Hari Raya

43 7 0
                                    

Koko terbangun saat adzan subuh  berkumandang. Koko mengusap wajahnya sambil mengeratkan pelukannya dipinggang istrinya itu. Koko mengumpulkan nyawa dulu sebelum membangunkan istrinya untuk shalat subuh berjamaan dengannya

"Sayanggg. Bangunn yuu? Shalat subuh yuu?" Koko menepuk nepuk pelan pipi mulus Enzy.

Emang Enzy paling susah dibangunin kalau udah waktunya shalat subuh. Karena udara masih sejuk dan enak sekali bergelung dibawah selimut. Tapi mau gimana juga, harus menunaikan kewajiban kita sebagai umat muslim.

Setelah beberapa saat dibujuk dan diganggu tidurnya, akhirnya Enzy membuka matanya juga. "Kumpulin nyawa dulu Mas. Sebentarrr" ujar Enzy sambil memejamkan matanya kembali

"Jangan merem. Malah tidur lagi dong nanti kamu nya" Koko beranjak duduk

"Heumm. Kita kerumah Mama ya Mas? Aku harus minta maaf sama Papa juga gituu?" Enzy ikut duduk disampingku

"Iyaa sayang. Taun ini alhamdulillah mereka masih sehat, masih bisa rasain lebaran. Waktunya kita minta maaf. Aku kan udah bilang. Gimana juga mereka tetap orang tua kamu" Koko merangkul bahu Enzy

"Tapi nanti pasti semua keluarga aku dateng Mas" lirih Enzy.

Koko sangat tau ketakutan istrinya. Meskipun keluarganya tidak mencaci atau merendahkannya secara langsung, tapi mereka menyindir habis habisan. "Seneng dong bisa kumpul sama keluarga. Urusan nanti gimana gimana nya. Yg penting kita dateng. Allah ga suka bagi siapapun yg memutuskan tali silaturahmi" pesan Koko

"Jangan terlalu memikirkan yg belum terjadi. Sekarang kita ambil wudhu. Udah lewat adzan tuhh" Koko bangkit dari duduknya lalu membantu Enzy untuk ikut berdiri.

Setelah shalat subuh dan mandi, Enzy kembali ingin memejamkan matanya sebentar sebelum pergi shalat ied. Koko mengiyakan saja karna istrinya itu lagi seneng babget tidur. Mungkin bawaan si dede dalem perut.

Saat Enzy tidur, Koko memilih untuk merapihkan rumah dan menghangatkan makanan lebaran untuk mereka makan nanti habis seledai shalat ied dan sebelum berangkat kerumah mertuanya.

"Sayang bangunn. Udah jam 6 nihh. Kita shalat ied yuu" Koko mengeluarkan pakaian mereka yg untuk dipakai hari ini dari dalam lemari.

"Ambilin air putih dong Mas" Enzy terduduk dipinggir ranjang. Dan Koko langsung menjalankan perintah istrinya

Koko kembali kekamar dengan membawa segelas air putih dan diberikan kepada Enzy. "Pusing yaa?" Tanya Koko. Enzy menggelengkan kepalanya.

"Yaudah. Ganti bajunya ya. Kita shalat ied abis itu pulangnya baru kita makan yaa. Udah aku panasin makanannya" ucap Koko sambil mengenakan baju koko nya.

Enzy meletakan gelas kosong ditangannya lalu memakai gamis yg sudah Koko siapkan. Ia harus siap untuk hari ini, hari dimana ia tidak mau bertemu Papa, Kaka dan semua keluarganya. Tapi mau tidak mau ya harus mau.

***
"Cantik banget kamu sayanggg" Koko yg  masuk lagi kedalam kamar karna terlalu lama menunggu Enzy berdandan itu malah terpesona

Enzy nampak sangat cantik dengan kerudung yg ia gunakan. Baju gamis yg Enzy kenakan memang senada warnanya dengan baju koko miliknya karena sengaja ia siapkan. Dan gamis yg Enzy kenakan sangat cocok ditubuhnya seperti pakaian kelas atas, padahal harganya cuma 120 ribu

"Kamu juga tampan sekalii Mas. Makin tambah gagah" Enzy menghampiri Koko lalu menepuk2 dada bidang Koko

"Terimakasih sayang. Ayoo kita berangkatt. Udah siangg. Mama udah nunggu pastii" Koko menggandeng tangan Enzy berjalan keluar rumah.

Setelah mengunci rumah, Enzy mebghampiri Koko yg sudah duduk diatas motor. Ya. Mereka akan menuju rumah Mama. Enzy berulang kali mengucapkan bismillah didalam hatinya. Takut takut sesuatu terjadi nantinya disana

Sesampainya di depan rumah Mama, terlihat mobil mewah yg terparkir disana. Koko merasa minder sebenarnya karna ia datang kerumah mertuanya dengan membawa sepeda motor. Tapi ia harus bersyukur masih mempunyai motor, diluar sana masih banyak yg tidak punya.

