Prolog

43.9K 3.3K 631
                                    

Haruto menatap Junkyu yang sudah duduk di kursi meja makannya sambil menopang dagunya, di hadapannya sudah ada segelas sereal seduh dan sepiring pancake pisang membuat Haruto tersenyum.

"Morning." Junkyu mendelik kaget saat sebuah kecupan mendarat sempurna di pipinya dan itu pelakunya adalah Haruto yang terkekeh pelan.

Haruto menatap Junkyu dan duduk menghadap Junkyu yang memanyunkan bibirnya membuat Haruto mencubit gemas bibir itu.

"Aku kira kamu belum bangun." Ucap Junkyu sambil menyodorkan piring pancake kehadapan Haruto yang tersenyum.

Mereka sudah melangsungkan pernikahan satu minggu yang lalu setelah perkenalan mendadak tiga bulan yang lalu.

Setelah pertemuan kedua keluarga mereka saat itu dua hari setelahnya Haruto mendatangi rumah Junkyu sendirian untuk meminta Junkyu menunggunya.

Menunggu sampai kedua orang tua Haruto tidak sibuk dan bisa mendatangi rumah Junkyu dengan maksud untuk melamarkan Junkyu untuk anak tunggal mereka.

Junkyu yang saat itu sedang tidak menjalin hubungan dengan siapapun tidak menolak karena ia memiliki prinsip jodoh sudah di atur, siapapun yang datang bersama dengan keluarganya dengan maksud baik, Junkyu akan menerimanya dengan baik juga begitu juga dengan Haruto.

"Kenapa ga dibangunin sekalian ?" Ucap Haruto membuat Junkyu terkekeh pelan.

Tadi Junkyu berniat membangunkan Haruto tapi melihat wajah damai Haruto dalam tidurnya, Junkyu jadi tidak tega membangunkannya.

"Nyenyak banget kamu tidur nya, mana tega aku bangunin." Ucap Junkyu sambil tersenyum membuat Haruto kembali mengecup-ngecup kening Junkyu dengan lembut membuat Junkyu mendelik kaget.

"Nanti rencananya mau kemana ??" Tanya Haruto dan Junkyu melipat kedua tangannya di dada berpikir sejenak.

"Aku ngikut aja sama kamu." Jawab Junkyu sambil terkekeh di akhir ucapan membuat Haruto tersenyum.

Haruto sama sekali tidak menyangka jika akan menikah di usia muda dengan seseorang yang sangat ia sukai.

Jika di tanya siapa yang menyukai lebih dulu, jelas Haruto.

Melihat Junkyu datang dengan kaos putih dan celana hitam belum lagi kemeja kotak-kotak yang melapisi kaos putihnya dan rambut coklat di tata sedemikian rupa membuat Haruto langsung jatuh hati.

Padahal belum tentu mereka saling kenal karena itu pertama kalinya mereka bertemu.

"Kiss aku dulu sini." Junkyu membulatkan matanya kaget karena sejak kemarin Haruto langsung menciumnya tanpa meminta.

Haruto langsung mengecup bibir itu berkali-kali lalu beralih ke kening Junkyu dan ke pipi lalu mengusak rambut coklat yang sudah tertata rapih itu berantakan.

"Udah sana mandi."

"Kamu udah mandi ??" Tanya Haruto dan di balas anggukan kepala semangat dari Junkyu membuat Haruto mendesah pelan.

Padahal Haruto baru mau mengajak Junkyu mandi bersama.

"Mandi lagi yuk by." Junkyu mendecak lalu menoyor kepala Haruto membuat Haruto mendelik pelan dan Tertawa setelah nya.

Junkyu itu sudah memasuki usia legal sedangkan Haruto masih sembilan belas tahun, perbedaan usia mereka tiga tahun tapi kalau di lihat-lihat malah Haruto yang seperti berada di usia legal sedangkan Junkyu memasuki usia balita.

Junkyu terlihat menggemaskan saat melakukan apapun membuat Haruto yang diam-diam memperhatikan jadi malu sendiri.

"Sana mandi Watanabe Haruto, jangan aneh-aneh." Haruto tertawa pelan lalu kembali menangkup pipi Junkyu dan kembali mengecup bibir Junkyu yang manyun tanpa sengaja.

Nikah Muda Harukyu ver [END]Where stories live. Discover now