Bab 1 - Pertemuan

103 14 7
                                    

Happy Reading ✨


"Kejadian yang sudah pasti akan terjadi, namun tidak tahu siapa pelakonbnya. Jangan pernah katakan tidak. Semua skenario hidup Tuhan yang mengatur, bukan aku, kamu, atau dia."
~ PohonBeringin123

.............................................

Seorang siswi dengan muka datar dan bersifat bodoamat terhadap orang-orang yang melihatnya. Dia Lifya Angela, akrab disapa Aya. Tidak punya pacar, bahkan sahabat yang akan selalu menemaninya. Dia selalu sendiri.

Aya berjalan dengan memasang earphone di telinganya tak lupa dengan permen karet yang selalu dia kunyah. Sebenarnya banyak lelaki yang ingin menjadikannya pacar. Namun, tak ada seorang pun yang berani. Semua orang juga tau, kalau Aya adalah cewek super cuek disekolah ini. Sebenarnya bukan dia saja, namun ada juga Eksha Serenity, anak kelas 12 Sastra Inggris - 2. Aya tak terlalu mengenalnya. Dia hanya tau nama dan kelas saja. Itu pun karena Aya tak sengaja mendengar mereka menyamakan dirinya dengan perempuan itu.

Seorang beasiswa seperti dirinya, tak mau menghabiskan waktu hanya untuk perbuatan yang sia-sia. Apalagi bergosip. Itu bukan dirinya sekali. Aya berpegang teguh dengan dengan kata-kata yang dulu pernah diucapkan seorang yang sangat penting bagi dirinya.

Orang itu berkata, "Jangan pernah mengurusi urusan orang lain, jika urusanmu saja masih berantakan."

Selain Aya memiliki sifat super cuek, para lelaki juga menilai Aya tidak menarik. Bayangkan, Akademi JB Internasional High School adalah sekolah elit yang memiliki siswi-siswi dengan penampilan menarik, tak lupa dengan aksesoris yang menambah kesan aesthetic dalam dirinya. Sedangkan Aya, dia hanya memakai pakaian sekolah seadanya dan menguncir kuda rambutnya, dengan ransel hitam yang selalu dia sandang kan di bahunya. Tidak memakai jam tangan, liontin, tas yang bisa dibilang bukan untuk ke sekolah, tetapi untuk pergi jalan-jalan ke mall. Aya adalah perempuan sederhana, namun memiliki otak yang brilian.

Aya bukannya tak mampu membeli hal-hal seperti itu. Tak ada yang tahu, jika Aya adalah seorang anak dari salah satu pengusaha ternama di Indonesia. Aya bukanlah asli orang Bali. Aya, adalah perempuan kelahiran Medan, Sumatera Utara.

Akademi JB Internasional High School adalah sekolah yang paling dia dambakan. Dia dan seseorang itu telah berjanji sama-sama akan bersekolah di sana. Entahlah janji itu selalu dia pegang, walaupun nyatanya hanya dia sendiri yang bersekolah disini. Aya berharap, semoga dia akan kembali dan menemaninya seperti dulu. Walaupun dia tau, harapannya itu tetaplah menjadi sebuah harapan karena seseorang itu telah pergi.

Jalan Aya terhenti ketika melihat seorang lelaki yang bersimpuh tepat dihadapannya. Aya memanglah orang yang cuek, tapi dia tak mungkin mengabaikan orang yang tersungkur jatuh di hadapannya. Lantas, Aya pun membantunya berdiri. Dia melihat beberapa orang laki-laki yang terlihat tertawa terbahak-bahak ketika lelaki itu jatuh.

"Lo nggak papa?" Tanya Aya sembari membantu lelaki itu bangkit.

"Nggak papa kok, terima kasih." Kemudian laki-laki itu pun bergegas pergi meninggalkan Aya.

Aya memandang punggung yang telah jauh pergi meninggalkannya. Lalu, Aya menggeleng keras dan kembali berjalan menuju kelasnya.

Aya pun memasuki kelas yang sudah dia tempati sekitar 2 minggu ini. Aya merupakan siswi beasiswa dengan memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Sekarang Aya sudah kelas 12, 12 Fisika 1.

"Hay, Aya," ujar seorang perempuan yang duduk semeja dengan dirinya.

"Iya, Hay juga," balasnya.

Fandi, Jangan Berbohong!Where stories live. Discover now