Koko memarkirkan motornya didekat pos satpam. "Motornya ditaruh disana saja Mas. Jangan disini" ujar satpam yg sedang berjaga.

"Gapapa pak. Disini aja. Takutnya nanti ada mobil yg dateng lagi. Malah ngalangin tempat" jawab Koko yg sudah menggenggam telapak tangan Enzy.

Koko tidak merasa ragu masuk kesini, karena kemarin Mama menelponnya dan mengatakan kejadian lalu tidak akan terulang lagi sekarang dan ga akan ada lagi siapapun yg terdengar menyindir bahkan menatap mereka dengan tatapan tak suka.

"Enzyyyyy. Ya ampunnn Mama tunggu kamu daritadii" Mama yg sedang duduk diruang tamu langsung memeluk Enzy saat kami baru memqsuki rumah itu.

"Iyaa. Enzy tadi makan duluu dirumah jadi lama" jawab Enzy

"Ayoo2 kita masukk sayangg. Ayo Ko. Jangan sungkan yuu" Mama membawa aku dan Enzy masuk keruang keluarga dimana disana ramai sekali dengan keluarga Enzy.

Aku dan Enzy menyalami mereka satu persatu dan benar, tak ada sindiran, perkataan kasar bahkan tatapan sinis pun tidak ada. Entah apa yg dilakukan Mama mertuanya itu

Aku membawa Enzy kembali kedekat Mama dan disamping Mama ada Papa dan Ka Dion. Enzy sangat menghindari mereka berdua. Koko merangkul bahu Enzy untuk menguatkan wanita itu.

Enzy langsung mencium punggung tangan Mama lalu memeluknya. "Maafin Enzy ya Maa. Enzy banyak banget salah sama Mama. Doain Enzy sehat terus ya sampe lahiran nantii" Enzy sudah meneteskan airmatanya.

"Iyaa sayang Mama maafin meskipun Mama ga ngerasa kamu ada salah apa apa. Maafin Mama juga ya Nak. Kamu sehat terus. Kamu sama Koko selalu Mama sebur dalam sujud Mama" Mama mengusap air mata yg turun dipipinya.

Enzy gantian mencium punggung tangan Papa dan memeluk Papa. Hanya kata maaf yg Enzy ucapkan, tapi disitu tangisnya pecah sekali. Bahkan seperti mengeluarkan sesak didalam dadanya. Bahunya sampai bergetar hebat dan tangisnya tersedu sedu. Papa memeluk erat purri kesayangannya itu.

Enzy juga bermaafan dengan kaka lelakinya itu. Gantian Koko yg bermaafan dengan Papa mertuanya setelah tadi meminta maaf pada Mama. Papa membawa Koko kepelukannya. "Jaga putri saya!" Ucap Papa dengan tegas.

"Pastii. Sekuat tenaga aku menjaga dan bahagian dia" balas Koko. Saat bersalaman dengan Dion pun, ia mengatakan untuk Koko menjaga adik kesayangannya.

Koko tau bagaimanapun juga mereka tetap menyayangi Enzy. Tapi mereka sedang beradaptasi untuk juga menerimaku. Dan sejujurnya Papa pun tak sekalipun mencoret nama Enzy dati daftar ahli warisnya justru hampir seluruh harta kekayaanya itu untuk putri semata wayangnya karna Dion pun tidak mau menerima kekayaanya. Dion sudah merintis perusahaanya sendiri.

"Enzy bawa sesuatu untuk Mama" Enzy mengambil paparbag ditangan Koko lalu diberikan kearah Mami. Paperbag itu berisi 4 toples nastar yg Enzy buat dengan bantuan Koko

"Apa inii?" Tanya Mama

"Nastarr. Itu aku sendiri yg buat. Dibantuin sedijit sih sama Koko. Tapi aku buat itu khusus buat Mama" jawab Enzy.

Mama langsung memeluk paperbag yg sudah ia terima dari anaknya itu sambil tersenyum bahagia. "Ini Mama umpetin dikamar. Ini punya Mama aja, gaboleh pada mintaa" ucap Mama

"Aku ajak Mas Koko kebelakang yaa?" Tanya Enzy. Setelah disetujui dengan Mama, Enzy langsung membawa Koko halaman belakang rumah nya

Halaman nya dangat luas, disana juga ada sebuah kolam renang. Enzy membawa Koko kekolam ikan yg dihiasi dengan air terjun buatan.

"Ini ikan ikan aku loh Mas. Tuhh lihat. Bagus baguss kann?" Tanya Enzy sambil mengambio toples makanan ikan

"Iyaa baguss. Ikan apa aja ini namanya? Baguss banget sayang" jawab Koko

"Itu tuh yg albino itu ikan koi. Hampir semua koi, yg kaya motif batik itu juga. Kalo itu tuh namanya ikan mas kumpai. Itu ikan wakin namanya tuhh" Enzy antusias menunjukan ikan ikan peliharaannya.

..............................♡.......................
Coba deh tekan tanda ☆ sampe berubah jdi warna orange heheee

Cinta Beda KastaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora