Lilac 4 - Tamu Tak Diundang

52 12 11
                                    

Kerajaan Llaelca, terkenal dengan negerinya yang makmur dan sejahtera

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Kerajaan Llaelca, terkenal dengan negerinya yang makmur dan sejahtera. Rakyat-rakyat yang tinggal di sana, hidup berkecukupan berkat tanah subur dan banyaknya sumber daya alam yang bisa dijadikan sebagai lapang pekerjaan. Hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain pun terlampau baik, berkat kepemimpinan raja Arther Springgleam. Lelaki berusia 80 tahun itu masih terlihat bugar, dan kewibawaannya pun tidak pudar walau usia hampir menginjak satu abad.

Selama hidup Valmera—satu-satunya puteri bangsawan di kerajaan Llaeca—pun tidak pernah melihat atau merasakan yang namanya kesengsaraan, baik dari dirinya sendiri maupun rakyat-rakyatnya.

Malam ini juga seharusnya menjadi malam yang spesial dan menyenangkan. Pertunangannya dengan pangeran dari kerajaan Vorenia menjadi langkah awal untuk semakin mensejahterakan—tak hanya kerajaan Llaeca—tetapi juga kerajaan sang pemuda itu. Neal juga akan menjadi penerus dari Arther dan menggantikan posisinya sebagai pemimpin dari rakyat dan negerinya.

Namun, takdir berkehendak lain.

Suara ledakan terdengar jauh, namun begitu memekakan telinga. Neal dan Valmera tergesa-gesa kembali ke dalam istana dan mencari sang raja. Sebagian undangan pesta berhamburan keluar untuk mencari tahu apa yang terjadi, menyebabkan sang gadis harus berdesakan agar bisa bertemu dengan ayahnya.

"Ayah!" Valmera berseru saat melihat ayahnya tengah berbincang dengan pembawa pesan kerajaan. "Ayah, suara apa tadi? Apa ada keributan yang terjadi?"

"Desa Ramsey telah diserang."

"Apa!?" Valmera dan Neil berseru kaget. "Diserang? Oleh siapa?!"

"Dari penglihatan kami, pasukan kegelapan telah mempora-porandakan desa tersebut, Putri. Dan lambang yang ada di pakaian besi tersebut ... berasal dari kerajaan Xologon." Seorang wanita berpakaian serba putih menghampiri.

Neal dan Arther sama-sama menyerukan nama gadis yang secepat kilat melesat meninggalkan mereka. Susah payah menuruni anak tangga dengan busananya, langsung menuju gerbang utama.

"Putri, tunggu! Kau mau kemana?"

"Menyelamatkan rakyatku yang terluka! Kemana lagi!?"

"Valmera, berhenti!" seruan dari lelaki tua yang mengekori dua orang itu menghentikan langkah Valmera. Ia berbalik, menghadap sang ayah yang mengerutkan kening dalam-dalam. "Apa yang kau pikir mau kau lakukan, Sayang? Kau tidak boleh ke Ramsey! Berbahaya!"

Valmera membalas, "Tapi, Ayah, aku harus menyelamatkan mereka! Desa Ramsey sedang diserang, aku tidak bisa diam saja!"

"Memangnya apa yang mau kau lakukan di sana?"

Sang gadis terdiam. Otaknya berpikir cukup lama untuk mencari jawaban atas pertanyaan tersebut. Sepertinya mau tak mau ia harus mengatakannya lebih cepat. "Aku akan bertarung," katanya tegas setelah satu hembusan napas panjang.

Lilac's MemoryUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum