09. 👣 SELANGKAH LAGI 👣

40 10 25
                                    

Selamat pagi ... 🤗🤗🤗

Maaf banget baru bisa up sekarang ... 😔😔

Langsung baca aja yuks ... 😊😊

Happy reading ... 😍😍😘😘

Btw, ada sedikit adegan 18+ ya ... 🙊🙊🙈🙈 belum yg 21++ sih ... 🙊🙊 tapi tetep aja, dikasih warning dulu ajah ...

💞💞💞

Will dan Fei-Fei menghabiskan waktu bersama-sama siang itu. Setelah berhenti mengingkari perasaannya sendiri, kini Fei-Fei merasa lega. Hatinya terasa sangat ringan meskipun sekarang ini ia tidak tahu akan seperti apa akhirnya nanti.

Rasanya beban berat yang mengimpit dadanya beberapa minggu ini sirna seketika begitu ia mengakui kalau dirinya tidak mau kehilangan Will. Tidak mau terpisah jauh dari sosok pria gagah itu. Kalau dirinya membutuhkan keberadaan Will dalam hidupnya.

Selama beberapa minggu ini, Fei-Fei terus berusaha meyakinkan diri bahwa ia baik-baik saja tanpa kehadiran sosok Will dalam rupa apa pun. Namun, nyatanya ia tidak baik-baik saja. Hati kecilnya selalu memberontak. Hatinya selalu mencari-cari keberadaan Will.

Lelah dengan hati dan pikirannya yang tak pernah sejalan setiap kali membicarakan Will membuat Fei-Fei akhirnya mengambil keputusan untuk menerima pria itu sepenuhnya. Meskipun pikiran rasionalnya mengatakan ada kemungkinan mereka akan berakhir seperti dahulu, tetapi melihat kesungguhan hati Will sejak pertama kali mereka bertemu kembali telah meyakinkan Fei-Fei. Ia ingin memperjuangkan Will.

Dengan keyakinan tersebut, Fei-Fei memandang hubungan mereka dengan optimisme yang baru sekarang. Secara sadar, Fei-Fei membalas genggaman jari-jemari tangan Will dengan lebih erat. Dari ekor matanya, Fei-Fei bisa mengetahui kalau Will langsung menoleh padanya begitu Fei-Fei mempererat genggaman tangan mereka. Senyum merekah di wajah Will.

Dengan tinggi Fei-Fei yang hanya terpaut kurang lebih sepuluh centimeter di bawah Will memudahkan Fei-Fei untuk leluasa memandang pria tersebut tanpa membuat lehernya sakit. Fei-Fei ikut menolehkan kepalanya dan memandang wajah semringah Will. Ia melemparkan senyum manis sebagai balasan untuk pria itu. Mata hitam Will berbinar-binar dengan penuh cinta.

Will lalu mengurai genggaman tangan mereka. Ada sedikit rasa tak rela menyelinap di hati Fei-Fei ketika Will melepas genggaman tangan mereka. Namun, sejurus kemudian Fei-Fei merasakan pelukan di bahunya. Fei-Fei refleks melirik jari-jemari tangan Will yang kini telah berada di bahunya. Masih dengan tersenyum manis dan tanpa ragu-ragu, Fei-Fei memandang kembali pada Will diikuti dengan tangan kanannya yang terulur ke samping melingkari pinggang Will.

Tatkala Will mempererat pelukan di bahunya, Fei-Fei pun semakin merapatkan tubuhnya pada tubuh kekar pria itu dan ikut mempererat pelukan di pinggangnya. Keduanya lalu tersenyum lebar sembari terus melangkah menikmati kebersamaan mereka yang tertunda.

Fei-Fei masih terus memperhatikan wajah Will dari samping. Tanpa menoleh, Will bertanya seraya tersenyum kecil, "Lihat apa?"

"Apa aku pernah bilang kalo sekarang kamu tambah gagah, Bo'i (Sayang)?" tanya Fei-Fei dengan serius.

Sontak Will kembali menoleh pada Fei-Fei dengan raut terpana. "Ehm? Um ... sepertinya belum tuh," sahut pria itu sedetik kemudian seraya menampilkan raut berpikir.

"Kalo gitu anggap aja kamu barusan mendengarnya," sahut Fei-Fei enteng sembari meluruskan pandang ke depan. Namun, bibirnya menahan senyum.

"Eh?! Mana bisa begitu?" protes Will. "Ayo, ulang!"

"Maaf, ya. Sonde ada siaran ulang," timpal Fei-Fei. Kali ini senyumnya lolos dari bibir mungilnya, tetapi cepat-cepat ditahan dengan menggigit kedua bibirnya. Mata sipitnya mengerling pada pria di sampingnya itu.

Cinta dari Seberang Lautan (TAMAT)Where stories live. Discover now