Comfort : Not a Special One But Two

1.8K 310 387
                                    

Di Sabtu pagi yang cerah

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Di Sabtu pagi yang cerah. Secerah senyuman Daniel pagi itu kala Seongwu membukakan pintu.

Seperti sebuah virus yang merambat, Seongwu spontan tersenyum juga. Sedikit terperangah sebenarnya karena Daniel tahu-tahu sudah ada dihadapannya tanpa mengabari.

"Bukannya kamu bilang jam sepuluh?" Dahi Seongwu mengernyit. Bertambah lagi ketika pria di hadapannya hanya senyum-senyum tanpa sebab.

Sang tuan rumah membuka pintu lebih lebar. Tetapi bukannya masuk, pria yang lebih tinggi itu malah menunjukkan cengiran lebarnya.

Dan siapa yang mengira, Daniel mengeluarkan sepasang tangan yang semula tersembunyi di belakang tubuhnya. Bola mata Seongwu melebar saat Daniel mengulurkan sebuah buket bunga.

Sebuket bunga mawar merah muda yang berpadu dengan beberapa lily putih. Cantik sekali.

"Oh, wow. Untukku?" Seongwu tidak menyangka.

Dengan percaya diri Daniel mengangguk. Tapi beberapa detik kemudian, dia menggaruk tengkuknya malu. "Sudah kubilang kan. Kalau kita pergi kencan, aku akan memperlakukan Kak Seongwu dengan.. spesial?"

Seongwu tersipu. Malu-malu meraih buket bunga itu lalu menghirup harumnya. What a good way to start the morning.

"You don't have to. Tapi, terima kasih. Ini cantik sekali."

Seongwu suka. Tapi dibanding dengan bunga nya. Seongwu lebih menyukai effort kecil yang telah Daniel lakukan untuknya. Dia tidak pernah menyangka kalau Daniel bisa semanis ini.

Daniel tersenyum bangga. Barulah dirinya melangkah masuk. "Guanlin masih tidur?"

"Baru bangun. Tuh di ruang tengah, agak cranky dia. Masih ngantuk gara-gara semalam gak mau tidur kalau belum ngalahin Jaehwan main game."

Daniel terkekeh, "Belum tahu kan?"

"Belum."

Kemarin Daniel memang sengaja meminta Seongwu untuk tidak memberi tahu Guanlin perkara rencana kencan mereka hari ini. Biar surprise katanya.

"Sana kamu samperin. Aku bikin sarapan dulu."

Daniel mengangguk, membiarkan Seongwu membawa serta bunganya melenggang ke dapur. Sementara dirinya memilih segera mendekat ke arah suara berisik televisi di ruang tengah. Ada Guanlin disana, tengah menonton serial animasi dengan tanpa minat.

 Ada Guanlin disana, tengah menonton serial animasi dengan tanpa minat

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
5 Reasons Why | OngNielWo Geschichten leben. Entdecke jetzt