VIII

1.2K 231 84
                                    

Copyright : Moonlight-1222

Saya kembali :)

Seperti sebelumnya, silahkan vote sampai 200 untuk jadwal update. Tapi tenang, meski belum sampai 200, kalau Moon sudah ada stok chapter, pasti bakal di update. Silahkan follow Moon & baca cerita yang lain juga. Terima kasih atas pengertiannya :)

.

.

.

"Tegakkan bahumu."

"Aku bisa gila," keluh Rosetta. Entah untuk yang keberapa kalinya. Lea sudah lelah menegur bibir Rosetta yang semena-mena.

"Ya. Teruskan seperti itu," cibir Lea. "Terus saja tambahkan kecepatan Anda, Your Grace. Tambahkan sampai tatanan rambut Anda berantakan dan semua orang bisa mendengar suara kepakan kipas Anda yang bertabrakan dengan angin. Bahkan telinga saya tidak bisa lagi membedakan antara alunan musik dan keributan dari kipas Anda."

Mereka sedang berpura-pura berada di tengah pesta: menguji bagaimana Rosetta bersikap di publik. Berdiri sedikit berjauhan seolah sibuk dengan kelompok masing-masing---setelah Rosetta menolak dengan tegas duduk di sofa selayaknya anggota keluarga kerajaan. Lea benar-benar pusing setelah penjelasannya berkali-kali diacuhkan. Bagaimana pun, status Rosetta sebagai isteri dari Pangeran Louis akan selalu menempatkan perempuan muda itu sebagai tamu kehormatan di setiap acara yang dikunjunginya. Apalagi setelah akhirnya sang Pangeran menerima gelarnya sebagai Prince of Wales.

Gulp. Lea mendadak merinding membayangkan kemarahan Rosetta.

"Untuk apa memegang benda ini bila tidak mampu mengusir panas? Tidak ubahnya seperti melakukan perbuatan sia-sia. Bersikap anggun seperti ini sungguh melelahkan." Rosetta bukannya tengah menyusun rencana untuk mendobrak etika kesopanan, hanya saja suasana hatinya sedang sangat buruk saat ini.

"Bukankah akan lebih baik jika Anda menggerutu di hadapan Yang Mulia Ratu nanti, Your Grace?"

Ia memutar mutiara hitamnya kesal sebelum menyentuh... "Dadaku mulai sesak. Korsetnya terlalu ketat."

"Benarkah? Berarti porsi makanmu harus diperhatikan lagi."

Shock. Rosetta mengerjap sebanyak tiga kali. Mengapa Lea menjadi seketat Mrs. Williams? "Bukankah itu berlebihan? Badanku sudah lebih dari menyusut saat ini." Ia mendesah putus asa. Bahkan kebahagiaannya dalam menikmati makanan saja penuh aturan.

"Kudengar ada banyak yang tumbang setelah pesta. Bahkan di tengah-tengah acara berlangsung. Terpaksa tidak makan sebelum pergi demi menjaga bentuk tubuh agar korset tetap muat dipakai. Akhirnya sudah bisa ditebak, mereka menjadi lemas dan bahkan ada beberapa yang jatuh pingsan. Belum lagi merasa sesak napas akibat korset yang begitu mencekik. Tapi karena dituntut untuk bersikap anggun, mereka bahkan tidak dibiarkan mengeluh." Ia terdiam prihatin. Anehnya, mereka yang terlihat rapuh malah dinilai sangat mempesona. Padahal mereka yang memiliki fisik lemah rentan dengan penyakit.

"Kau sudah memiliki tubuh yang ramping, jadi itu mungkin tidak berpengaruh besar bagimu, Rose. Tapi selain kekayaan dan latar belakang, keindahan fisik sudah seperti harga diri bagi para perempuan bangsawan."

Perawakan Rosetta cukup tinggi untuk perempuan kebanyakan, membuat tubuhnya terlihat sangat kurus. Bahkan Lea mengira kalau sang Duchess menderita consumption (Tuberculosis). Tapi kecurigaannya langsung dipatahkan setelah melihat nafsu makan perempuan itu yang besar. Sejujurnya Lea cukup merasa iri dengan tubuh ajaib Rosetta.

The Prince's Wife [On-Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang