4.

53 6 0
                                    



Taeyong menghela nafas untuk yang kesekian kali. Ia menatap nanar ponsel di genggamannya itu. Sedari tadi ia mencoba menghubungi Jaehyun, namun kekasihnya sama sekali tidak mengangkat panggilannya.

Taeyong akui ia memang salah, tapi tak bisakah Jaehyun tidak mendiami-nya seperti sekarang ini? Taeyong tak sanggup, jujur, ia tidak tau bagaimana menyelesaikan masalah ini. Ini adalah kali pertama ia dan Jaehyun bertengkar, apalagi sampai Jaehyun mendiaminya seperti ini.

Ia mulai khawatir dengan kekasih tampannya itu. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam waktu Korea Selatan. Taeyong sekali lagi mencoba untuk menghubungi Jaehyun.

Nada sambungan terdengar, dan seketika senyum sumringah muncul di wajah Taeyong. Jaehyun akhirnya mengangkat telfonnya!

"Jaehyun—"

"Tidurlah Taeyong."

Tut.

Taeyong terdiam. Nada suara Jaehyun terdengar lain. Dan lelaki itu langsung memutuskan panggilan secara sepihak setelah berkata dua kata dengan sangat cepat. Taeyong mungkin sedikit lega karena setidaknya Jaehyun mengangkat telfonnya dan menyuruhnya untuk tidur.

Tapi tak bisa dipungkiri jika sekarang ia benar-benar tidak bisa menutup matanya. Ia harus menyelesaikan masalahnya dengan Jaehyun secepatnya.

Akhirnya Taeyong memutuskan untuk mencoba tidur. Harapannya pagi cepat tiba, agar ia bisa segera bertemu Jaehyun dan menyelesaikan urusan mereka berdua ini.

---



Jaehyun memarkirkan mobilnya di halaman depan sekolah. Jam masih menunjukkan pukul 6 pagi, dan area sekolah masih terlihat sangat sepi. Hanya ada petugas cleaning service yang terlihat sedang menjalankan tugasnya.

Bukan tanpa alasan Jaehyun datang sepagi ini. Biasanya ia akan berangkat sekitar jam 7, karena bel masuk dibunyikan jam setengah 8. Ia biasanya datang sepagi ini hanya jika ada urusan osis , atau alasan lain yang paling memadai ia datang sekolah sepagi ini adalah jika bersama...

Taeyong.

Ya, lelaki cantik itulah alasan kenapa Jaehyun datang sepagi ini. Jika biasanya mereka berdua akan berangkat bersama, berbeda dengan hari ini,  mengingat hal tak mengenakkan yang terjadi pada keduanya kemarin.

Jaehyun tau betul Taeyong sangat suka datang sepagi ini. Lekaki mungil itu biasanya akan berdiam di kelas sambil membaca novel, sampai bel masuk berbunyi.

Jaehyun melangkah ke arah kelas Taeyong. Benar saja, ia melihat Taeyong sedang duduk di bangkunya sambil membaca sebuah novel. Jaehyun meringis melihat penampilan Taeyong, lelaki mungil itu terlihat suntuk, kantung matanya menghitam dan terlihat sembab, wajahnya juga lesu.

Jaehyun melangkah masuk ke dalam kelas Taeyong. Kelasnya masih terlihat sangat sepi, hanya ada Taeyong dan Jaehyun di dalamnya.

Taeyong mendongak saat menyadari kehadiran Jaehyun. Bola mata bulatnya berbinar-binar menatap Jaehyun yang berdiri tepat di depan mejanya.

Taeyong hendak berbicara namun seketika ia mengurungkan niatnya. Ia hanya tak ingin Jaehyun semakin ilfeel jika dirinya terus-terusan memaksakan kehendak untuk bicara. Mungkin Jaehyun masih butuh waktu untuk mencerna semua ini kan?

Hati Jaehyun seakan ter-iris melihat wajah cantik Taeyong yang terlihat lesu itu. Belum lagi mata bulat kesukaannya yang terlihat sembab. Jaehyun tau kekasih kesayangannya itu menangis semalaman.

Jaehyun meletakkan satu kotak makan yang sedari tadi dibawanya itu , di meja Taeyong. Taeyong memasang ekspresi bingung, namun apa yang dikatakan Jaehyun selanjutnya seketika membuatnya tersenyum.

 𝐦𝐨𝐫𝐞 𝐭𝐡𝐚𝐧 𝐲𝐨𝐮 𝐤𝐧𝐨𝐰 | 𝐣𝐚𝐞𝐲𝐨𝐧𝐠Where stories live. Discover now