Part 13

2.8K 282 18
                                    



Happy Reading Chinggudeul


Kalau biasanya, setiap pagi itu Chandra akan bermalas malasan untuk bangun dan akan telat bangun. Namun, hari ini berbeda. Chandra bangun lebih cepat dari hari hari biasanya. Dia sudah bangun dari jam 5 subuh, menatap lekat lekat pemuda mungil yang masih tertidur pulas di sampingnya. Senyum di bibirnya tidak pernah luntur menatap wajah pemuda mungil itu yang terlihat semakin menawan kalau sedang tidur, semalam untuk pertama kalinya Chandra merasakan bibir Renada yang begitu manis dalam. Jika saja Renanda tidak segera menghentikan aksinya, Chandra pasti akan kebablasan dan menuntut hal yang lebih gila dari sekedar ciuman.

Tangannya mengelus mata dan pipi gembil Renanda, lalu mencuri kecupan ringan di bibir mungil Renanda berulang ulang kali.

Renanda yang merasakan ada yang mengusik waktu tidurnya, mengucek matanya dengan pelan, dan membuka matanya, menetralkan penglihatannya dengan bias cahaya yang masuk ke dalam kamarnya.

"Pagi Ren" sapa Chandra dengan senyum tipis di wajah tampannya, saat mata Renanda sudah terbuka dengan sempurna.

Renanda hanya balas dengan bergumam lalu memunggungi Chandra yang terus terusan menatapnya.

"Lah kok aku malah di kasi punggung kamu sih?" Chandra memprotes. "Ren hadep sini dong, aku mau liat muka kamu" Chandra terus mencoba menarik Renanda agar tidak memunggunginya, namun Renanda juga tetap tidak mau menghadap ke arah Chandra. Dia lebih memilih memunggunginya.

Demi Tuhan, Renanda sangat malu mengingat kejadian semalam. Masalahnya itu adalah first kissnya. Chandra telah mengambil dan mencuri ciuman pertamanya.

"Ren? Ren hadep sini dulu dong" Chandra merengek, diguncang bahu Renanda dengan pelan, Renanda masih tidak merespon. "Ay?" panggilnya lembut.

Mata Renanda membulat mendengar panggilan dari Chandra tadi. Ay? Ayang maksudnya?

Aduh, selamatkan Renanda Tuhan. Renanda mau pergi saja dari sini, malu banget mau lihat muka Chandra. Dan kenapa dengan panggilan itu, apa dia tidak kasihan dengan jantung Renanda yang sudah mau berpindah tempat ini.

"Malu" Cicit Renanda pelan

"Ha? Kamu ngomong apa tadi ay?"

Mampus. Ay lagi. Stop Chandra stop.

"Aku malu" Renanda menutup wajahnya menggunakan selimut, meredam suaranya disana.

"Jangan kayak gitu ay, nanti kehabisan nafas kamu"

"Chan bisa diem gak sih? Aku malu nih, kamu jangan banyak ngomong dulu" Ucap Renanda dengan kesal.

Chandra tertawa menanggapinya, "Malu kenapa emang, hm? Ayo dong buka selimutnya"

Renanda menurunkan selimutnya sedikit, mengintip Chandra yang terkekeh pelan menatapnya. Lalu kembali menutup wajahnya lagi.

"Jangan ketawa Chan, aku malu"

"Iya deh gak ketawa lagi kok, di buka selimutnya ya? Aku kan pengen liat muka kamu ay" Chandra menurunkan selimut Renanda, melihat wajah manis pemuda mungil itu dengan jelas. "Seger banget mata aku kalo tiap bangun pagi disuguhi yang manis manis gini ay"

Selfish [HyuckRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang