Tujuh Belas

1.2K 165 11
                                    

Yibo membasahi bibirnya yang kering dengan lidah. Ia tidak pernah melihat pertarungan gladiator. Hanya beberapa iblis yang dianggap cukup pantas yang bisa melihat kompetensi bergensi seperti itu. Dan bahkan hanya sedikit lagi yang bisa mengikutinya.

Mereka yang keluar hidup-hidup, ditakuti dan dihormati oleh semuanya.

Mereka adalah pejuang yang pantas mendapatkan gelar master.

"Dia sudah melewati pertarungan Durotriges?"

"Dan tetap hidup untuk bisa menceritakannya. Mengesankan." Xue Yang menatap Yibo dengan ekspresi memberitahu. "Iblis yang cerdas tidak akan membuat marah petarung seperti dia."

Kenyataan bahwa Xue Yang benar hanya membuat kernyitan di dahi Yibo semakin dalam. Kalaupun dia seorang shalott murni, ia tidak akan bisa mengalahkan seorang ketua klan.

Entah bagaimana, kenyataan itu benar-benar membuatnya jengkel.

Yibo memutar bola matanya. "Ingatkan aku kenapa aku mau menyelamatkanmu."

Wajah Xue Yang menjadi  lembut. "Karena kau tidak tahan melihat orang lain disakiti. Walaupun itu artinya kau harus mengorbankan dirimu sendiri."

Yibo mengalihkan pandangannya dengan jengah. Ia bukan santa. Sama sekali bukan.

Kenyataannya adalah, ia hanya punya sedikit teman. Banyak iblis yang menganggap darahnya terkontaminasi, sementara manusia menganggapnya sebagai orang aneh. Ketika ia menemukan seseorang yang bersedia menerimanya dirinya apa adanya, ia akan melakukan lebih dari sekedar kemurkaan Rouhan untuk melindungi orang itu.

Tidak tahu bagaimana harus memecah keheningan yang rikuh di antara mereka, Yibo hampir merasa lega ketika ia merasakan udara dingin yang mendekat seiring dengan kedatangan Zhan.

Tentu saja, rasa lega itu diikuti oleh hatinya yang berkhianat karena sempat merasakan gejolak gairah ketika bulan menerangi rambut keperakan Zhan dan keseluruhan perawakan yang sempurna.

Kesempurnaan seorang vampir.

Sungguh menjengkelkan.

Yibo menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menyingkirkan pikiran-pikirannya yang konyol.

"Apa kau menemukan Rouhan?"

Ekspresi Zhan berubah waspada. "Tidak sepenuhnya."

"Apa maksudmu?"

"Kurasa kau harus melihat ini. Mungkin kau bisa memberi sedikit petunjuk tentang apa yang terjadi."

Untuk sejenak Yibo merasa bimbang, tetapi akhirnya ia mengikuti Zhan yang berjalan kembali ke rumah lelang. Yibo yakin bahwa ada sesuatu yang mengerikan menunggunya. Sesuatu yang sepertinya akan memberinya mimpi buruk.

Walaupun ia memaksakan diri berjalan, ia tidak bisa memungkiri perasaan hangat yang konyol yang kini mengalir di tubuhnya. Brengsek, ia adalah budak Zhan. Kepunyaan si Vampir. Namun, setiap saat Zhan selalu membuatnya merasa lebih. Merasa lebih ... berharga.

Jauh di lubuk hatinya, Yibo tahu bahwa rasa yang Zhan timbulkan pada dirinya jauh lebih berbahaya daripada bila Zhan menyiksa setiap hari dan menguncinya di sel.

Yibo melihat ke belakang untuk memastikan bahwa Xue Yang mengikutinya. Ia membiarkan Zhan berjalan di depan, memimpin dirinya dan Xue Yang sampai ke dalam rumah lelang dan terus ke atas ke ruang pribadi Rouhan. Ketika Zhan membuka pintu, Yibo hampir muntah melihat isi ruangan.

Yibo sudah tahu akan melihat sesuatu yang buruk. Namun, apa yang dilihatnya sekarang ternyata jauh lebih buruk dari yang diharapkannya.

Ia mengatupkan tangannya di depan mulut untuk menahan perutnya yang bergolak.

IKATAN ABADI (zsww)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang