Prolog

24 17 10
                                    


Kehilangan sosok ayah adalah masa yang terberat bagi aku dan juga Mama ditinggal pergi oleh seseorang yang begitu berarti dan teramat kami sayangi.

Ayah pergi meninggalkan kita semua
Di mana aku masih menginginkan sosok ayah yang begitu menyayangi ku dan juga Mama. tapi tak ada yang mengetahui ajal bukan? dan mungkin Allah lebih menyayangi ayahku.

Sudah delapan tahun berlalu tapi aku masih mengira jika ayah belum benar benar pergi, aku hanya mengira jika ayah ikut ibu bekerja dan tak ada waktu untuk mengunjungiku.

Oh iya hai nama ku Adel tidak ada tambahan atau apapun, nama ku memang sesingkat itu. setelah kepergian ayah delapan tahun lalu Allah mengirimkan sosok sahabat yang begitu teramat menyayangiku yang selalu siap siaga berada disampingku dan menemani keseharianku jika mama pergi keluar kota untuk bisnisnya.

Namanya Deni sosok yang aku kagumi tapi jangan salah aku mengaguminya sebagai sahabat dan juga aku telah menganggapnya sebagai kakakku, jika tidak ada mama dia yang akan memasakanku juga membereskan rumah aku sih tidak masalah dengan itu toh bukan aku yang menyuruhnya.

Tapi pershabatan kami selalu diawali dengan perdebatan dan diakhiri dengan perdebatan pula begitulah keseharian kami, aku menjadi sosok gadis yang manja yang sekarang bergantung sepenuhnya dengan Deni jika tidak ada dia mungkin aku sudah seperti mayat hidup sekarang.

Oh iya kami sudah kelas tiga Sma dan katanya jika lulus nanti kami akan lanjut di universitas yang sama dengan mengambil jurusan yang sama pula tapi itu hanya sekedar rencana

Karena kami pun tidak tau akan mengalir sampai mana cerita ini.








Jangan lupa tinggalkan jejak

PROMISEWhere stories live. Discover now