22

6.8K 603 17
                                    

"Jahat bener anjir."

Singto, Off, Tay dan Bright sedang duduk bersama di kantin sekolah. Mereka merutuki kebodohan Tay.

"Jahat apaan sih."

"Lu tolol banget gituin New anjir."

"Gituin apaan sih!? Kek nya salah mulu. Gue udah ga kasarin dia anjing!" Kesal Tay.

"Emang di kira gue ga tau lo ninggalin New sendiri di dufan gitu?"

"Dia udah gede,Off. Masa begitu aja lo marah sama gue?"

Off berdecak. Tay ini bolot banget." Bukan masalah pulang atau gimana, ini masalah lo ninggalin dia demi orang lain. Lo kira hati dia ga sakit?" Ucap Off.

"tapi dia oke - oke aja."

"Muka nya emang oke, tapi hati nya? Emang lo bisa tau?"

Tay terdiam.

Iya. Tay sadar kalau dia salah meninggal kan New.

Tapi keadaan genting banget. Dia harus menemani Namtan, emang salah ya?

"Tapi itu urgent."

"Lo egois."

Tay terkejut. Dia egois dari mana nya?" Lho kok egois?"

"Lo ngasih harapan ke New, tapi hati lo masih sama Namtan. Kasian anak orang ya goblok."

"Lho terus mau nya gimana?! Gue kasar salah, gue baikin salah, terus mau nya gue apain itu anak!?" Kesal Tay.

Teman - teman nya seolah - olah menyudut kan dia.

"Gue mau lo move on bego. Lo selalu liat ke Namtan, sampe lo ga tau kalo ada yang lebih sayang sama lo." Ucap Singto.

"Udah ya. Ga usah di bahas." balas Tay. Dia malas banget kalo udah bahas - bahas beginian.

"Kalo ga di bahas, bukan lo yang sakit hati tapi Namtan sama New. Ga usah sok - sokan jadi Fakboi. Ga keren sama sekali."

"Au ah." Kesal Tay. Dia udah ga punya kata - kata lagi buat membalas argumen teman nya.

"Pikirin dari sekarang. Jauhin New atau jauhin Namtan. Ga bisa dua - dua nya. Lo harus memilih."

Tay diam.

Dia benar - benar ga bisa memilih.

"Lo harus bener - bener pikirin, jangan sampe lo salah milih dan harus ngerasain kehilangan. Gue ga bakal maksa buat lo sama New. Tapi dewasa aja, Tay. Ga bisa dua - dua nya."

"Kenapa ga bisa dua-dua nya?"  Tanya Tay.

Goblok. Singto bener - bener ga ngerti sebenar nya Tay ini spesies macam apa.

"Lo pikir New ga bakal sakit hati ngeliat lo sama Namtan? Mikir yah bego. Kalo ada nominasi cowok paling ga ada otak, pasti lo yang menang." Ucap Singto.

Tay merenungi ucapan Singto.

Tay ga tau. Dia benar - benar bingung sama perasaan nya sendiri.

Kalau begini rasa nya, Tay harus nya ga usah menolong New waktu itu.
🏳‍🌈🏳‍🌈🏳‍🌈

New sendirian hari ini.

Ggigie tidak masuk sekolah hari ini. Entah kenapa. Kalau masuk sekolah pun pasti canggung.

New bosan banget. Dia benar - benar gak ada teman di sini. New tidak terlalu dekat dengan teman - teman sekelas nya.

New ga tau Ggigie kemana. Apa Ggigie masih marah soal kemarin?

New memutus kan untuk keluar aja, dia bosan banget di dalam kelas. Dia duduk aja di kursi taman.

Ga ada Ggigie bosen banget. New mau nge chat Ggigie cuman takut. Dia benar - benar ingin memberi ruang pada Ggigie.

"Ngapain lo di sini?" Tiba - tiba Tay datang sambil meminum susu kaleng.

"Ga tau. Ga ada Ggigie sepi banget rasa nya."

"Kenapa ga chat?"

"Kan kata kakak kasih dia ruang dulu. Gimana sih?"

Tay ngangguk - angguk. Nurut juga anak ini.

"Maaf ya kemaren gue tinggalin lo di Dufan. Urgent banget soal nya." Ucap Tay.

Kali ini dia tulus gais. Dia ga enak sama New. Anak orang dia tinggal sendiri di tempat kayak gitu.

New mengangguk." Ga papa. Tapi kali ini tanpa suruhan orang kan?"

"Iya bego."

"Um.... Kak Namtan baik - baik aja kan?" Tanya New hati - hati.

Dia ga bermaksud apa-apa kok. Se kesal - kesal nya dia sama Namtan, dia kasian sama cewek itu.

Tay mengangguk." Baik."

"Kayak nya Kak Namtan beruntung banget bisa dapet Kak Tay."

Tay diam.

"Kak Namtan bisa jadi prioritas kakak, aku bisa ga ya?" Tanya New lebih kepada diri sendiri.

New ga menjawab. Dia sangat tidak suka pembahasan ini.

"Ga usah di pikirin kak, ini buat aku sendiri kok pertanyaan nya."

"Entar gue ajak lo makan buat nebus rasa bersalah gue. Janji kali ini ga bakal gue tinggalin." Kata Tay.

New senang bukan main." Oke!"

Tay kemudian izin pergi karena ada urusan. Tinggal lah New sendirian. Dia malas masuk kelas. Teman-teman nya sibuk dengan urusan masing - masing.

"Lo New ya?"

New menengok. Di samping nya ada seorang cewek. New ga tahu dia siapa. Yang pasti nya New ga kenal.

"Um... Siapa?"

"Gue Love, temen nya Namtan. Lo cowok yang ngedeketin Tay kan?"

New mengangguk. Dalam hati nya dia takut. Ekspresi cewek ini seperti tidak suka pada New.

"Lo mending jauhin Tay!"

New kaget." Kenapa?"

"Lo ga layak sama Tay, cuman Namtan yang ada di hati Tay. Mau sampe lo bunuh diri juga yang Tay perhatiin cuman Namtan!"

Menusuk.

New ga berani menjawab. Lagipula kalau menjawab, apa yang harus dia jawab?

"Lo sadar diri! Lo itu cowo! Dan Tay masih doyan cewek yang sorry! Dan gara - gara lo Tay jadi ga ada waktu buat Namtan!"

Ga ada waktu? Bahkan New tidak pernah seharian penuh bersama Tay.

Jadi sekarang yang egois siapa?

"Inti nya jauhin Tay! Jangan dekatin dia lagi. Prioritas Tay itu Namtan, dan selama nya akan begitu!"

Love berbalik lalu berjalan menjauh.

New berusaha menahan air mata nya.

Haruskah, New mundur?
~~~~~~
Nexttt gak

Hate To Have -Taynew-(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang