Prolog

77 18 58
                                    

"Tak ada yang akan selalu tersembunyi, semua akan terbuka pada waktunya."

[The Empire of Yu]

• • •

Gadis berumur tujuh belas tahun dengan pakaian serba hitam serta menempel pas pada tubuhnya, membuat gadis itu tak dapat terlihat dengan jelas pada kegelapan malam hari ini.

Masker hitam yang tak lupa ia kenakan, berhasil membantu menyamarkan wajah cantiknya di balik benda itu. Larinya yang lincah membuat ia hanya dapat terlihat sekilas saja oleh orang-orang di sekitarnya.

Dengan mengikat kencang rambut panjangnya, ia berharap agar pekerjaan kejam yang kesekian kali ini akan berhasil dengan sempurna. Ditemani sebuah belati, pisau, juga pistol kecil yang ia tampung dalam tas selempangnya, melengkapi jejak langkah gadis itu menuju kematian seseorang yang menjadi target pembalasan dendam yang selama ini gadis itu coba untuk lampiaskan.

Sebuah kapal pesiar yang akan ia tumpangi secara diam-diam, akan segera menjadi alas untuk pertumpahan darah seorang Wang Fu Shi.

Fu Shi adalah seorang mafia besar sekaligus pembunuh Chen Li Yun, Ibu tiri yang baik hati dari seorang Zhao Li Fei. Ya, gadis itu adalah Zhao Li Fei. Li Fei yang tinggal berdua dengan Ibu tirinya, harus menyendiri semenjak satu tahun lalu karena ulah Fu Shi yang menginginkan harta Li Yun dengan cara membunuhnya tanpa sepengetahuan Li Fei.

Fu Shi tahu tingginya kemampuan Li Fei, sehingga ia tak berani jika harus menghadapi Li Fei saat membunuh Li Yun. Bisa-bisa sebagian besar dari anak buahnya habis di tangan Li Fei. Fu Shi tak mau ambil pusing dengan mencari pengganti anak buahnya, maka dari itu ia terpaksa bermain di belakang jika berhadapan dengan Li Fei.

Awalnya Wang Fu Shi melakukan pembunuhan itu dengan sempurna dan tanpa diketahui siapapun di sana. Tapi kecerobohannya membawa ia pada kemarahan Li Fei yang melihat sebilah pisau dengan ukiran kepala kuda di gagangnya. Lambang yang terbilang unik dan berbeda itu sangat Li Fei kenali sebagai lambang perkumpulan mafia yang dipimpin Fu Shi.

Dari saat itulah, Li Fei terus mengasah kemampuannya untuk membalaskan dendam dengan mulus tanpa harus menghadapi kegagalan dan malah melukai dirinya.

Sudah berkali-kali Li Fei mencoba membalaskan dendam ini pada Fu Shi, tetapi karena persembunyian Fu Shi yang merupakan bangunan besar dan tak terlalu ia kenali, gadis itu beberapa kali harus kembali karena tak berhasil melewati setiap banyak jalan asing yang ia temui.

Namun kini, ia sudah mengetahui semua isi dari tempat itu, juga berhasil menyusun strategi untuk membunuh pria bodoh itu. Dan sepertinya ... keberuntungan tengah mengikuti langkah Li Fei kali ini, sehingga sebuah kabar baik menghampirinya. Seseorang berkata bahwa Fu Shi akan berkelana menggunakan kapal pesiarnya beberapa hari mulai malam ini.

Sebuah kesempatan bagus bagi Li Fei mengingat pasti lebih sedikit penjagaan yang ada dibanding tempat persembunyiannya.

Bayangkan banyaknya kata terima kasih dari para korban Fu Shi jika mereka tahu bahwa Li Fei yang membunuh musuh mereka. Haha, tersenyumlah.

"Temui aku, Tuan Wang yang terhormat," gumam Li Fei dengan senyum melintang dibalik masker hitam yang ia kenakan.

*

Gadis itu sudah siap dengan semua rencana yang dibuatnya.

Sebelum para pelayan Fu Shi memasuki kapal pesiar itu, Li Fei membekap salah satu pelayan yang masih bersiap dan lantas membawanya jauh dari tempat itu.

Ia melepas pakaian khas pelayan yang dikenakan wanita itu, menyisakan kaus dan celana hitam yang dipakai wanita tersebut. Ia tak akan tega membiarkan orang asing tanpa busana di sebuah tempat yang bahkan tak orang itu kenali. Wanita itu tak memiliki masalah dengannya, jadi ia tak akan kejam mengganggunya.

The Empire of Yu | Hiatus dulu yaaWhere stories live. Discover now