40 : Kembali

44 13 33
                                    

🍑Happy Reading🍑


















"Aku senang kalian bisa kembali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku senang kalian bisa kembali. Seperti dulu lagi dan memulai semuanya dari awal"
-Jingga Ayu Mentari-









Rachel kembali menyentuh bahu Bima. Senyum gadis itu tersungging sekali lagi. Tepat ketika wajah risau Bima malah menatapnya. "Gugup, ya?" tebak Rachel.

Namun Bima malah mengusap wajahnya pelan. "Kita balik aja, ya? Aku engga—"

"Bima Sayang, mau sampai kapan kamu hindarin ini? Kamu enggak kasian sama Jingga yang udah bela-belain bantuin kamu?" yakin Rachel sekali lagi.

Bima tahu menunda adalah hal yang tidak baik. Dan ini sudah begitu lama setelah hari itu. Setidaknya berdamai dengan masa lalu adalah jalan yang terbaik. Terlebih jika Rachel akan menjadi masa depannya kelak, Fian pasti akan menjadi adik iparnya. Pastinya pula, mau tidak mau mereka harus berbaikan dari sekarang.

Di saat yang sama seorang gadis kini datang menghampiri keduanya. Menghampiri Bima dan Rachel yang kini duduk di meja bernomor 7 di cafe ini. Rachel sadar akan hal itu pun menyambut hangat Jingga dengan senyumnya.

Seperti biasanya. Seperti saat mereka masih memiliki hubungan saat Fian memacari Jingga. Gadis itu memeluk hangat Rachel yang berdiri dari tempatnya. Terkadang Rachel ingin calon adik iparnya adalah Jingga. Entah apa alasannya. Tetapi bukan berarti ia tidak suka dengan Afda. Tentu Rachel menyukai gadis menggemaskan itu.

"Kak Rara udah lama di sini?" tanya Jingga.

Rachel menggeleng. Ia lalu melirik sejenak ke arah Bima yang memilih mengutak atik ponselnya. Lalu kembali pada Jingga. "Bima masih ragu. Kamu bisa bujuk dia enggak?"

Jingga tidak langsung menjawab. Gadis itu memilih duduk di hadapan Bima. Diikuti Rachel yang duduk di sebelah kekasihnya seperti tadi. "Lo ragu kenapa, sih, Bim?" Jingga memulai obrolan serius di antara mereka.

Membuat Bima mendongak dan tersenyum pasi. "Gue takut aja mereka enggak bakal maafin gue."

"Percaya sama gue ..., mereka pasti maafin lo. Gue yakin kalau mereka pasti maafin lo," yakin Jingga.

Tetapi Bima tidak langsung percaya begitu saja. Laki-laki itu malah menerawang lebih jauh atas kesalahannya di masa lalu. Membuat Rachel semakin risau. Apa ini akan berhasil?

"Bim, kalau lo enggak yakin mulu. Lo enggak bakal tau hasilnya. Setidaknya meskipun nanti lo enggak bakal dapet maaf dari mereka ..., Lo udah nyoba, 'kan?" bujuk Jingga sekali lagi.

Bima menghela napasnya panjang. Ia lalu menatap dua gadis itu bergantian. Dan mengangguk tanda setuju. Baik Rachel maupun Jingga berharap yang terbaik akan rencana mereka. Meskipun kita tidak pernah tahu akan seperti apa kisah ini berlanjut.

Dear Jingga | MCND ✔ [Revisi]Where stories live. Discover now