23. Kepulangan Xana

476 21 0
                                    

Dera dan Derick sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton tv dan juga memakan cemilan yang Dera buat.

"Sejak kapan kamu bisa masak?" Ejek Derick.

"Apa kamu ga inget, pas Bunda pergi dan kamu laper?"

"Yang mana?"

"Yang aku masakin kamu telor dadar sama sop, terus kamu makannya sampe lahap banget."

"Ooh, aku inget haha."

Tiinggg...

Tiba-tiba saja bel rumah berbunyi, Dera mendirikan badannya untuk melihat siapa yang datang. Dera berjalan menuju pintu, dan membuka pintu rumahnya.

"Hai." Sapa Dera, tapi ia tak tahu siapa sebenarnya tamu ini.

"Oh, hai." Perempuan tersebut menyapa balik Dera.

"Maaf, tapi siapa ya?" Tanya Dera dengan sedikit canggung.

"Oh iya, kenalin aku Xana temennya Derick. Tadi aku pergi ke rumahnya Derick, tapi kata orang rumah Derick tinggal disini."

"Oooh iya Derick tinggal disini, kalo gitu masuk aja yuk?!" Ajak Dera sambil tersenyum ramah, tapi otaknya terus berpikir keras. Xana adalah nama yang tidak asing, tapi ia tidak bisa mengingatnya.

"Itu  Derick." Tunjuk Dera ke arah Derick yang sedang serius menonton tv.

Xana mengangguk, dan berlari menuju Derick.

"Halo Rick!" Ucap Xana sambil melingkarkan lengannya di leher Derick.

Derick terkejut, dan langsung memutar balikan posisi duduknya.

"Xana?!" Ucap Derick tak menyangka.

Xana mengangguk manis kepada Derick "Iya, Xana."

Derick spontan memeluk tubuh perempuan tersebut yang sudah lama sekali ia tak temui.

"Gue kangen banget sama lo!" Ucap Derick.

"Haha, sama Rick!" Jawab Xana.

Suasan hati Dera saat ini sedang panas, karena melihat miliknya di sentuh perempuan lain yang bahkan ia tak tahu siapa perempuan tersebut.

"Aku ke atas dulu ya, takut ganggu." Pamit Dera sambil memasang senyum yang terpaksa.

Derick yang melihatnya langsung paham, dan berjalan menuju Dera lalu membawa Dera ke pelukannya.

"Ga, kamu ga ganggu! Duduk aja ya, gausah ke atas?" Derick membawa Dera duduk di sebelahnya.

"Duduk Xan!" Suruh Derick.

"Kenalin namanya Aderalia, di panggil Dera! Dia ini perempuan yang udah Papah siapin buat gue!" Jelas Derick.

"Dan Dera, ini Xana! Dia temen deket aku dari SMP, tapi pas SMA dia pindah ke Belanda buat ikut orang tuanya." Lanjut Derick.

"Xana." Xana menjulurkan lengannya untuk bersalaman dengan Dera.

"Dera." Balas Dera sambil menunjukan senyumnya.

"Kok lu bisa tinggal disini si? Padahal kan Papah baru calonnya, bukan udah resmi." Tanya Xana.

"Keluarga Dera ini tetangga gue dulu, dan gue udah di anggap keluarga banget sama mereka begitupun sebaliknya. Terus mereka pindah rumah, dan bener-bener lost contact sama keluarga ini. Dan awal gue masuk SMA, gue ketemu lagi sama keluarga ini dan gue mutusin buat tinggal disini." Jelas Derick.

"Oohh." Jawab Xana yang sepertinya tidak suka dengan Derick tinggal di rumah Dera.

"Kayaknya Dera ini posesif banget ya?" Tanya Xana sambil sedikit tersenyum jahat melirik Dera.

"Big no! Dera ga pernah posesifin gue sama sekali, malah sebaliknya." Jawab Derick sambil mengelus rambut Dera.

Dan Dera hanya bisa senyum terpaksa.

"Lo ga merasa berat kan gue deket sama Derick? Seharusnya si ngga, karena gue lebih jauh kenal Derick duluan daripada elu" Ucap Xana sambil sedikit tertawa yang penuh arti.

"Haha, gapapa kok." Jawab Dera sambil tersenyum yang lagi-lagi di paksakan.

Jujur, Dera bukanlah orang yang sangat posesif tapi saat Dera melihat Xana jiwa posesif Dera keluar. Ia memiliki perasaan yang tidak enak dengan Xana, sepertinya perempuan tersebut sedang mencoba untuk mengambil Derick dari hatinya.

Alderick [ THE END ]Where stories live. Discover now