넷 | Empat

1.4K 220 41
                                    

13 Again – 넷 | Empat

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2020, 28 Agustus

-::-

Dengan masih mengenakan setelan bekerjanya, Jaehyun menuruni tangga-tangga yang akan membawanya ke tepian Sungai Han. Di tangannya terseret jaket untuk melindunginya dari angin di awal musim gugur. Mobilnya terparkir diam di atas sana, membiarkan pemiliknya menerima terpaan angin malam yang disediakan oleh kawasan terbuka tersebut.

Lengan kemejanya tergulung sampai siku, dasinya sudah terlepas dan dia tinggalkan di mobil. Jung Jaehyun mengacak rambutnya yang berantakan. Berkali-kali dia mengembuskan napas keras, seolah dengan begitu rasa kesalnya bisa meluap dan lenyap.

Aku membencimu.

Kalimat singkat itu terus mengiang di telinganya. Sesungguhnya, itu adalah kalimat yang sangat memukul hatinya dengan begitu keras. Selama ini, Jaehyun sungguh mendamba sosok Park Chaeyoung, perempuan yang ia temui di perayaan musim semi sekitar delapan tahun yang lalu.

Dalam hidupnya, Jaehyun tidak mempunyai banyak teman wanita. Sebab menurut banyak perempuan yang berkenalan dengannya, Jaehyun adalah seorang pria membosankan yang tidak tahu bagaimana caranya menyenangkan perempuan. Jaehyun tidak pernah kencan sebelumnya. Dia melewatkan masa remaja tanpa pernah memiliki pacar---bahkan seumur hidupnya, sebab dia tidak pernah membuka hatinya untuk siapa pun.

Tapi Park Chaeyoung adalah pengecualian khusus.

Jung Jaehyun besar di dalam keluarga yang tidak bisa dibilang harmonis. Ayahnya sibuk dengan pekerjaan yang sangat menyita waktu. Tidak pernah ada di rumah karena pekerjaan menuntutnya begitu. Jaehyun sangat gembira jika ayahnya ada di rumah, tapi semua terhambat karena ayahnya tetap saja disibukkan dengan banyaknya panggilan masuk ke telepon genggamnya.

Termangu seorang diri di satu anak tangga, Jaehyun teringat ketika dia berusia delapan tahun dan menggambar dirinya, ayahnya, dan ibunya di satu lembar kertas gambar. Jaehyun membuatnya dengan penuh sukacita kemudian dia tunjukkan pada ayahnya yang sedang sibuk berbicara dengan entah siapa di telepon genggamnya. Tapi yang dia dapati hanya pengabaian oleh ayahnya dan kertas berisi gambarnya ditinggalkan begitu saja di atas meja.

Jadi, ketika Chaeyoung berkata bahwa dirinya mengabaikan anak dan istrinya, Jaehyun tidak terima. Terlebih ketika Chaeyoung menduga bahwa dia punya hubungan khusus dengan Kim Eunha.

Demi apa pun, dia hanya mencintai Park Chaeyoung.

Jaehyun meneguk ludah begitu kelebatan ingatannya menyodorkan rekaman ketakutan Chaeyoung ketika tinjunya mendarat di meja kayu.

Dulu, ketika Jaehyun berusia tiga belas tahun, dia melihat ayahnya melayangkan tinju kepada ibunya ketika orangtua itu bertengkar. Saat itu, Jaehyun terkesiap dan berpikir kenapa harus ibunya yang mendapatkan pukulan seperti itu? Ayahnya bisa saja memukul benda di sekitarnya, kenapa malah memukul ibunya?

"Pukul lagi!" tantang ibunya kala itu. "Pukul lagi, cepat! Bunuh aku dengan tanganmu itu!"

Jaehyun tergugu. Ingatan tentang ibunya yang menelan banyak obat tidur, agar tidak pernah bangun lagi, juga menyapanya.

Masa kecil Jung Jaehyun tidak pernah luput dari pertengkaran ibu dan ayahnya yang nyaris terjadi setiap hari. Dan yang bisa Jaehyun lakukan hanya meringkuk di tempatnya duduk seperti yang tadi dilakukan Chaeyoung. Jaehyun tidak bisa melakukan apa-apa karena dia hanyalah anak kecil.

[✓] 13 AGAINWhere stories live. Discover now