Bab 42 - would you be my girlfrend?.

2K 147 14
                                    

Dari tadi Altair terus mondar mandir layaknya gosokan, Altair bingung memikirkan bagaimana menyatakan perasaan nya kepada Aleta.

Altair tidak ingin Aleta menjadi milik orang lain, Aleta adalah miliknya. Dia membuka laptop nya mencari kata kunci yang selama ini ada di fikiran nya.

Bagaimana cara mengungkapkan perasaan kepada seseorang?

Bagaimana caranya menyatakan cinta kepada cewek?

Gimana caranya biar ga di tolak?

Cara jitu untuk menyatakan cinta

Kira-kira seperti itu lah histori pencarian di laptop nya.

Altair mengacak rambutnya prustasi, ternyata menyatakan perasaan kepada seseorang itu tidak lah mudah, lebih mudah mengerjakan fisika dari pada mencari cara menyatakan perasaan kepada seseorang.

Alyora datang membuka pintu kamar Altair dengan hati-hati, takut jika yang punya nya marah karna kehadiran nya.

Saking fokusnya Altair tidak menyadari kehadiran Alyora yang sedang mengintip laptop nya, tawa Alyora pecah ketika membaca Artikel yang Altair buka.

"Sialan lo ngagetin gua!" Ucap Altair kaget dengan kehadiran Alyora yang tiba-tiba tertawa di belakang nya.

" Hahaha Ya ampun adik gue pinter fisika tapi bego soal Cinta"

Tawa nya pecah bahkan sampai Ara mengeluarkan air matanya, Altair kesal dia merebahkan tubuhnya di kasur.

"Tenang adek ku, Don't worry gua pakarnya ahli percintaan" Ungkapnya kepada Altair.

Altair memutar bola matanya malas, pakar katanya setau Altair kakak nya itu jomblo, bagaimana bisa disebut sebagai pakar, mustahil.

"Lo aja jomblo!!"

Alyora menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, benar kata adiknya dia saja jomblo, tapi walaupun dia jomblo dia ahli dalam urusan perbucinan.

"Tapi gua kan cewek gua udah biasa ditembak sama cowok, tapi gua aja yang keseringan nolak" Jelasnya panjang lebar.

"So cantik si lo!!" sarkas nya pedas membuat tangan Ara refleks menggeplak pipi Altair.

"Yauda ga bakal gua kasih tau!!" Ancamnya.

"Ga ikhlas lo bantu gue!!"

"Oke gua bantu,saran gue lo ungkapin nya pake bunga atau kasih dia coklat kan romantis tuh, terus lo bilang kalo lo suka sama dia"

"Lo kira Aleta cewe macem kek lo?" Tanya nya.

"Oh jadi cewenya Aleta?"

Bukannya menjawab Alyora malah bertanya balik, Altair sungguh kesal dia langsung melempar nya dengan bantal.

"Ga guna lo disini, keluar dari kamar gua!!" Usir Altair mendorong tubuh Alyora keluar dari kamarnya.

"Aleta mah ga bakal suka sama cowok patung kaya lo!!" Teriak Alyora di depan pintu kamar Altair.

"Pergi dari kamar gua!!"

Bukannya mendapat pencerahan, dia hanya membuat nya menambah pusing saja, Altair kadang bingung kenapa dia bisa mendapatkan kakak seperti Alyora yang menyebalkan.

* * *

Altair duduk di taman yang biasa dia joging, menunggu kedatangan Aleta. Semenjak satu minggu yang lalu mereka selalu bertemu, tapi hubungan nya tidak ada kejelasan dengan Aleta dan kali ini dia akan menjelaskan semua nya.

Mungkin sudah setengah jam lebih Altair menunggu Aleta, tapi anak itu belum juga memunculkan kehadiran nya.

"Altair sorry...Aleta abis mandiin sejoli dulu tadi.." Ucapnya mengatur nafasnya karna tadi Aleta berlari.

Altatair✓ [Revisi]Where stories live. Discover now