7 •Ngeprint

141 28 5
                                    

Tok tok tok

"LUCAS OPPA!"

Tidak ada jawaban.

"BANG LUCAS!"

Hening~

"CAS LUCASS!!"

Brakk brakk braakk

Arin menggebrak pintu lalu berusaha membukanya namun sayangnya terkunci. Ia menghela nafas nya berusaha tenang.

Positif thinking:)

Mungkin Lucas pake earphone:)

"BANG LUCKNUT!"

Sepertinya Lucas hibernasi.

"WOY MALIH! BAMBANK! SAMSUL! BUDEG LO YA?!"

BRAKKK

"Apasih anjim! Berisik banget lo ganggu gue lagi nugas tau ngga?!"

Lucas membuka pintu kencang lalu membentak adiknya tak kalah kencang, fokusnya jadi buyar sejak Arin berteriak kencang dengan tidak berakhlak nya.

"Gue lagi banyak tugas anjir! Jangan ganggu dulu bisa ngga sih?!"bentaknya lagi pada Arin yang sudah menunduk takut.

Entah kemana sifat barbarnya tadi. Arin hanya bisa menggigit bibir bawahnya dengan mata berkaca-kaca demi menahan tangisannya, ia sangat takut jika Lucas sudah mengamuk.

"Maaf bang, Gu--gue cuma mau minta anterin ngeprint ma--kalah"cicitnya sambil menunduk, ia tak berani menatap lucas.

Lucas menghela nafasnya berat, ia sudah kelewatan kali ini padahal ia tau Arin paling tidak bisa dibentak. Emosinya memang sulit dikendalikan saat pikirannya sedang pusing karna tugas menumpuk seperti sekarang.

"Maaf, gue ngga maksud bentak tadi"jelasnya lembut lalu mengusap rambut adiknya penuh sayang.

Drtt drttt

Lucas mengambil ponselnya lalu membaca pesan yang baru saja masuk. Ia menghela nafas kesal lalu kembali menatap adiknya.

"Yaudah lo tunggu aja dulu disofa, gue mau siap-siap dulu"lanjutnya membuat arin mengangguk senang.

Pertengkaran mereka memang tidak pernah lama walaupun sering banget berantem tapi tetap saja mereka cepat berbaikan.

Beberapa menit kemudian keduanya langsung turun menuju basement.

"Cuma ngeprint aja kan?"tanya lucas

Arin menoleh lalu mengangguk cepat "Sebentar doang kok ga lama"

"Lo bawa hape?"tanyanya lagi

Arin mengerutkan keningnya "Bawa lah, sama laptop juga. Kenapa sih emg?"katanya penasaran

Lucas menatap nya ragu, kemungkinan besar arin akan marah pada ucapannya jadilah ia hanya menggeleng singkat lalu bergegas menjalankan mobil meninggalkan basement.

"Lo tunggu disini aja ya, bentar doang ko"ucap arin lalu keluar melakukan tujuannya.

Lucas hanya mengangguk karna Arin langsung keluar tadi padahal ia harus membicarakan sesuatu.

Drrrtttt

Omamamay~ omamamay~

Ponsel Lucas berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Mengambilnya, ia lantas menggeser ikon hijau.

"Yeoboseyo"

"......"

"Iyaa winwin sayang tunggu omm yaa disanaa"

"Najis"

Tut

Panggilan itu langsung diputus oleh winwin yang terlanjur mual mendengar jawaban dari lucas.

Lucas menghela nafas sabar. Orang ganteng emang suka ada aja cobaannya pikirnya.

Ia kemudian membuka room chat nya dengan Arin, mungkin Arin akan marah tapi ia harus cepat sebelum winwin mencoret namanya dari daftar kelompok.

To Arin.Choyy:
Maaf gue pergi dlu yaa😁
Lo pesen ojol aja ya syg pulangnya😊
Atau cari taksi aja biar aman😍
See You😘

Setelah mengirimnya ia langsung menuju rumah winwin dengan cepat.

Sedangkan Arin masih menunggu lembaran makalahnya dicetak dan dirapikan sebagaimana mestinya.

"Nih neng kembaliannya"

Arin mengambil uang dan makalahnya dari tangan penjaga toko percetakan itu lalu pergi menuju tempatnya turun tadi.

Ia celingukan mencari mobil lucas kemudian berinisiatif menelponnya, namun sayangnya pesan menjengkelkan yang malah ia terima.

"Kalo bukan abang udah gue santet lo dari dulu"

Akhirnya ia memilih berjalan ke halte bis terdekatnya. Ia akan menunggu walaupun tidak pasti.

Fyi saat ini malam hari, makanya bis yang lewat serasa tidak pasti.

"Aigoo! Gue harus nunggu sampe kapan ya lord!"ia menghentakkan kakinya kesal.

"Eh! Pesen ojol aja anjim! Ko gue bego sih"

Arin mengeluarkan ponselnya memesan ojol. Tak lama kemudian munculah didepannya pria berjaket hijau, Malaikat yang akan mengantarkan nya selamat sampai rumah.

Lebay njir.

Tiba-tiba dipertengahan jalan hujan turun dengan derasnya membuat driver ojol itu memilih berteduh didepan IndoMei.

"Eneng mau neduh dulu atau mau lanjut pake mantel saya?"tawar driver itu setelah turun dari motor.

Arin terlihat berfikir sejenak. Pasti akan lebih baik cepat sampai rumah daripada harus menunggu hujan. Kalo drivernya ganteng mungkin ia akan setuju tapi kali ini abang driver nya kurang mulus.

Wanita memang sulit dimengerti.

"Jalan aja bang biar cepet sampe"katanya

Dengan cepat abang drivernya membuka jok motor mengambil dua jas hujan. Untuk dirinya dan tentunya untuk Arin.

Setelah keduanya siap abang ojol itu langsung mencoba menyalakan motor nya.

Bukan dibakar yaaa:)

Sayangnya sampai percobaan yang kedelapan pun motor itu belum menyala.

"Mogok ya bang?"

Driver itu menggaruk kepalanya gugup "Iya neng, maaf yaa, mendingan eneng pesen ojol lain deh, soalnya ini bakalan la--"

"Arin?"

"Eh?--"





***

Tebak sahaaaa?

Gapapa pendek yang penting update~

Vote★
Meskipun anda tidak ikhlas sekalipun😆

Cukup sekian dan terimakasih😄

Selamat malming Jombloo:')

[Author gapunya kaca:v]

Ig:@muttzhraaa

•Mutiara Zahra•

Hidden Taste |Choi Soobin END✓Where stories live. Discover now