Nineteen

501 76 0
                                    

WHAT'S UP YO!
VOTE AND COMMENT FIRST!

Author hanya minta kalian untuk vote, apa kalian tidak tahu caranya ngevote sampai memilih menjadi siders (?)





Part terakhir jika kalian terus jadi siders!


















































NEXT? 35 VOTE



"Jika terjadi sesuatu dengan Lisa, jangan harap unnie akan memaafkan mu" Ucapan Jisoo terus-menerus datang ke otaknya. "Aku juga tidak akan memaafkan diriku unnie"







Jennie terbangun dari tidur singkatnya, tubuhnya terasa pegal karena ia baru tidur 3 jam. Matanya terasa perih akibat dari air mata yang tak bisa ia hentikan.

Mencuci muka dan minum air putih adalah sebuah kebiasaan wanita setelah bangun tidur, Jennie juga melakukan hal yang sama tapi tidak untuk kali ini.

"Halo oppa..." Ucapnya pada orang dibalik telepon

"Apa posisi Lisa sudah ditemukan oppa?" Tanya Jennie.

"Belum Jen, polisi sudah dikerahkan dan para staff keamanan juga ikut mencari Lisa, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan Lisa"

"Kumohon temukan Lisa oppa"

"Kamu dan Jisoo tetap di dorm jangan keluar atau mencari Lisa. Kondisi sedang tidak kondusif sekarang"

"T-tapi o-oppa..."

"Jangan membantah tetap di dorm"

Tut tut tut







Jennie melangkahkan kakinya keluar dari kamar, ia berniat untuk memberitahu sang unnie tentang perintah sangat manager.

Melihat Jisoo sedang duduk disofa sambil melihat tv, Jennie memberanikan diri untuk mendekati sangat unnie.

Jennie belum mengatakan apapun, tapi Jisoo sudah menatapnya dengan tatapan dingin lalu beranjak dari duduknya. Meninggalkan Jennie sendirian di ruang tengah.

Ia menahan air matanya agar tidak terjatuh lagi dan lagi.

Cobaan Tuhan memang akan selalu ada kepada setiap manusia tidak melihat kulit atau ia terlahir dari mana. Mungkin ini salah satu cobaan yang harus Jennie lalui.

"U-unn... Oppa melarang k-kita keluar" Ucap Jennie gugup, ia berbicara sedikit keras agar unnienya yang berada di depan pintu kamar mendengar suaranya.










Di tempat lain dengan waktu yang sama

Lisa membuka matanya, intensitas cahaya yang terang membuat matanya berkunang. Badannya lemas dan merasa kedinginan. Tubuhnya di ikat di sebuah kursi kayu di tempat yang asing untuknya.

"Ohh kau sudah bangun Lalisa-ssi" Ucap seorang wanita

"Kau siapa?!" Ucap Lisa sambil menyipitkan matanya karena wanita itu berada di tempat gelap.

"Apa kau lupa? Tak ingat dengan suaraku?"

Wanita itu berjalan mendekati Lisa, suara langkah kaki terdengar nyaring karena kondisi ruangan yang kosong dan sunyi.

"Apa kau sudah lupa denganku Lalisa-ssi?"

Lisa membuka lebar mulutnya, rasa terkejut menyerangnya.

DEVIL'S (BLACKPINK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang