Tsuki To Hoshi

68 14 5
                                    

Penulis : Ray as Capella Raynchiee

🍋

Pandangan Mitsuki tertuju ke depan, matanya terkunci pada gadis berambut cokelat sebahu yang terbaring di atas brankar. Dengan langkah pelan, Mitsuki berjalan menghampirinya.

Terlihat gadis itu tidur dengan lelap diiringi dengkuran halus. Mitsuki dibuat tersenyum kecil ketika melihatnya--wajah tenang gadis itu saat tidur.

"Kau tetap cantik walau tidur," gumamnya sambil memandang lekat si gadis.

Tiba-tiba pendengarannya menangkap suara lenguhan khas orang baru bangun tidur
"Mitsuki?" gadis itu menggosok pelan kelopak matanya sebelum memperlihatkan manik hitamnya yang indah. "Tumben kau datang," lanjutnya.

Tak ada sepatah kata yang keluar dari Mitsuki. Ia membeku ketika mendapati Hoshi--gadis yang baru kembali dari alam mimpi itu terlihat sangat cantik dengan wajah bantalnya.

Tak kunjung mendapat respon dari pemuda di sampingnya. Hoshi pun kembali membuka suara, "Hei, ada apa?"

Jiwa Mitsuki segera kembali ke dalam raganya, ia pun segera menggeleng pertanda baik-baik saja, "Tidak apa-apa," lontarnya mengalihkan pandangan. "Aku membelikan takoyaki¹ untukmu." Tangan kanannya terangkat memperlihatkan kantung plastik yang di dalamnya terdapat makanan kesukaan Hoshi.

Mendengar hal itu, manik Hoshi berbinar cerah dan rasa senang terlihat di raut wajahnya. Ia pun segera bangkit dan memposisikan diri duduk menyandar di kepala brankar.

Sedangkan Mitsuki menarik kursi di sampingnya hingga terdengar suara deritan kecil dan langsung mendudukinya. Setelah itu, ia mengeluarkan dan membuka tutup wadah takoyaki.

Aroma sedap khas takoyaki langsung tercium dan menggelitik hidung Hoshi. "Wah, kelihatannya enak!"

Mitsuki mengambil sumpit dan menjepit salah satu takoyaki yang terbalut saus kemudian mengarahkannya ke Hoshi. Ia berniat menyuapi gadis itu.

Hoshi dengan senang hati pun menerima dan memakannya dengan lahap. "Enak!"

Melihat senyum Hoshi, sudut bibir Mitsuki tertarik ke atas hingga menciptakan kurva kecil di wajah tampannya.

Syukurlah. Jika Hoshi senang, maka ia akan senang.

"Aaaaa." Hoshi kembali membuka mulutnya yang kosong. Mitsuki pun kembali menyuapinya.

"Dasar, makan begini saja belepotan!" dengus Mitsuki meletakan sumpit dan mengusap pelan saus di sudut bibir Hoshi setelahnya. "Kau seperti anak kecil saja, padahal kau 17 tahun!" ejek Mitsuki yang kini mengarahkan sumpit berisi takoyaki ke dalam mulutnya.

Mendengar itu Hoshi mengerucutkan bibirnya kesal. "Aish ... kau 'kan yang menyuapiku!" Hoshi mengambil alih sumpit dari tangan Mitsuki--mengambil takoyaki dan memakannya.

Kedua alis Mitsuki menajam membuat perempatan di dahinya, "Kenapa malah menyalahkanku? Kau 'kan yang makan!" ketus Mitsuki tak mau kalah.

"Tidak, kau yang salah!"

"Kau yang salah tahu!"

"Kau yang salah!"

"Kau!"

"Kau!"

"Kau!"

"Kau!"

"Kau!" ucap keduanya bersamaan.

"Hmph!" Keduanya berbalik ke arah berlawan dengan gaya khas anak kecil merajuk karena tidak dibelikan mainan oleh orang tuanya.

Setelah pertengkaran kecil itu keduanya hanya diam dan tak lagi bicara membuat hening mendominasi suasana di ruangan.

Journey To The SkyWhere stories live. Discover now