'FA2' - Delapan

7.9K 928 349
                                    

'Jika kamu lelah maka berhentilah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


'Jika kamu lelah maka berhentilah.
Jika kamu semakin jatuh, maka lepaskanlah.'

- FA2 -

MAAF JIKA ADA TYPO 🙂

BAR-BAR SEKALI KALIAN MENAGIHNYA😗☺️

HAPPY READING 🍬

"Tinggalkan gadis itu! Jangan lagi berhubungan dengannya!"

Laki-laki disana mengepalkan tangan erat, tidak pernah ada hak untuk pria itu mengatur hidupnya. Sejak lama hak itu sudah tidak pernah dirinya berikan pada pira di sana.

"Kamu tidak pantas! Gadis itu akan saya kenalkan pada Leon. Hanya putraku satu-satunya yang akan bersanding dengannya."

Kedua mata Baling memerah, darah terasa memanas di sekujur tubuhnya. Ucapan pria itu mampu masuk kedalam pikirannya dengan sedemikian jauh.

"Dia milik saya. Saya tidak akan pernah melepaskannya."ucap Baling dingin.

Anton menatap nyalang anak sulungnya dari istri pertamanya. Pria itu di liputi kemarahan yang kian berkobar.

"Keluarga Mahardinata tidak akan setuju jika tau asal usul kamu! Hanya Leon yang akan pantas dengan putri bungsu mereka, camkan itu!"murka Anton.

"DIA MILIK SAYA! SAMPAI KAPANPUN DIA AKAN TETAP JADI MILIK SAYA! REBUT DIA, MAKA ANDA BENAR-BENAR AKAN TAU TITIK KEMARAHAN SAYA."Baling berteriak kencang.

Hera yang berdiri di sudut ruangan itu hanya menatap anaknya dengan mata basah, putranya itu sudah cukup menderita atas keegoisan suami dan dirinya.

Plak!

"Anak kurang ajar! Berani kau berteriak pada ayahmu sendiri?!"

"Sejak lama ayah saya sudah saya anggap mati, Tuan."ucapan pelan dengan ketenangan luar biasa itu mampu menyentak kedua orang tuanya dengan telak.

Baling semakin mengeratkan pelukannya pada gadis itu, wajahnya dirinya sembunyikan dibalik ceruk leher sang kekasih. Jantungnya masih berpacu cepat dengan darah kian memanas. Ucapan ayahnya masih terpatri di ingatannya.

Setelah pria itu merenggut seluruh kebahagiaan ibu dan dirinya, dia tidak akan pernah lagi membiarkan orang itu mengambil miliknya.

Kirana. Miliknya. Titik.

"Badan kak Baling basah, ihh kenapa hujan-hujanan sih,"Kirana bertanya cemas melepaskan pelukan dan melihat wajah laki-laki itu yang memerah, kedua matanya menyorot tajam penuh luka.

[FA#2] Five Abang (2) [END]Where stories live. Discover now