi oleh banyak orang. Masih ada orang-orang yang menghargai tulisan saya meskipun kurang dalam banyak aspek.

Selain itu, saya juga punya beberapa teman di sekitar saya yang juga menyalurkan bakatnya lewat platform ini. Mereka bilang, ingin punya jumlah readers yang saya miliki. Mereka kerja keras, promosi sana sini. Saya juga pernah mengalami posisi itu.

Saya jadi sadar bahwa hasil yang saya terima saat ini berkat kerja keras saya entah itu baik atau buruk. Saya sudah berusaha yang terbaik, seharusnya berterima kasih pada diri saya sendiri karena memilih bertahan dan menuntaskan apa yang saya inginkan.

Tidak seharusnya menghakimi karena kekurangan yang saya miliknya, lagaknya manusia memang begitu, tidak ada yang sempurna. Bahkan penulis besar pun masih merasa kurang dan minder.

Hal itu membuka mata saya. Berterima kasih kepada diri sendiri karena telah berusaha sebaik mungkin.

Terima kasih ya, Aku.
Menuntaskan satu mimpi yang kamu anggap bercanda, lalu mendatangkan banyak cinta, setelahnya mereka yang menerima merasa bahagia.
Teruslah bangun, tapaki jalan yang hendak kamu pilih. Perlahan kamu akan sampai, meskipun rasa ingin untuk mundur selalu menghantui.

Kamu keren, Aku, makasih ya!

A Letter From Your HeartWhere stories live. Discover now