𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐊𝐞𝐢𝐬𝐡𝐚 (𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝)

Chapter (38)

"Jangan ikuti isi pikiranmu tapi ikuti apa kata hatimu"
...

🌷🌷🌷

Saat ini Keisha sedang duduk bersama Risma di samping nya menikmati semilir angin di halaman belakang rumah Risma.

Risma terus saja mengusap Surai Hitam Keisha sayang. Keisha yang merasa nyaman pun hanya diam saja ia sangat senang Risma mirip sekali dengan almarhum ibunya.

"Gimana kamu sudah baikan?"

"Iya Bu, aku udah baikan."

"Bagus kalau gitu, kalau kamu merasa sakit atau apa? Cepet kasih tau ibu ya?"

Keisha tersenyum dan mengangguk. "Iya Bu, mungkin besok aku pergi Bu dari sini dan cari tempat tinggal."

Risma tersentak. "Mau kemana? Kamu tinggal disini aja sama Ibu?"

"Aku nggak enak, kalau harus ngerepotin ibu terus di sini. Bu Risma sudah banyak membantu aku."

Risma menggeleng. "Nggak Keisha, kamu sudah saya anggap sebagai anak saya, dan ibu nggak mau kamu di perlakukan tidak baik oleh keluarga mu nak!"

Ya Tuhan anugrah apa yang kau berikan sehingga Keisha bisa bertemu dengan wanita sebaik Risma seumur hidupnya Keisha belum pernah merasakan di khawatir kan seperti ini setelah kedua orang tuanya meninggal.

"Terimakasih ya Bu, tapi aku bisa kok kerja apa aja disini untuk aku bayar sekolah nanti!"

"Kamu ini ngomong apa? Sudah ibu bilang anggap saya sepeti ibu kamu, jangan pikirkan hal seperti itu lagi! Anggap rumah ini juga rumah kamu sendiri dan Farhan itu kakak kamu ya?"

Keisha tersenyum dan memeluk Risma. Risma pun membalasnya ia mengusap bahu Keisha.

"Kamu yang bahagia disini, besok kamu sekolah kan. Biar Farhan yang antar kamu ya?" Keisha mengganguk.

"Gimana kalau kamu temenin ibu masak di dapur bentar lagi kan Farhan pulang." Ujar Risma antusias.

"Ayo Bu."

Mereka pun berjalan menuju dapur rumah dan mendiskusikan apa yang akan mereka masak untuk makan malam nanti.

Setelah memilih apa yang akan dimasak Risma dan Keisha pun mulai memotong bahan-bahan nya.

"Bu aku motong bawang nya ya Bu?"

"Iya sayang, kamu potong ya. Itu sama daun bawang nya juga!"