Supermarket

434 35 0
                                    

Agatha turun dari motor Dimas yang sudah sampai ke tempat tujuan.Agatha mengambil troli belanja dan memilih milih makanan ringan yang enak.Agatha kali ini sedang mencari makanan kesukaannya yaitu keripik tempe dan hap... tangan Agatha bersentuhan dengan tangan seseorang dannnn..

***
Dirumah Alam, Rayen dan Surha sedang berkumpul karena sudah rutinitas kata si Matahari. Mengapa di rumah Alam? Kalian tau lah, Alam anak sultan woyy dan pastinya banyak makanan fan cemilan.

"Lam, nggak ada makanan nih?," tanya Surya sambil duduk santai di atas sofa kamar Alam.

"Habis kek nya belum beli," jawab Alam.

"Yaudah beli gih, laper gue," eluh Surya.

"Dih si bambang, nggak punya malu lo? Disini yang tuan rumah itu si Ketos bukan lo, jadi yang harusnya nyuruh ya si ketos lah," protes Rayen.

"Yaudah biar gue ama Rayen aja yang beli," ucap Alam.

"Yuk yen," ajak Alam

"Yuk. Baek-baek lo disini," ucap Rayen kepada Surya yang dibalas dengan deheman.

Sesampainya di supermarket Alam yang dibonceng oleh Rayen pun turun dari motornya.

"Biar gue aja yang masuk," ucap Alam.

"Oke," jawab Rayen.

Alam pun masuk dan memilih cemilan yang ingin ia beli, alam teringat bahwa dia belum membeli makanan kesukaannya yaitu... kripuk tempe. Alam berjalan menuju stand tempat keripik dan......

"Lo?!!," teriak mereka berdua.

"Ini keripik gue bego balikin," ucap Agatha yang merebut kripik dari tangan Alam.

Yap, orang yang rebutan kripik sama Agatha itu Alam, emang jodoh nggak akan kemana.

"Ini. Punya. Gue," jawab Alam dengan penuh ketegasan.

"Ayolah tos, itu kripik tinggal atu gue lagi pingin banget siniin lah, ngalah ama cewek," ucap Agatha.

"Lo cewek? Ragu gue," ucap Alam mengejek.

"Serah lo deh, siniin kripiknya monyet," kesal Agatha.

"Siapa cepat dia dapat," jawab Agatha.

"Gue duluan yang ngambil, siniin," paksa Agatha.

"Lama banget sih lam lo," ucap Rayen, sahabat Alam yang datang dari belakang tubuh Alam.

"Eh, ada neng Ogot. Ngapain?," sapa Rayen.

Mengapa dipanggil ogot? Karena itu memang julukan satu kelas untuk memanggil Agatha, namun tidak semua berani memanggil nama itu kecuali terdekatnya saja sepeeti si Rayen, Yap.. Rayen termasuk dekat dengan Agatha karena si Rayen temen si ketos jadi, kalo Agatha di hukum pasti dia biasanya minta tolong ke si Rayen, dari situlah mereka bisa dekat. Dan satu lagi sahabat Alam yang bernama Surya, yang biasa dipanggil matahari oleh si Agatha.

"Hai,ray bantuin gue ya?,"pinta Agatha dengan puppy eyes andalannya jika ingin meminta tolong dengan si Rayen,dengan tampang puppy eyes Agatha,rayen tidak bisa menolak keinginan Agatha karena Rayen sendiri juga menganggap Agatha sebagai saudaranya sendiri karena Agatha juga sering membantu Rayen dalam masalah keuangan.Rayen bukanlah dari keluarga yang mampu tapi sederhana,dia itu paling sering meminta traktir dengan Agatha kalo nggak ada ya..si Ketos.

"Bantu apaan dah?," tanya Rayen bingung.

"Itu kripik gue direbut ketos kan gue pingin banget tu kripik," eluh Agatha sambil menunjuk-nunjuk kripik yang ada di tangan Alam.

"Cih, ngadu,"ucap Alam dengan nada lirih yapi dapat didengar oleh Agatha karena pendengaran Agatha masih normal.

"Sirik tanda tak mampu tos," jawab Agatha.

"Nggak budek juga lo," ucap Alam santai.

"Eh tos, jangan ngeremehin gue lo, lo kira gue udah tua apa? Dikatain budek,"ucap Agatha dengan nada sewot.

Dilain sisi,dimas yang menunggu Agatha diparkiran merasa jengah sendiri karena Agatha sangat lama sekali belanja kebutuhan markas dengan langkah gontai,dimas pun masuk ke supermarket mencari keberadaan Agatha.

"Seraho lo deh,gue mau cabut,"ucap Alam dengan entengnya.

"Kembaliin dulu kri--,"

"Tha, lama bat dah lo," ucap Agatha terpotong Dimas yang sudah berada disampingya.

"Dim, itu kripik gue direbut ketos," adu Agatha.

"Gini aja, kalo nggak kalian itu makannya barengan biar sama-sama ngerasain rasa kripik itu, gimana?," giliran Rayen yang memberi usulan.

"Ogah," jawab Alam dan Agatha bareng.

"Ngikut aja lo tos," ucap Agatha.

"Serah," jawab Alam singkat.

"Bagus juga tuh ide nya si krupuk, kan biar adil sama-sama makan kripik,"ucap Dimas membenarkan ucapan Rayen.

"Kebiasaan manggilnya krupuk," kesal Rayen.

Dimas sering memanggil Rayen dengan sebutan krupuk karena si Rayen itu badannya lemes kek krupuk:v.

"Yaudah gue setuju lah, kita makan di taman depan tih deket," jawab Agatha.

"Gimana baginda?," tanya Rayen.

"Oke lah daripada ngomel mulu nih lampir. Nitip belanjaan dan ini uangnya," jawab Alam sambil menyodokan 2 uang berwarna merah.

"Nyeselin lo tos. Dim gue juga nitip nih," ucap agatha, "dan ini uangnya," lanjutnya sambil menyodorkan uang berjumlah sama dengan Alam.

"Tapi kiata pulang dulu nggak papa? Kasian tha, anak-anak barangkali laper," pendapat Dimas.

"Oh ya lam, anak dugong kan udah kelaperan," pikir Rayen.

"Kalo nggak, gue pulang nebeng Dimas. Mau nggak lo?," tanya Rayen.

"Oke lah. Gimana tha?," tanya Dimas kepada Agatha.

"Terserah, yang penting nggak ribet," jawb Agatha santai.

"Yauda yuk lam. Udah nggak sabar nih makan tu kripik," ajak Agatha.

Tanpa menjawab, alam langsung berjalan keluar menuju taman yang ada di depan supermarket.
Sesampainya di taman, hanya ada keheningan yang menyelimuti Alam dan Agatha.Untuk menutupi rsa keheningan, alam langsung membuka bungkus kripik tempe itu yang membuat Agatha yang tadi diam menunggu Alam membuka bungkus tersebut langsung menjadi berbinar.

"Nih," tawar Alam dan dengan senang hati Agatha menerima kripik kesukaannya itu.

Dan selang beberapa waktu...

I'd spend ten thousand hours and ten thousand more

HP Agatha berbunyi...

Bangsat_ya is calling...

"Halo dek...,"ucap si Satya.

"Apaan?," tanya Agatha.

"Buruan pulang ada yang nungguin lo nih," jawab Satya

"Siapa dodol, jangan buat gue penasaran," kesal Agatha

"...."

Hola, kembali lagi nih aku. Jangan lupa vote ya.. dan komen sebanyak-banyaknya biar cepet up nya.

BAR BAR GIRLWhere stories live. Discover now