-chapter 4-

6.5K 331 3
                                    

Pergulatan di malam itu Berhenti saat kaca yang Seohyun genggam tertancap cukup dalam di lengan Taehyung.

"Aaakhh!" Taehyung langsung berdiri dan memegang lengannya.

Pintu terdobrak dan asisten dari Taehyung langsung masuk, ia masuk sebab teriakan Taehyung yang terdengar dari luar.

Taehyung langsung menatapnya tajam dan melemparkan pisau yang berada di tangannya.

"Tidak ada yang memerintahkan mu untuk masuk!!" Teriak Taehyung.

Pisau yang ia lempar sedikit mengenai pipi asistennya tersebut.
Tanpa kata-kata lagi, Taehyung melangkah dan keluar dari kamar.

Seohyun menghela nafas lega, untung saja tangannya dengan cepat menusuk Taehyung, jika tidak, yang terbaring di sana sekarang mungkin adalah Seohyun yang sekarat dan dilumuri dengan darah.

•••••

Matahari yang masuk melalui jendela menyinari seluruh ruangan itu, Seohyun membuka matanya perlahan menatap gedung-gedung yang terlihat jelas dari jendela tersebut.

Seohyun yang nyaman dengan posisinya saat ini dikejutkan dengan pintu yang lagi-lagi terbuka dengan keras.
Seohyun dengan cepat mencari benda tajam yang bisa menjadi senjatanya.

Pintu terbuka dan kali ini bukan Taehyung yang masuk, melainkan para pria dengan pakaian rapi dan memiliki wajah yang sangar.
Mereka masuk dan berbaris di hadapan Seohyun.

Tak lama setelahnya asisten yang wajahnya terluka masuk dengan membawa sebuah gaun.

Tipe gaun yang dibawa oleh asisten Taehyung

"Selamat pagi nona Park" Sapa asisten tersebut sembari tersenyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selamat pagi nona Park" Sapa asisten tersebut sembari tersenyum.

Ia berjalan mendekati Seohyun dan Seohyun langsung menyodorkan serpihan kaca lain dari lampu tidurnya yang sedari tadi ia genggam.

"Nona, saya diperintahkan oleh tuan Kim untuk memberitahu anda bahwa hari ini, anda dan tuan Kim akan menghadiri sebuah party, dan anda dipersilahkan untuk menggunakan gaun ini"

Seohyun masih diam, ia tetap menyodorkan serpihan kaca itu yang membuat asisten tersebut tak berani maju.
Lalu dia membisikkan sesuatu ke salah satu pria yang berada di belakangnya, dan pria tersebut keluar.

Pria yang berada di belakang asisten tersebut semuanya mematung termasuk asisten itu, hanya saja ia sedikit tersenyum.

Tak lama setelah salah pria ber jas keluar, Taehyung masuk diikuti oleh pria itu.
Seperti biasa, Taehyung menggunakan kemeja putih polos dan celana hitam polos.

"Kenapa?" Taehyung bertanya kepada asistennya.
"Maaf tuan, tapi nona Park menolak" Jawabnya memiringkan tubuh dan menghadap Taehyung.

Taehyung menatap Seohyun dan itu membuat Seohyun gugup, ia takut, takut dengan pria ini.
Taehyung mendekatinya dan Seohyun semakin menyodorkan serpihan kaca yang ia genggam.

Tapi dengan hitungan detik Taehyung mampu menjatuhkan serpihan kaca tersebut dan membuat Seohyun mundur menghindar.

"Kalian, keluarlah" Titah Taehyung ke para anak buahnya.
"Baik tuan!" Semuanya membungkuk dan berjalan keluar kamar.

Taehyung tetap menatap Seohyun dan semakin mendekatinya. Ia menggenggam tangan Seohyun, tidak kasar tapi tidak juga lembut.

"Aku akan memaafkan mu atas kejadian tadi malam, jika kau, menuruti ku hari ini" Kata Taehyung.
"Aku tidak butuh permintaan maaf mu!" Jawab Seohyun, ia takut, tetapi ia harus melawan.

Taehyung menghela nafas lalu kembali menatap Seohyun.

"Kau akan keluar dari ruangan ini, apa kau tetap menolak?" Tanya Taehyung.

Seohyun terdiam, benar, jika ia mengikuti Taehyung artinya ia akan keluar dari ruangan ini, dan mungkin ada kesempatan untuk melepaskan diri.

"B-baiklah, aku akan ikut" Jawab Seohyun.

Taehyung mengeluarkan smirk nya, dan beranjak dari ranjang itu.

"Bersihkan dirimu, dan gunakan gaun itu" Kata Taehyung.

Seohyun dengan hati-hati bergerak turun dari ranjang dan berjalan ke kamar mandi.

30 menit telah berlalu, tetapi Seohyun belum juga keluar dan itu membuat Taehyung jengkel.

"Ya! Apa yang kau lakukan di dalam? ini sudah 30 menit, keluarlah! Atau aku akan masuk" Kata Taehyung sedikit berteriak.

Akhirnya Seohyun keluar, menggunakan gaun merah itu.

Taehyung terdiam, seperti terpesona akan visual yang Seohyun miliki, tetapi dengan cepat ia tersadar dan kembali bersuara.

"Sudah? Ayo keluar" Kata Taehyung berjalan mendahului Seohyun.

Seohyun berjalan pelan mengikuti Taehyung.
Akhirnya ia keluar dari ruangan itu, ia melangkah dan terpana melihat kemewahan yang rumah ini miliki, ternyata ruangan gelap dan dingin itu berada di dalam sebuah rumah mewah, aaah bukan, maksudku di sebuah istana mewah yang sangat luas dan indah.

Seohyun berjalan dan menuruni tangga tetapi Baru saja ia menuruni 2 anak tangga.
Ia berhenti, kepalanya berdenyut, tubuhnya melemah, dan matanya seakan redup. Taehyung yang sadar jika Seohyun tak mengikutinya, berbalik.

Bugh!

Bersambung...

Cinta Seorang Mafia •Kim Taehyung• ENDWhere stories live. Discover now