∵ TWISTED ∵
|
|
|
|
Suara langit terdengar bergemuruh, kilat dan guntur saling menyambar diatas sana dan perlahan tetesan air dari langit mulai membasahi tanah yang penuh dengan darah, ratusan nyawa tewas melayang begitu saja pada hari itu, mereka dibunuh oleh pasukan putra mahkota yang baru akan dilantik dengan keji.
Tidak ada satupun nyawa yang selamat pada siang hari tersebut termasuk balita dalam pelukan seorang ibu sekalipun, bahkan remaja pria, gadis dan wanita hamilpun tewas terbantai dengan keji dihari itu, tanpa ampun.
Seketika hujan semakin deras membanjiri permukaan bumi membuat darah kental yang mulai mengering kini menggenang bagai kubangan air darah diatas tanah merah tersebut, suara tetesan air hujan menemani keheningan disana.
Hingga, secara mengejutkan salah satu jasad pria diantara tumpukan para mayat tersebut tiba-tiba membuka kedua matanya dengan lebar dan menarik nafas dalam serta kuat dalam satu tarikan.
"Haaaaaah!!!!"
"Aargghhh!!!" Ia menjerit kuat dan meringkuk menahan rasa sakit dari dalam dirinya sendiri, tubuhnya yang terbangun dari fase tewas terasa amat sangat sakit, ia bisa merasakan tulang-tulang tubuhnya yang hancur dan remuk karena hantaman benda tumpul kini perlahan menyatu kembali menjadi utuh dan rasa sakit itu seperti kian membunuhnya untuk yang kesekian kali, berulang-ulang.
Nafasnya tersengal-sengal teriakan sakit tiada henti-hentinya terdengar dari bibirnya ketika bunyi tulang-tulang patah ditubuh rusaknya tersambung kembali seperti semula tanpa diminta olehnya, seolah-olah tubuhnya sendiri yang bergerak untuk menyembuhkan diri dan membuatnya kembali hidup dari kematian.
Luka sobek di dadanya yang melebar bahkan perlahan tertutup seolah-olah tidak pernah ada yang melukai tubuhnya sama sekali "Aarrghhh!!!" ia menatap ngeri tubuhnya sendiri "Apa yang terjadi padaku."
Pria itu memeluk tubuhnya, ada rasa takut yang menyelimuti dirinya saat ini, pakaian kumuh yang digunakannya penuh dengan darah dan sayatan pedang, rambutnya berantakan ia terlihat seperti orang gila ditengah gelimpangan mayat yang ada disana, semuanya tewas tak bernyawa disekitarnya dan hanya dirinya seorang yang kembali hidup.
Ketika dirinya mencoba untuk bangkit berdiri dirinya tiba-tiba saja merasa sangat lapar dan haus. Namun sama sekali tidak terlintas makanan apapun dalam benaknya untuk dimakannya saat ini layaknya manusia yang kelaparan. Yang dirinya rasakan tiba-tiba saja tenggorokannya terasa terbakar karena dahaga luar biasa yang tengah dirasakannya, menelan air liurnya sendiripun rasanya tidak akan pernah cukup.
Penciumannya mengendus aroma yang sangat memikat insting berburunya, ia bahkan tak sadar bahwa kini kedua mata coklat yang pernah dibanggakan oleh kedua orangtuanya telah berubah menjadi merah terang menyala.
Pria itu bangkit berdiri untuk melangkah dan mencari sumber aroma yang memikatnya tersebut, rasa laparnya memanggil-manggil rasa panas ditenggorokannya yang semakin memaksa kedua tungkainya untuk berlari menghampiri tubuh tak bernyawa yang penuh dengan sayatan dan mengalirkan darah segar tersebut.
Taring normalnya memanjang saat ia menggigit tubuh tak bernyawa itu, ia bahkan menutup kedua matanya menikmati bagaimana caranya menghisap darah dari jasad tersebut hingga dahaga yang membakar tenggorokannya terbayarkan.
"Uhuukkk.."
Dirinya tersadar akan apa yang diperbuatnya ketika pasokan darah yang harus diminumnya terpenuhi, pria muda itu berteriak terkejut dan mendorong tubuh yang hampir kering karena dihisap darahnya hingga habis oleh dirinya yang lapar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWISTED [COMPLETE]
FanfictionMenjadi Immortal sama sekali bukan pilihannya. Terlebih immortal dengan menjadi seorang penghisap darah, Vampire mereka menyebutnya. Ia bahkan harus hidup dalam kehilangan ketika seseorang yang dicintainya tewas dalam dekapannya sedangkan dirinya...