5

196 29 1
                                    

" diyo .. ayo masuk , udah malem diyo .." kata ayen, bak anak kecil ayen mengguncang guncangkan lengan diyo yang tengah duduk diteras rumah dengan kedua telapak tangan menangkup pipinya .

" ga mau .. aku mau nunggu om hyunjin pulang .." sahut diyo, bibirnya mengerucut membuat ayen gemas.

" udah jam 10 , masuk yuk .. nanti nenek kamu marah .." ayen kembali membujuk pria kecil berusia tujuh tahun itu. Dan lagi lagi diyo menolak ajakan ayen.

Ayen menghela nafas, jika sudah begini akan sangat sulit membujuk diyo. Pria kecil ini sedikit keras kepala, sifatnya sangat persis dengan seseorang yang ayen kenal. Mengingat hal itu, wajah ayen berubah sendu.

Ayen kembali menghela nafas, kemudian tanganya bergerak mengusap surai hitam diyo. Ayen menatap wajah lugu diyo dengan tatapan yang sulit diartikan.

" woooyy .. ngapain duduk diluar malem malem gini , mo ngeronda ya .. malam ini jadwalnya hyunjin .." tanya seseorang yang berdiri didepan rumah yang menjadi tempat ayen dan diyo duduk.

Ayen mendongkak, menatap kearahnya. Kemudian ayen memutar bolamatanya malas.

Mendapat respon seperti itu dari ayen, membuat dirinya mendengus kearah ayen. Tiba tiba pandangannya dialihkan kepada diyo yang tengah duduk dengan wajah memberengut. Perlahan ia mendekati ayan dan diyo, tiba dihadapan diyo, ia mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh diyo.

" kenapa sih .. kok cemberut aja ..?" Tanya laki laki yang dengan dengan nama han.

Tak memberi respon atau menjawab, diyo hanya diam. Dan masih mempertahankan wajah memberengutnya.

Han melirik ayen, seolah meminta jawaban atas pertanyaan yang baru saja diajukan. Ayen yang peka kembali memutar bolamatanya malas.

" lagi ngambek , soalnya ditinggal hyunjin .." kata ayen memberitahu alasan kenapa diyo memberengut.

" lah .. kabur kemana tuh bocah ..?" Tanya han, Dan mendapat lirikan dari diyo.

" ke Bandung , nganter sepupunya yang baru datang dari luar negeri .." sahut ayen lagi.

Setelah mengetahui alasan kenapa diyo memberengut, han akhirnya menggelengkan kepala. Kemudian han mengusak surai hitam milik diyo.

Tak lama suara deru mesin mobil terdengar, semua menoleh kearah mobil yang tengah melaju dengan pelan. Tak lama mobil tersebut berhenti dihalaman salah satu rumah yang tak jauh dari rumah diyo.

Dari dalam mobil keluar dua laki laki yang salah satu diantaranya ditunggu tunggu oleh diyo, siapa lagi kalau bukan hyunjin dan bangchan.

Melihat itu, seketika diyo berdiri. Bukannya menyambut atau menghampiri hyunjin, diyo malah semakin menunjukan kemarahannya. Wajah diyo memberengut dengan kedua tangan yang terlipat didada.

Begitu hyunjin menoleh kepadanya, dengan cepat diyo membuang pandangannya. Hal itu membuat bangchan mengerutkan dahinya. Kemudian bangchan melirik hyunjin, mendapat lirikan dari bangchan. Hyunjin mengedikan bahunya dan kemudian ia menggelengkan kepala tak lupa dengan senyum tipis dan arah padang yang terus tertuju kearaj diyo.

Bergegas kedua menghampiri tiga orang yang berbeda usia itu.

" ngapain malem malem disini ..?" Tanya hyunjin, matanya tertuju kearah diyo yang masih mempertahankan kemarahannya.

" ngapain ngapain , lu enggak liat .. noh ngambek .."sahut han, menunjuk diyo dengan dagunya.

mendengar itu bangchan menatap diyo, sedangkan hyunjin kembali menggelengkan kepalanya.

Hyunjin kemudian menghampiri diyo, badannya sedikit dibungkukkan agar ia bisa menatap wajah diyo.
Melihat bagaimana ekfresi diyo membuat hyunjin gemas dan ingin mencubit pipi diyo.

menjadi kita ..!Onde histórias criam vida. Descubra agora