Chapter 9

3.4K 331 88
                                    

(Y/N) = Your Name
(E/N) = Enemy's name
Enemy = Musuh

"M-ma-maaf, a-aku ga bermaksud gitu..." Ucap si korban pembully-an
"Ga bermaksud gimana! Lo diakui pinter menyaingi gw! Kan gw dah bilang ga boleh ada yang nyaingi gw!" Ucap si pembully

Dan si korban pun ditendang, dipukul, ditonjok, di sleding terus oleh si pembully. (Y/N) tidak tinggal diam. Walaupun dia terkesan cuek, dia tetap tidak bisa mendiamkan orang yang dibully.

"Yaya, Ying" Panggil (Y/N)
"Ya (Y/?" Tanya Ying
"Rekam mereka" Ucap (Y/N) sambil sedikit menunjuk adegan bully-membully itu
"Buat apa?" Tanya Yaya
"Rekam aja, nanti gw kasih tau" Setelah berkata begitu, (Y/N) pergi ke TKP (Tempat Kejadian Perkara) lalu...

(Y/N) langsung saja nge-sleding si pembully, dan ketika dilihat itu adalah (E/N). Musuh (Y/N) sejak SMP.

"Woy, apa²an lu!!" Sahut (E/N) tidak suka

(Y/N) hanya diam. Ia malas menanggapi pertanyaan yang tidak berguna itu

"Oh... Jadi elu (Y/N) ya? Orang yang gak ada abis²nya ngalahin gw!" Ucap (E/N) sambil menudingkan jarinya ke wajah (Y/N)

Dan (Y/N) langsung saja menarik lengan (E/N) dan memelintir lengannya, tidak mempedulikan teriakan kesakitan (E/N)

"WOY WOY SAKIT G*BLOK!!!" Ucap (E/N)
"Nah, sama kek dia yang lu gituin juga" Ucap (Y/N) santai
"Buat apa gw peduli, salah ya salah!!" Sahut (E/N) tidak terima
"Ya berarti gw juga gausah meduliin elu yang teriak² kesakitan gini, cemen" Ucap (Y/N) sambil terus memelintir tangan (E/N)
"Wey wey, bantu gw dong!!" Ucap (E/N) kepada temannya
"Lah? Trus dianya gimana?" Tanya teman (E/N) yang sedang memegangi si korban bully
"Lepas aja!! Bantu gw!!!!!" Teriak (E/N) sambil kesakitan
"Oh, ok" Jawab si teman

Akhirnya terjadilah keributan antara (Y/N), (E/N), dan teman (E/N). Sedangkan Yaya dan Ying hanya menganga. Mereka baru tau kalau (Y/N) jago beladiri. Tapi tak lama setelah itu, mereka berinisiatif untuk menolong si korban bully sambil terus merekam pertengkaran (Y/N) dan musuhnya.

"Kamu gapapa?" Tanya Yaya kepada si korban sambil membantunya berdiri
"Iya, aku gapapa. Makasih" Ucap korban itu lirih

Ternyata, Hali daritadi memerhatikan gerak-gerik perlawanan (Y/N).

'Keren' Batin Hali

Hali hanya memantau saja dari kursi taman, tidak ada yang menyadarainya karena semua fokus pada kegiatannya masing. Seperti Ying yang mengobati luka korban bully, Yaya yang merekam kejadian (Y/N), dan (Y/N) yang sibuk bergelud dengan (E/N) dan temannya.

Hali Pov

Ketika istirahat, gw daritadi ga nemu (Y/N). Kemana dia? Hanya itu yang ada di pikiran gw. Gw saat ini lagi kumpul sama adek² gw dan juga Fang sama Gopal. Gw langsung aja ngacir pergi dari tempat itu. Gw ga sengaja lewat taman, dan gw liat ada kayak rame² gitu

'Itu siapa?' Batin gw

Karena gw penasaran, gw pun masuk ke daerah taman. Dan gw kagum dengan kehebatan beladiri (Y/N).

'Tu cewek emang keren banget. Cantik iya, jago beladiri iya, dingin iya, cool iya, kalem iya, tenang iya. Wah pokoknya cocok deh ama gw' Batin Hali mengada-ngada :v

Gw pun cepet² ngilangin pikiran itu, dan gw cukup mantau aja. Takutnya ada yang pingsan kan ga mungkin cewek² gendong. Mana kuat.

Normal Pov

Bagaimanapun, yang baik pasti menang dan yang jahat pasti kalah. Yap, akhirnya (Y/N) lah yang menang. (E/N) sudah tidak kuat menandingi jurus beladiri (Y/N). (Y/N) punya taktik. Jadi pada awal, ketika musuh menyerangnya secara bertubi-tubi dia mengelak mengelak dan mengelak saja. Tak peduli musuhnya mengejek cupu ataupun apa. Yang jelas, ketika musuhnya sudah lengah, baru ia melancarkan serangan secara habis-habisan. Jadi musuh tidak kuat melawan lagi dan akhirnya K.O.

"H-heh, t-tunggu pembalasan gw" Ucap (E/N) yang sudah terkapar sambil menudingkan jarinya ke arah (Y/N)
"Balik aja kuy (E/N)" Ajak temannya

(E/N) hanya mengangguk dan segera pergi dari situ. Tapi sebelum itu, dia melemparkan tatapan tajamnya kearah (Y/N). Yang ditatap? Memasang muka datar.

