xx. Exposed

660 99 6
                                    

Jungkook kembali menjadi pribadi yang dingin. Ia juga tak mendengar kabar Chaeyoung. Bukan, Lebih tepatnya tidak mau mendengar apapun dari gadis itu.

Sudah sebulan semenjak malam itu dan Jungkook tidak peduli lagi dengan gadis itu, sedangkan Jiyoon terus saja mendekati dirinya walaupun tetap tidak dianggap.

Acara serah-terima juga sudah dilaksanakan dan sekarang ia perlu fokus pada ujian kelulusan dan ujian masuk perguruan tinggi.

Ia berjalan dikoridor dan masih tetap banyak siswi yang menatap kagum padanya. Beberapa hari ini juga Namjoon dan Jisoo terus menghubunginya bahkan mendatangi rumahnya tetapi ia tolak karena Jungkook tahu, Keduanya pasti mau membahas Chaeyoung.

Ia menyibukkan diri didalam perpustakaan. Tak terasa hari ini adalah hari terakhir ujiannya. Jungkook menghela nafas. Mengapa ia tidak bisa benci walaupun ia tau kebenarannya?

Ia kembali ke kelas untuk menyelesaikan ujiannya hari ini. Gadis itu juga sudah tidak terlihat di kelas reguler. Mungkin ia kembali ke asalnya. Bukannya merasa lega, Jungkook justru terus memikirkan Chaeyoung.

_____

Terdengar suara ricuh diluar kelas dan jam ujian pun sudah selesai. Jungkook membereskan semua barang-barangnya dan berniat pulang tapi ia justru mendengar sesuatu yang sangat ia hindari.

"Gilaa... Ada breaking news dimading. Gak nyangka sih gue ternyata kehidupan Chaeyoung begitu. Kasian banget dia." Kata seseorang yang melewati Jungkook yang mematung.

Ia harusnya tak peduli tapi mengapa ia justru berbalik arah. Ia melihat siswa-siswa berkumpul dimading.

Jungkook membulatkan matanya saat melihat berita utamanya adalah tentang Chaeyoung.

'Park Chaeyoung, gadis yang nyaris sempurna ternyata punya ibu gila.'

Dengan cepat, Ia merobek semua berita tersebut dan yang berada disitu otomatis melihatnya sinis.

"Harusnya kalian yang malu. Karena gak semua orang sempurna. Masih mending Chaeyoung cerdas dan banyak menjuarai olimpiade, sedangkan kalian cuma bisa bergosip tapi otak kalian sama sekali gak berguna." Kata Jungkook dengan tatapan dingin dan cukup membuat yang lain terdiam malu membubarkan diri.

Setelah semuanya bubar, Jungkook menghampiri seseorang yang memandang terkejut ke arahnya.

"Gue gak nyangka lo sejahat ini karena obsesi lo itu. Lo harusnya bersyukur karena Chaeyoung gak ada disini dan juga lo ngelakuin ini malah bikin gue benci sama lo. Sekali lagi, Lo macem-macem sama Chaeyoung, Lo bakal berhadapan sama gue." Ancam Jungkook membuat Jiyoon terdiam dan wajahnya kian memucat.

Hal yang paling ia hindari adalah Jungkook benci dia karena selama ia mencari tahu tentang lelaki itu bahwa sekali mengusik Jungkook maka hukumannya berlaku selamanya. Yang artinya sekali Jungkook benci maka ia akan terus membenci orang tersebut. Lalu, Apa beda dirinya dan Chaeyoung? Dengan rasa sedih, Ia meninggalkan tempat tadi dan pergi dari situ.

Jungkook tidak bodoh dan dia tau bahwa Jiyoon adalah dalang dari semua itu. Ia hanya tidak menyangka bahwa wanita obsesif itu akan melakukan yang pasti menjelekkan nama baik Chaeyoung.

Ia langsung meninggalkan sekolah dan pulang. Jungkook hanya kurang suka kalo ada orang yang menjelek-jelekkan teman sebangkunya. Itu saja.

Sesampainya dirumah, Ia melihat seluruh semua berkumpul diruang tamunya. Ibunya menangis dipelukan ayahnya. Jungkook tak mengerti situasi saat ini hingga Jisoo bangkit dan menghadap Jungkook.

"Kook, Please ikut gue." Kata Jisoo seperti memohon.

Jungkook menatap kedua orang tuanya dan mereka mengiyakan. Perasannya agak gelisah sebenarnya.

Nodus TollensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang