HijiGin → Before Sunset「2/2」

514 63 9
                                    

Before Sunset
(Sebelum matahari terbenam)
Bagian 2 - End

#2016

"Menikah?!"

"Eh... B-benar... Sepertinya Sakata Gintoki-san dinikahkan dengan putra dari keluarga angkatnya sejak tamat SMA dulu." ucap pemuda yang lebih muda satu tahun dari Hijikata.

Setelah sekian lama mencari keberadaan si surai perak itu, Hijikata malah mendapat kabar menyakitkan tentang pernikahan dari orang yang dia cintai. Terlebih lagi, kalau Gintoki menikah saat tamat SMA, itu artinya sudah sedari 2 tahun lalu dong?!

Bahkan Hijikata tidak tau hal itu.

"Aku dengar katanya Senpai cukup dekat dengan Gintoki-san? Apa Senpai bahkan tidak tau kalau sejak awal Gintoki-san sudah dijodohkan?"

Pertanyaan dari adik seperguruan nya itu seolah menohok hati Hijikata. Kalau dipikir-pikir, dia memang tak pernah bertanya apa-apa pada si surai perak itu. Alasannya sendiri karena dia tak ingin terlalu terikat. Mungkin begitu.

Setelah itu, Hijikata mencari informasi tentang Gintoki kemana-mana. Ternyata alasan kenapa Gintoki di adopsi oleh keluarga Sakata hanya semata untuk menjodohkan Gintoki dengan anak laki-laki kedua dikeluarga itu. Pantas saja selama ini sikap Gintoki terlihat agak feminim, ternyata karena alasan seperti itu.

Dan yang membuat Hijikata lebih menyesal adalah, kenyataan kalau dia baru sadar maksud kenapa selama ini Gintoki selalu mendekatinya. Si surai perak itu pasti diam-diam berharap untuk diselamatkan olehnya selama ini. Hidupnya pasti begitu menderita.

Hijikata merasa tak tahan, akhirnya dia mengunjungi rumah Gintoki yang sekarang. Untung saja ada kenalan nya yang tau dimana Gintoki tinggal. Ternyata Gintoki tinggal disebuah kota yang cukup besar di Jepang, dilihat dari Rumah yang ditinggalinya sekarang, pasti Keluarga Sakata itu cukup kaya.

Hijikata memberanikan diri memencet bel, setelah menunggu cukup lama, akhirnya pintu terbuka. Menampilkan sosok seseorang yang sangat dirindukan oleh Hijikata.

"H-Hijikata...-kun..?"

Gintoki tertegun di ambang pintu, airmata meleleh dari sudut matanya. Wajahnya memerah karena menangis. Hijikata merasa prihatin, tanpa minta izin terlebih dahulu, dia memeluk tubuh Gintoki. Menyalur kan rasa aman pada pria perak yang sekarang terlihat kurus itu.

"Gintoki... Ikutlah denganku?" ajak Hijikata sambil memegang bahu Gintoki.

Gintoki agak terkejut mendengarnya, dia sempat tercengang sebelum menatap Hijikata penuh harap.
"Hijikata-kun, kau datang untuk menyelamatkanku?" tanyanya.

"Tentu saja! Karena itu ayo cepat ikut denganku!"

Tanpa menunggu balasan, Hijikata membawa Gintoki berlari menjauhi rumah itu. Dia berlari tanpa arah, sampai akhirnya mereka sampai di sebuah taman yang sepertinya sudah tak dikunjungi orang-orang lagi. Hijikata pun membawa Gintoki duduk disebuah pohon besar dekat pinggir danau.

"Gintoki, katakan padaku. Apa yang sebenarnya terjadi padamu?" tanya Hijikata, menatap Gintoki serius.

"Kamu benar-benar ingin tau, Hijikata-kun? Apa sekarang akhirnya kamu menerimaku sebagai temanmu?" Gintoki balik bertanya, tersenyum.

"Tentu saja selama ini aku telah menganggapmu sebagai teman!" balas Hijikata cukup keras.

"Ah..." Gintoki tertegun, diapun menunduk, tapi senyumnya tak memudar.

"Kamu tau... Dulunya aku adalah bagian dari panti asuhan, sampai suatu hari ada sepasang suami-istri dari keluarga kaya yang datang kesana dan tertarik padaku. Akupun diadopsi oleh mereka. Mereka selalu memberikanku semua yang aku mau, bahkan merawatku dengan baik. Tapi setelah aku cukup dewasa untuk mengerti, akhirnya aku tau kalau niat mereka sebenarnya adalah untuk menikahkanku dengan anak kedua dikeluarga itu." Gintoki bercerita, memeluk lututnya.

Cerita pendek Gintama (yaoi)Where stories live. Discover now