bad live

2.6K 233 9
                                    


Jika diminta untuk
Memilih,
Antara 2 pilihan yaitu
Hidup dan Mati
Mungkin aku akan memilih untuk mati:)

Happy Reading💚

"Dara Lo yakin mau pulang sendiri, bareng gue aja yuk." Ajak Zila untuk kesekian kalinya, lidahnya keluh karena mengucapkan kata-kata itu terus-menerus.

"Enggak usah, gue naik angkot aja. Dan palingan kalo nggak ada angkot lagi gue jalan kaki aja." Ucap Dara enteng, ia tersenyum tipis. Berusaha menyakinkan Zila untuk meninggalkannya sendirian.

"Lo mah, ayo lah Dara. Susah banget sih diajakin." Bujuk Zila, ia masih memiliki sedikit kesabaran lagi.

"Eh Lo ngeyel banget sih, gue bilang nggak mau ya nggk mau." Kesal Dara, ia berusaha mendorong tubuh Zila untuk masuk kedalam mobilnya. Kasihan pak supirnya sudah lama menunggunya karena drama ini.

"Ihh Lo ngapain sih pake dorong-dorong segala, gue nggk mau pulang sebelum Lo ikut sama gue. Titik.." kekeh Zila, ia berkacak pinggang.

"Yaudah gue jalan kaki aja, nggk usah ikutan Lo." Ucap Dara, ia berjalan meninggalkan Zila yang menatapnya sebal.

Tanpa aba-aba Zila masuk kedalam mobilnya, ia memerintah supirnya untuk mengikuti Dara yang sudah berjalan lumayan jauh dari tempatnya sekarang.

"Itu anak makin lama makin keras kepala banget, anak siapa sih." Heran Zila.

"Anak Dajjal mungkin."

Mobil Zila sudah sejajar dengan Dara, gadis itu masih kekeh tak mau diantarkan pulang.

"Woi Dara, Lo nggk capek? Udah masuk aja bentar lagi mau hujan Lo entar Lo kehujanan."teriak Zila dari dalam mobilnya, Dara menggeleng tegas.

"Nggak usah makasih." Tolaknya, ia memperlambat langkahnya. Membuat mobil Zila berjalan melewati Dara.

"Dara ayo dong." Teriak Zila sembari menjulurkan kepalanya di jendela mobil, mobil itu masih tetap melaju.

"Enggak mau."

"Ehh pak, pelanin dong. Woi Dara Lo tuh ya susah banget diajak pulang bareng. Sedih gue tuh." Ucap Zila sembari memperlihatkan akting adegan sedih.

"Alah, drama. Udah pak lanjut aja, jangan tungguin saya." Teriak Dara, ia menghela nafas.

"Dara Bangsattt." Pekik Zila.

Dara tak habis pikir, gadis itu masih kekeh untuk mengajaknya pulang. Beruntung saja ia memiliki Zila, hidupnya sedikit berwarna.

Memang jarak dari sekolah kerumahnya lumayan jauh, tapi tak apa. Lumayan olahraga siang, Dara berjalan santai tanpa menghiraukan tatapan para pejalan kaki disekitarnya.

Rintik hujan mulai berjatuhan, tak deras. Namun sedikit membuat Dara harus menutupi dirinya dengan Hoodie yang dipakainya tadi.

Dara masih dengan semangat berjalan, rasa lelah pun masih belum ia rasakan. Tak papa ia tak ingin menyusahkan orang-orang lagi, ia harus berusaha mandiri.

Tak bergantung pada uang orang tuanya.

"Hujannya makin deras, tapi nggk papa lah. Lewatin aja." Ucapnya pelan.

I'm Fine Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