"(Y/!" Panggil Yaya
"Lu gapapa?" Tanyanya

Yang ditanya hanya mengangguk, dan menatap si korban bully

"Kamu gapapa?" Tanya (Y/N)
"I-iya, makasih banyak ya" Jawab si korban sambil memberikan senyum terbaiknya
"Iya sama-sama" Ucap (Y/N) sambil agak tersenyum
"Y-yaudah, aku ke kelas dulu ya" Ujar si korban
"Masih sakit gak?" Tanya Ying
"Enggak kok, makasih ya semua" Jawab si korban dan pergi dari sana

Yaya, Ying, dan (Y/N) hanya tersenyum. Tapi, tiba² Yaya baru sadar kalau Hali daritadi memerhatikan mereka

"Loh, Li? Lu ngapain disini?" Tanya Yaya

Yang ditanya agak kaget, karena daritadi ia melamun melihat wallpaper HP (Y/N) yang masih menyala.

"H-ha? Gapapa, cuma mantau doang. Sapa tau ada yang pingsan" Jawab Hali
"Bukannya lu ngekhawatirin (Y/N)?" Tanya Ying iseng sambil tersenyum jahil

Yang ditanya hanya menatap tajam Ying, sedangkan yang jadi bahan omongan? Ya datar aja.

"Dahlah, gw mau balik" Sahut (Y/N) tiba² dan segera pergi dari sana
"O-oh, gamau makan dulu?" Tanya Yaya
"Gak" Jawab (Y/N) singkat
"Ok" Sahut Yaya dan Ying bersamaan lalu mereka pergi menuju ke kantin

Hali Pov

Setelah pergelud-an selesai, mata gw tiba² terarah ke HP (Y/N). Disitu wallpapernya adalah foto dia ketika lagi senyum. Wah gila si, cantik banget. Selama ini gw ga pernah liat dia senyum. Tanpa sadar, gw merhatiin terus tu foto. Ya walaupun si pemilik gatau. Akhirnya ketika tiba² gw ditanya sama Yaya, gw agak kaget. Dan gw jawab asal aja, tapi ga lama setelahnya mereka bubar. Gw ditinggal sendiri. Hanya ada 1 pertanyaan di benak gw

'(Y/N) belum makan?' batin gw

Normal Pov

(Y/N) berjalan menuju kelasnya. Ia merasa agak lapar karena tenaganya terkuras dan juga dia sama sekali belum makan ketika istirahat. Tapi dia tidak terlalu memedulikannya. Saat ini ia hanya butuh istirahat. Lagipun, dia tidak mengeluarkan seluruh tenaganya jadi masih kuat sampai nanti pulang.

Saat ini, Hali masih di taman. Ia tidak tau apa ia harus ke kelas atau menunggu bel saja. Akhirnya Hali memutuskan untuk ke kelas. Sesampainya disana, sudah tentu hanya ada (Y/N). Jadi, dia memutuskan untuk mengobrol saja dengan (Y/N)

"Lu ga laper?" Tanya Hali menghadap (Y/N)
"Ga" Jawab (Y/N) tanpa memalingkan pandangannya dari menghadap luar
"Kan lu tadi gelud, masa si ga laper" Ucap Hali
"Trus? Kan gw yang ngerasain" Sahut (Y/N) yang kali ini menghadap Hali
"Ya, siapa tau lu tau² pingsan kan gw juga yang nanganin" Ucap Hali
"Ngapa harus elu? Kan ada yang lain" Jawab (Y/N) yang mungkin tidak terima
"Emang pada kenal sama elu? Emang pada khawatir?" Sahut Hali sewot :v
"Lu ngapa si, kek khawatir bat ama gw" Jawab (Y/N)
"Emang masalah? Lu risih ama gw?" Tanya Hali
"Ya nggak, tapi kek khawatir bat gitu. Lu kan terkenal dingin" Jawab (Y/N) asal
"Ish, dahlah yok makan dulu. Tar lu sakit" Ucap Hali menarik pergelangan tangan (Y/N)
"Dih, paan si. Lepas dong" Sahut (Y/N) menarik-narik pergelangan tangannya

Hali hanya diam sambil terus menarik pergelangan tangan (Y/N)

"Ga gitu juga kek nariknya, dikira gw anjing lu" Sahut (Y/N) yang mulai tidak terima
"Trus? Mau gini?" Ucap Hali sambil merubah pegangannya dari menggenggam pergelangan tangan (Y/N) menjadi memegang tangan (Y/N) ala-ala orang pacaran, avv
"Y-ya serah elu dah" Jawab (Y/N) yang mulai merona
"Hehe" Gumam Hali lalu membawa (Y/N) ke kantin
"E-eh tapi Li, kan dah mau masuk" Ucap (Y/N) gagap sambil terus berjalan
"Ya beli doang, makannya di kelas" Jawab Hali
"O-oh, ok" Ucap (Y/N)

Lalu hening kembali






To Be Continued... ✌✌✌





Wau ged makasih 1K Readernya ya, dan juga makasih 0,1K+ Votenya. Author ga nyangka loh bakal jadi sebanyak itu. Intinya makasih, jangan lupa VOTE dan KOMEN

Bye... 👋👋👋

Dingin (Boboiboy Halilintar X You) | END ✓ |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang