Chapter 18

5.6K 459 24
                                    

Sudah tiga hari sejak Jennie dan Lisa pindah ke sebuah kodominium. Jennie melepaskan dan mengabaikan keluarganya, membuat ayahnya marah karena memilih Lisa dibandingkan mereka dan mimpinya.

Tuan Manoban membeli sebuah unit kondominium untuk keduanya dan mengeluarkan Lisa dari asrama. Lisa sangat marah hingga pada titik dia bisa menyakiti seseorang. Mereka memutuskan untuk menikah setelah Lisa lulus dengan residensinya, sementara Jennie akan keluar dari sekolah dan menyerah pada mimpinya untuk menjadi Pengacara hanya untuk fokus pada Lisa dan bayinya.

Mereka mengunjungi dokter sebelumnya dan membelikan Jennie beberapa vitamin serta makanan sehari- hari untuk bayinya.

Baik teman Jennie dan Lisa terkejut dengan berita mendadak itu,kecuali Taehyung dan Jin yang marah pada Lisa. Mereka tahu itu akan sulit untuk keduanya karena Lisa sangat membenci Jennie sampai-sampai dia dibutakan olehnya.

"Aku memasak sesuatu untukmu. Kenapa kau tidak makan dulu sebelum pergi?" Jennie menawarkan selagi meletakkan piring di atas meja sambil mengenakan celemek.

Lisa memutar matanya dan tidak menggubris Jennie. Ia terus mengeringkan rambutnya dengan handuk lalu masuk ke dalam kamar, mengenakan pakaiannya dulu kemudian bersiap untuk pergi.

"Lisa .. Ayo makan. Aku memasak makanan kesukaanmu" Jennie tersenyum padanya.

"Simpanlah agar nanti ada sesuatu untuk dimakan saat kau lapar." Jawab Lisa datar sambil memakai sepatunya.

"Tapi aku memasaknya untukmu" jawab Jennie.

"Jennie, bisakah kau berhenti mengganggu hariku? saat aku menyuruhmu untuk menyimpannya, itu artinya kau akan menyimpannya Oke? Kau tinggal bersamaku jadi kau harus melakukan apa yang aku perintahkan. Demi kau dan bayimu. "

Lisa berdiri untuk mengambil mantel musim dinginnya. Ia meninggalkan unit bahkan tanpa mengucapkan selamat tinggal pada Jennie. Jennie terduduk di atas kursi, memaksa dirinya untuk tersenyum sambil makan sendirian.

"Kau bisa melakukannya Jennie," Bisiknya pada dirinya sendiri "Ini demi bayinya."

Ia memotong daging yang sudah bercampur dengan air matanya, mengambil tiga gigitan lalu meletakkan pisau dan garpu sebelum menyeka air matanya.

Jennie mencuci piring dan membuang semua makanan yang ia buat untuk Lisa ke tempat sampah. Kemudian kembali ke dalam kamar mereka,di mana ada dua kamar tidur di dalamnya. Lisa tidak tahan jika harus satu tempat tidur dengan Jennie, itulah sebabnya ia tidur di kamar lain. Itu menyakiti ego Jennie, tapi tidak apa-apa.

Setelah satu jam bersiap-siap, Jennie mengambil barang-barangnya lalu menyetir sendirian ke sekolah untuk memberikan formulir pengunduran dirinya dan berhenti dari sekolah Hukum. Ia melanjutkan ke tempat parkir dan mengemudikan mobilnya perlahan. Jaraknya 15 menit dari kondominium mereka jadi Jennie pergi lebih awal.

Setelah sampai, Jennie turun dari mobilnya dan melanjutkan ke kantor utama. Setiap siswa yang berpapasan menyambutnya dengan selamat pagi dan Jennie membalas tersenyum kembali kepada mereka.

"Selamat Pagi." ucap Jennie saat membuka pintu kantor. Semua orang menatapnya, mereka terlihat sangat kecewa.

Ia lalu melanjutkan langkahnya menuju meja kepala Departemen. Mino ada di sana, ia baru saja menyelesaikan kelas paginya dan menatap Jennie dengan bingung. Selama berbulan-bulan berlalu, ia tidak tahu apa yang terjadi dengan Jennie.

"Kau yakin dengan ini? kau masih bisa bekerja bahkan jika kau hamil." Ucap kepala sekolah.

"Keputusan ku sudah final dan ini adalah yang terbaik." jawab Jennie sembari memberikan pena kepada kepala sekolah.

LOST (ID) -JENLISA ✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora