Garut,
1 Agustus 2021――――――――――――――。
mungkin sekarang bukan aku lagi yang menjadi tempat untuk kamu bercerita. ruang untuk mengeluh segudang gundah. jalan untuk mencari rasa aman di saat gelisah melanda.
begitu pahit jika harus mengingat masa-masa saat kita mengadu keluh. hingga tak sadar sebuah rasa datang tanpa menunggu aba. aku terhipnotis akan kita yang selalu bersama. namun pada nyatanya kamu tak ada rasa. hanya aku sendiri yang tersiksa akan rasa nyaman yang pernah aku cipta.
tak pernahkah berpikir untuk balas bertanya atau merasakan sedikit hati yang perlahan merekah. kamu batu, kamu memang batu. tak pernah tau walau berulang kali diketuk.
aku sempat ingin berhenti untuk tak berada di dekatmu lagi. namun apa? kenyataan berbanding terbalik, kamulah yang pertama meninggalkanku tanpa pamit.
aku tetap bermimpi bahwa kelak kamu akan kembali. berada di sampingku mengukir kasih.
tapi angan tinggalah angan. harap hanyalah harap. penantian sudah merenggut waktu dan menyisakan kenangan yang begitu jauh.
dirimu tak pernah kembali. begitu pun rindu yang tak akan mungkin terbit dari hati.
ーchan
――――――――――――――。
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Hampa || Quotes ||
PoetryUntuk para pecandu sajak dan pilu、 Mari kita genggam dan peluk erat-erat setiap kebahagiaan yang tersisa. Tak peduli seberapa banyak dan seberapa hebat luka dan rasa sakit berdiam diri tanpa cela. Pada masanya semua kesengsaraan itu akan hilang. P...