-7-

4.3K 427 10
                                    

20.01 pm kst.

     Lelaki super tampan— Kim Taehyung namanya, yang kebetulan adalah kekasihnya sendiri itu sudah sampai di depan gedung apartemen miliknya. Menunggu di dalam mobil, entah keajaiban dari mana lelaki itu tiba-tiba saja sepulang dari tempat syuting langsung menelepon Yoora dan menyuruh untuk bersiap-siap karena ingin mengajaknya ke suatu tempat yang belum pernah mereka datangi.

Tentu saja, malam ini Yoora sudah berdandan sangat cantik pun juga wangi. Sengaja menyemprotkan parfume baby kesukaan Taehyung banyak-banyak di area tertentu yang sering kekasihnya sukai. Mengenakan pakaian yang— ah, tentu saja sexy agar mata lelakinya hanya fokus dengan dirinya, bukan wanita lain lagi di luar sana.

"Hallo, my baby, ah— kamu cantik sekali sih~" sapa Taehyung begitu Yoora masuk ke dalam mobil, sengaja menggoda dengan tatapan dan pesona yang ia punya.

"A-apa sih, Taehyung—" Yoora duduk, tersenyum malu-malu tapi mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-apa sih, Taehyung—" Yoora duduk, tersenyum malu-malu tapi mau.

"Hehe— ini, untuk yang tersayang—" kemudian Taehyung memberikan setangkai bunga mawar yang entah ia dapat dari mana, mendekati kekasihnya lalu mengecup leher jenjang Yoora yang terlihat menggoda karena malam ini kekasihnya itu mengikat rambut panjangnya.

Wajah Yoora memerah, diperlakukan seperti itu memang selalu membuatnya mati kutu karena tidak biasanya Taehyung bertingkah layaknya kekasih pada umumnya. Ya, kalimat ini muncul pasti ada sebabnya, lelaki tampan itu selalu mengajak Yoora kencan di atas ranjang saja— saking sibuknya ia bekerja dan tidak ada waktu untuk keluar, menyebabkan mereka mempunyai hubungan yang sebenarnya tidak sehat.

"Mau kemana?"

Taehyung hanya diam, ia melirik sedikit ke arah Yoora dan tetap fokus untuk menyetir mobilnya, "kalau saya kasih tau sekarang, itu bukan surprise namanya."

Kening Yoora mengernyit, "tumben?"

"Tumben?" Taehyung kebingungan, "a-ah— kamu terkejut karena saya mengajakmu keluar lagi setelah sekian lama?" tanyanya memastikan apakah yang ada dipikirannya dan Yoora sama atau tidak.

Tanpa berpikir lama, Yoora mengangguk yakin, "tentu. Hampir lima bulan atau bahkan tujuh bulan kita cuma bisa ketemu di apartemen. Berkencan yang itu-itu aja, membahas film yang baru selesai kita tonton, makan makanan cepat saji atau masakanku yang katamu selalu kurang garam!" ia berhenti sebentar, masih memikirkan bahan apa yang bisa ia gunakan untuk mengomeli kekasihnya, "aku sangat muak asal kamu tau, tapi malam ini akhirnya aku bisa bernafas lega dan merasakan udara segar seperti ini denganmu lagi!"

Taehyung hanya tertawa kecil mendengarnya, menjulurkan sebelah tangannya dan kemudian mengusak kepala gadisnya, "cerewet sekali sih? Minta di cium sampai bibirmu bengkak, ya?" godanya.

"Cih!" Yoora malah berdecih, menepis tangan Taehyung yang masih di kepalanya, "kalau bekas orang lain, aku enggak mau kamu cium!" katanya tiba-tiba.

"Bekas siapa maksudmu?"

"Pura-pura bodoh dan polos ya?"

"Saya benar-benar enggak tau."

Yoora lalu menghembuskan nafas panjangnya, ia lalu menyunggingkan senyum remehnya, "siapa lagi kalau bukan wanita ini—" pun ia langsung menunjukkan beberapa foto paparazi di layar ponselnya, "enak sekali ya, sayang? Sepertinya kamu menikmati sekali karena akhirnya bisa mencium bibir tipis merah muda wanita yang kamu idam-idamkan bertahun-tahun itu—"

Taehyung langsung meminggirkan mobilnya di tepi jalan yang lumayan sepi, jantungnya serasa berhenti berdetak karena adegan itu kenapa bisa bocor di tangan kekasihnya dengan cepat, padahal ia ingin sekali merahasiakan adegan dewasa seperti itu sebelum filmnya benar-benar rilis.

"Yoora—"

"Ya?"

"Saya hanya melakukan sesuai alur cerita."

"Aku tau, aku kan enggak bodoh."

Taehyung mencoba mendekati Yoora, ingin mencium bibir gadis itu tapi kekasihnya itu memalingkan wajahnya, "sayang— jangan seperti ini—"

"Seperti apa?"

"Bersikap tidak profesional."

Kali ini kepala Yoora yang pening. Ah, tidak profesional katanya? Ya memang benar, ia memang tidak profesional sama sekali, ia bahkan tidak pernah mendukung kekasihnya itu debut dengan film yang bergenre dewasa seperti itu.

"Oke."

"Hanya oke?"

"Memang mau apa lagi? Mulai malam ini aku akan bersikap profesional, tapi kamu juga harus profesional denganku."

Taehyung tersenyum, "aku selalu profesional, sayang."

"Kalau gitu, mulai malam ini juga kontak Park Jimin dan Jeon Jungkook aku unblock," Yoora langsung memencet layar ponselnya, mencari sederetan nama yang ia blokir untuk mengunblock nama yang ia sebutkan tadi, hingga akhirnya— tangan besar Taehyung meraih lengan Yoora, mencoba menghentikan kegiatan gadis itu.

"Kenapa harus mereka?"

"Mereka kan sahabatku? Teman kerjaku juga, wajar saja kan kalau aku ingin berkomunikasi dengan mereka lagi?" tatapan Yoora semakin menunjukkan kalau ia ingin menang dalam hal ini.

"Saya tidak suka kalau kamu—" tidak bisa melanjukan, Taehyung benar-benar pusing dengan hal ini.

"Profesional, Taehyung."

"Mereka brengsek. Saya cuma khawatir mereka mendekati kamu lagi dengan maksud terselubung. Kamu seharusnya mengerti ucapan saya."

"Kalau gitu batal, ganti yang lain aja."

Jelas membuat Taehyung bernafas lega, "apa, sayang?"

"Belikan aku cincin. Nikahi aku."

Nafas Taehyung langsung tercekat, bola matanya membulat karena sangat terkejut dengan permintaan Yoora yang sangat di luar akal sehatnya.

"T-tapi—"

"Aku bercanda," ucap gadis itu kembali memalingkan wajahnya ke arah jendela,  menatap kosong jalanan gelap di luar sana, "cih, mana mungkin kamu akan menikahiku," gumannya dengan pelan, tapi tetap terdengar oleh indera pendengaran Taehyung— tapi, meskipun mendengar semuanya, lelaki tampan itu tetap memilih diam dan kembali menyetir mobilnya ke arah bukit bintang dengan penginapan yang indah, yang tentu saja sudah Taehyung pesankan juga satu kamar lengkap dengan pemandangan kota Seoul yang sangat indah jika di malam hari.

[]

✔️ Bittersweet.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang