taiyaki

1.3K 120 11
                                    

Maaf belum bisa update
Jadi sebagai gantinya aku post oneshoot yang udah ada di note ahay.

.
.
.

Chenle sangat tidak suka saat jisung adiknya pergi. Dia merasa kesepian saat adik kecilnya itu pergi ke rehabilitasi.

Kata papanya jisung sakit jadi harus di rawat di rehabilitasi itu. Namun tetap saja chenle merasa sedih.

"papaaa chenle kangen sama jisungg" rengek chenle pada papanya, mark.

"mau jenguk jisung?" tanya mark pada anak sulungnya itu.

"bukaaan chenle mau jisung pulang" ujar Chenle sambil mengerucutkan bibirnya.

"tidak boleh sayang, jisung harus sembuh dulu baru bisa pulang" jawab sang ibu, Haechan.

"tapi maa" bantah Chenle.

"kita jenguk jisung aja ya besok" potong mark.

"terserah" rajuk Chenle lalu masuk ke dalam kamarnya.

"aku tau dia kesepian tapi jisung terlalu berbahaya" ujar Haechan pelan.

"hei jangan bilang gitu sayang, jisung pasti bisa sembuh" hibur mark kepada istrinya.

Keesokan harinya sesuai perkataan mark mereka pergi ke rehabilitasi untuk menjenguk jisung.

"jisung" panggil chenle pada seorang anak laki laki yang duduk melamun di dalam ruangan sempit dan sedikit gelap.

"H-hyung" sahut jisung pelan.

"hiks papaaa ji-jisung pasti ketakutan disini hiks hiks disini sempit dan gelap ayo bawa jisung pulang hueeee" seketika tangisan chenle pecah saat melihat kondisi jisung yang bisa di bilang sangat buruk.

"hyung jangan menangis jisung nggapapa kok" hibur jisung.

"chenle mau jisung pulang paaa huaaaa" bukannya berhenti tangisan Chenle semakin parah.

"chenle sayang jangan menangis oke? Udah ya Nangisnya kita bawa jisung pulang ya" ujar mark pada akhirnya.

"hiks bener ya pa" tanya chenle.

"iya sayang" jawab mark pada akhirnya.

"makasih papa" ujar Chenle sambil memeluk mark.

.
.
.

Sesampainya di rumah chenle langsung menarik jisung ke arah kamar milik jisung.

"jisungieee lihatt hyung udah bersihin kamar kamuuu" ujar Chenle dengan bangganya.

Sementara jisung hanya memandang kagum kamarnya. Tidak ada yang berubah hanya saja lebih bersih dan rapi.

"terimakasih hyung" ujar jisung.

"hanya terimakasih? Ingat kau harus bersikap baik padaku" ujar Chenle dengan nada yang sangat dingin.

"b-baiklah hyung" jawab jisung menunduk  ketakutan.

"chenle, jisung ayo turun kita makan siang dulu" ujar Haechan dari ruang makan.

"ne mamaaa" jawab Chenle dengan ceria dan berjalan ke ruang makan yang di susul oleh jisung.

"jisunggg sini duduk di samping chenlee" ujar Chenle sambil menepuk pelan kursi di sampingnya. Dan jisung hanya menurut seperti anak anjing yang menurut pada majikannya.

"angkat kepalamu bodoh" bisik Chenle saat jisung duduk di samping chenle.

Namun bukannya menurut jisung malah semakin menundukkan kepalanya dan badannya sedikit bergetar ketakutan.

"jisungie jangan kaku seperti ini ayo kita makan bersama" ujar Haechan sambil meletakkan lauk dan nasi di piring jisung.

"iya mama" jawab jisung pelan lalu memakan makanannya.

.
.
.

Berhari hari berlalu namun banyak sekali kejadian aneh yang datang ke rumah mereka. Contohnya seperti paku yang berceceran di lantai, bangkai tikus dengan isi perut yang berceceran di meja makan, bangkai kucing di taman dengan kondisi yang sangat mengenaskan, dan yang lebih parahnya lagi rem mobil mark yang putus yang mengakibatkan kecelakaan. Untung saja mark tidak terluka parah.

Haechan sudah tidak tahan lagi. Dia dan mark memutuskan untuk mengembalikan jisung ke rehabilitasi sampai jisung sembuh total.

Sementara itu Chenle hanya menatap sendu jisung yang berada di dalam ruangan kecil di rehabilitasi itu. Jisung yang bergetar ketakutan seperti orang yang terkena trauma.

"ti-tidak hyung jangan mendekat" ujar jisung ketakutan saat melihat chenle.

Ah chenle sangat tidak suka melihatnya. Jisung kembali di rehabilitasi dan artinya dia harus kembali bersikap baik, chenle sangat benci bersandiwara seperti itu.

Namun dia tidak mau berakhir di ruangan sempit seperti jisung.

.
.
.

The End

Baby Dolphin //chensung// ✔️Where stories live. Discover now