cerita tentang yunho dan kebucinannya terhadap kakak kelasnya yang berakhir memprihatinkan.
"yuno sayang kak mingi!"
"tapi maaf, gue ga belok."
sepatah kata yang berhasil membuat yunho nyesek.
s, smg !
u, jyh !
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
'lo liat kan yang kejadian kemarin-kemarin.'
'yang di kolam itu, bukan?'
'iya, nekat banget gila, kak mingi.'
'bukannya dia udah pacaran sama yunho?'
'setau gue juga gitu, tapi kan dia emang deket sama kak cassie.'
'kesian banget si yunho..'
oke cukup, kira-kira begitu gambaran setiap hari dalam beberapa hari belakangan ini. benar saja, soal perbuatan mingi, itu jadi trending topik di sekolahnya.
yunho muak, setiap hari harus mendengar obrolan tentang kejadian yang ingin ia lupakan. tak ada tempat tenang, semua anak-anak pasti bakal selalu ngomongin itu. yunho ke kantin, yang didengar topik mingi, ke perpustakaanpun -yang statusnya hening- masih ada saja yang bisik-bisik.
bahkan ini masih pagi. ya tuhan...sehari saja yunho bisa tenang. mau libur, tapi sebentar lagi ulangan, nanti ketinggalan materi.
tahan yunho, tahan.
yunho mengehal nafas gusar, lantas menidurkan kepalanya di antara lipatan tangannya.
baru kira-kira 10 detik ada di posisi seperti itu, tiba-tiba ada yang menepuk bahunya, ia menangkat kepala dan dilihat wooyoung dengan raut khawatir.
"ga usah didengerin," kata yang selalu sama dari wooyoung setiap kali mendengar obrolan mengesalkan itu.
"yun!" wooyoung sedikit panik saat melihat lingkaran hitam yang lumayan terlihat jelas di sekitaran mata yunho. "lo ngapain aja sampe gini?!"
"ga bisa tidur, young," balas yunho lirih.
wooyoung berdecak. "ngapain? mikirin si brengsek itu?? dua hari ini si mingi gimana?"
"ga gimana-gimana. gue pikir, gue diem, dia bakal nyadar. tau-taunya...dia malah balik diem," ungkap yunho, matanya menatap kosong ke depan.
"kontakan?"
"engga, ga tau kenapa, rasanya gue males nge-chat dia duluan. dua hari ini ga kontakan. gue ga nge-chat dia, dia apalagi."
wooyoung diam sejenak sebelum mengasih saran, "sudahi aja, yun. itu udah keterlaluan. percuma disini lo doang yang berjuang. lo merjuangin dia, sedangkan dia? malah merjuangin cewe lain. hubungan ga bakal awet kalau cuman satu pihak yang punya perasaan."
"susah young...susah."
"coba aja. emang ga ada yang mau sama lo? buka hati buat orang lain. lo yang cerita sendiri banyak yang deketin lo, just try it first. kali aja bener, mingi bukan buat lo."
"satu tahun setengah, lo pikir gampang?" balas yunho.
"makanya coba dulu, jeong yunho!" ujar wooyoung geram. "kalau dipaksain makin ga baik. mending udahin sampai sini, sebelum bener-bener susah buat ngelepasin. let him go. dikit-dikit lupain dia. cari kebahagiaan untuk diri lo sendiri. it'll be alright."
