CHAPTER SEPULUH| RETAK

613 35 0
                                    

Ah bodoh nya aku :)
Ketika kamu menatapku sebagai manusia aku langsung jatuh di pandangan pertama.
Padahal kamu hanya iba
-Virco

(。♡‿♡。)

"Aku benci kamu!!!"

"Kenapa kamu tidak mati saja" suara asrih yang sedang berteriak dari dalam kamarnya.

Tara yang mendengar suara itupun langsung bergegas menghampiri bunda-nya,karena takut bunda nya akan melakukan hal-hal yang tidak wajar.

Penampilan asrih sangat memprihatinkan,mata nya merah lebab dan rambut nya sangat kusut.
Ingin rasanya tara menangis melihat keadaan bunda nya sekarang.

" kenapa papa gak ada saat aku dan bunda sedang dalam keadaan seperti ini"batin tara,sambil menahan air matanya

"Anakku sayang" ucap asrih sambil manatap foto tara disertai air mata yang masih mengalir.

"Bunda sayang tara"sambung nya

"Tapi kenapa tara jahat sama bunda"teriak nya histeris

"Gak,,gak,,tara bukan anak bunda,tara bukan anak ku"ucap nya sambil gemetar

"Bun"ucap tara pelan

"Agghhh,,kamu bukan anakku"asrih berpaling menghadap kearah tara,lalu melempar foto tara yang sedari tadi di di ajak nya bicara. Kaca dari bingkai foto itu pecah,tara mundur secara perlahan karena takut kejadian yang sama akan terulang kembali.

"Mau kemana kamu"teriak asrih

Tara gemetar dan langsung lari keluar.

Terdengar lantang suara tawa asrih dari kamarnya,suara tawa yang sangat mengerikan lebih ngeri dari tawa kuntilanak.

"Yah,kapan ayah pulang ara takut yah,ara takut Sama bunda"batin tara


Tara masih bertanya-tanya kenapa bunda tiba-tiba berubah sekasar ini,apa benar karena dia bukan anak kandung bunda.

"Apa aku anak angkat"pikirnya "Kalau bunda benci sama aku karena aku bukan anak kandungnya seharusnya dia benci dari awal kan"

"Ah semua terlalu rumit"tara bedecak kesal sambil mengacak-acak rambutnya

"Taaaraaaa"suara seseorang dari depan rumah

Tara langsung bangkit dari kasurnya sebelum asrih lebih dulu membukakan pintu.

Tapi Tara kalah cepat,karena asrih sudah membuka pintunya

Tara hanya melihat dan menunggu apa yang akan terjadi.

"Tara nya ada tan"ucap mehra

Alit menatap asrih tanpa berkedip, rambutnya kusut dan matanya lembab "apa keluarga ini sedang ada masalah"batin alit, karena alit belum pernah melihat bunda nya tara seperti ini, seperti sedang terpuruk atau apa.

"Tara sudah mati"jawab asrih datar

"Hah,, astaghfirullah,, innalilahi..." Jawab mehra terkejut "kok bisa tan"sambung nya

Alit menyenggol lengan mehra, alit berusa mengkodekan bahwa sebaiknya mereka pulang
Tapi otak mehra tidak merespon

"Ih apa sih lit,gua gak paham"ucap mehra polos

RETAK [HIATUS]Where stories live. Discover now