| 11 |

2.5K 329 145
                                    

Cuman mau bilang...
Jangan ngebut bacanya :')
Ara takut nanti kalian ketabrak nyosor :(
Nanti gak dapet feel-nya gimana?

Para siswa langsung bubar dan berlari sesuai arah peta. Chenle ada di tengah-tengah Jisung dan Guanlin, karena pasti mereka akan bertengkar jika tak di beri jarak se-mili meter pun.

Jisung tetap mengalihkan pandangannya ke arah kiri, sementara Guanlin mengalihkan pandangannya ke arah kanan. Chenle seperti tak dianggap disini namun Jisung masih menggenggam tangannya.

"Ke kanan ya?" tanya Jisung melihat peta.

"Bukannya kekiri?" protes Guanlin.

"Kanan! Lu ga liat nih?" geram Jisung memberikan petanya.

"Yaudah ga usah ngegas, gua kan gak ta—" terpotong

"Ngapain pake berantem coba!" lerai Chenle

"Maaf.." ucap keduanya bersamaan.

Chenle menarik tangan Jisung ke arah kanan disusul Guanlin dari belakang. Jisung sudah mulai kesal dengan Guanlin karena menggores pohon sembarangan menggunakan paku.

"Hei, ada kelinci.." ucap Chenle berjongkok.

Jisung secara tak sengaja menggenggam tangan orang disampingnya dan tetap berjalan ke depan tanpa memperdulikan Chenle yang sedang berjongkok memainkan kelinci.

Kelinci itu pergi dan lari ke dalam hutan, jelas saja Chenle akan mengikutinya. Alhasil Chenle masuk kedalam hutan tanpa ditemani seorangpun.


Jisung sedang berjalan namun ada kejanggalan. Mengapa tangan Chenle besar bukankah tangannya sangat mungil?

Ia mulai menoleh bersamaan dengan orang yang ia genggam.

"Ehhh kodok!!!" latah Jisung menghempas tangannya.

"Loh?! Jadi lu yang megang tangan gua?!" tanya Guanlin terkejut.

"Gua kira Chenle" ucap mereka bersama.

Jisung memalingkan wajahnya karena kesal begitupun dengan Guanlin, namun tak lama, rasa cemas kini menyelimutinya, ia takut terjadi sesuatu pada Chenle.

"Lu pergi ke kiri deh, gua pergi ke kanan. Kita cari Chenle ya.." ujar Jisung.

Guanlin hanya mengangguk kemudian berpisah dengan Jisung.

<><><><><><><><><>

"Hei, mau kemana kamu?" tanya Chenle yang masih terus mengejarnya.

Tak disangka kelinci itu menghilang tiba-tiba, Chenle yang mengejarnya seketika terdiam di tempat. Bukankah kelinci itu bisa ia sentuh? Mengapa menghilang?

Chenle membalikkan tubuhnya dan berniat menyusul Jisung. Namun, ia tak tau dimana ia berdiri saat ini. Ia mulai takut saat matahari hampir terbenam, maniknya terus mencari dimana keberadaan kekasihnya itu.

"Jisung..." panggil Chenle.

"Jisung? Kamu kemana Sung?" tanya Chenle takut.

Ia berlari berusaha keluar dari sini. Tapi ternyata ia tetap kembali di tempat itu, lagi dan lagi.




















Ia tersesat.

<><><><><><><><><>

MMIAG┃Chenji [✔]Where stories live. Discover now