DESTINY 22 : The Jealousy

31.8K 1.9K 20
                                    

"Jadi kau sudah tidak membenci wanita bernama Aurell lagi karena saat ini kau tertarik padanya? Dasar manusia plin-plan tidak punya pendirian yang jelas," gerutu Alvin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jadi kau sudah tidak membenci wanita bernama Aurell lagi karena saat ini kau tertarik padanya? Dasar manusia plin-plan tidak punya pendirian yang jelas," gerutu Alvin.

"Dulu aku begitu membenci nama itu tapi saat ini hal itu tidak penting lagi karena aku tertarik padanya dan aku menginginkannya," jelas Darren sembari membayangkan wajah Aurell.

"Bajingan! Sudah aku duga sejak awal kau memiliki perasaan lebih padanya," maki Alvin, "Kenapa kau tidak jujur sejak lama padaku huh?"

Kini Darren tengah berada di rumah sakit menjenguk sahabatnya. Kondisi Alvin sudah lebih membaik setelah dua hari di rawat di rumah sakit meski perban masih melekat di kepala Alvin. Untung saja luka di kepalanya tidak terlalu serius.

"Aku baru menyadarinya setelah malam itu aku menyerahkan dia padamu. Aku merasa tak rela dan juga menyesal," ucap Darren jujur.

"Jadi kau lebih memilih Aurell daripada kerjasama menggiurkan dengan Mr. Ryjen?" tanya Alvin masih tak percaya.

"Ya.. aku lebih tertarik pada Aurell dan menginginkannya."

Alvin mencebik. "Lalu bagaimana denganku hah? Aku baru saja akan serius dengannya tapi kau... malah menyukainya?"

"I'm Sorry.. Aku bahkan tidak tahu kenapa aku bisa menyukainya. Ini terjadi tanpa aku rencanakan."

Alvin melempar bantal tepat ke wajah Darren. Alvin masih tak terima.

"Aku seharusnya membencimu tapi aku tak bisa melakukannya karena kau adalah sahabatku. Tapi jika kau menyakiti Aurell, aku akan merebutnya darimu atau mungkin aku akan langsung menikahinya," ucap Alvin penuh ancaman.

"Itu tidak akan terjadi," bantah Darren dengan penuh percaya diri.

Alvin tersenyum miring. "Jangan terlalu percaya diri. Kau lupa kau belum memutuskan hubungan mu dengan Bianca? Kau hanya memberinya waktu untuk berpikir?"

Tentu saja Darren masih mengingat dengan baik perihal hubungannya dengan Bianca. Mungkin sudah waktunya bagi Darren untuk melepaskan Bianca. Secepatnya Darren akan segera mengakhiri hubungan terlarangnya mereka. Darren akui, menjalani hubungan dibelakang Jonathan memang merupakan suatu kesalahan.

Darren akan membuktikan sendiri keseriusannya pada Alvin bahwa ia memang tertarik pada Aurell dan ingin menjalin hubungan serius dengannya.

Darren tak mengerti kenapa rasa ini tumbuh di hatinya begitu cepat bahkan mengalahkan rasa cintanya yang dulu pernah ada untuk Bianca.

"Jadi kau merestui hubungan ku dengan Aurell?" tanya Darren sembari tersenyum pada sahabatnya.

"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah merestui hubunganmu dengan Aurell karena kau sudah berani merebutnya dariku," dengus Alvin, "Aku hanya memberimu kesempatan untuk lebih dekat dengannya. Jika dia bahagia bersamamu, maka terpaksa aku merelakan dia untukmu."

DESTINY [END]Where stories live. Discover now