Chapter 24

310 71 11
                                    

❤❤❤

Ceklekk...

Yeri terhenti begitu mendengar suara pintu rumah terbuka dan seseorang baru saja datang namun apa yang terjadi.

"aku pula-"

PLLAAKK...

Belum selesai mengucapkan salam namun dia sudah mendapatkan sebuah tamparan keras dipipi sebelah kirinya, siapa lagi kalau bukan Kim Dahyun.

"Dasar Yeoja Sialan" teriak nyonya Kim pada Dahyun yang hanya diam setelah mendapat perlakuan tersebut.

"eomma" kata Yeri ingin menghampiri Dahyun namun ditahan oleh Sowon.

"sudahlah Yeri jangan ikut campur, tidak ada gunanya kau ikut campur" kata Sowon

"Berikan padaku" kata nyonya Kim dan mengambil jam tangan tersebut secara paksa dari pegelangan Dahyun.

"eomma jangan, kumohon" teriak Yeri mendekati nyonya Kim, dia tidak perduli dengan apa yang dikatakan Sowon tadi.

"mwo? Kau ingin membela anak sialan ini? Tidak ada gunanya kau memohon padaku untuk anak sialan ini, karena aku sangat membencinya"

"tapi eomma"

"Yakk.. Anak sialan. Apa kau sedang mencoba untuk memeras uang putriku eoh?" tanya nyonya Kim pada Dahyun dengan tatapan tajamnya.

"tidak ahjjumah, aku tidak pernah melakukannya" jawab Dahyun

"kau tidak usah berpura pura, katakan saja kalau kau itu sedang mencoba untuk mengambil uang putriku bukan? Katakan"

"maaf ahjjumah tapi aku tidak pernah berfikir untuk memeras uang Yeri"

"benarkah? Lalu apa ini? Kenapa Yeri sampai menhabiskan uang simpanannya hanya untuk membelikan barang mewah untuk gadis sialan sepertimu eoh? Apakah kau memaksanya untuk membelikan jam tangan ini untuk mu?"

Dahyun hanya bisa menahan keperihan hatinya mendengar semua makian dari ibu tirinya itu, dia tidak bisa berbuat apa apa, melawan pun tak ada gunanya karena apa pun yang dilakukannya semuanya akan tetap salah bagi penghuni rumah ini, dan lagi tidak akan pernah ada yang bisa membelanya.

"katakan, kenapa kau hanya diam saja, atau jangan jangan semua yang dikatakan eomma tadi memang benar" kali ini Sowon yang mengatakannya.

"eomma kumohon hentikan, ini bukan seperti yang kau pikirkan, Dahyun eonni tidak pernah sedikitpun berniat untuk memeras ku, jam tangan itu memang aku yang membelikannya sendiri, bukan karena dipaksa oleh Dahyun eonni, Dahyun eonni tidak bersalah eomma, kumohon" kata Yeri dengan mata yang mulai berkaca kaca.

"kau pikir eomma akan percaya begitu saja? Eomma tidak akan pernah percaya pada anak sialan ini"

"ada apa ini?" tiba tiba saja tuan Kim masuk dan melihat mereka semua berada diruanh tv, dan lagi dia melihat raut wajah sedih pada Yeri.
"apa yang terjadi, Yerim kenapa denganmu sayang?"

Sakit, Hati Dahyun sakit mendengarnya bagaimana bisa mereka memperlakukannya seperti ini,

"yeobo, apa kau tau, Dahyun sedang mencoba memeras uang Yeri untuk membelikan jam tangan mahal untuknya" adu nyonya Kim, tapi apa? Reaksi tuan Kim hanya biasa saja dan lebih memilih mendekat pada Yeri.

"Yerim ayo ikut dengan appa, appa ingin bicara denganmu"

"tapi appa, Dahyun eonni itu tidak bersalah, dia tidak pernah mencoba untuk-"

"appa tunggu diruangan appa" kata tuan Kim memotong perkataan Yeri dan pergi begitu saja.

"sudahlah Yeri, sebaiknya kau pergi karena appa bilang ingin bicara denganmu" sahut Sowon.

Happiness and JusticeWhere stories live. Discover now