💌16

2.3K 230 34
                                    

"Taehyung-ah!"

Yang memiliki nama Taehyung menoleh mendapati Jimin yang tengah duduk disampingnya sambil merangkulnya.

"gwaenchanha?" tanya Jimin kepada Taehyung yang sedari tadi hanya diam.

Taehyung menghela nafas lalu hanya mengangguk kemudian kembali kedalam lamunannya. Jimin yang mengerti itu hanya bisa mengelus punggung Taehyung perlahan.

"Taehyung-ah, percaya padaku kau akan menemukan sosok yang lebih baik dari Lisa. Sosok yang bisa mencintaimu apa adanya, sosok yang bisa menjagamu, dan selalu ada disaat suka maupun duka." nasehat Jimin kepada sahabat masa kecilnya itu.

Taehyung menoleh pada jimin sekilas kemudian kembali menunduk.
"Aku tak yakin Jimin-ah, kau tau sendiri Lisa adalah cinta pertamaku, dan aku sudah mengincarnya sejak sekolah menengah dulu, lagian kau tau kan aku sosok yang tak mudah membiarkan seseorang memasuki kehidupanku apalagi sampai menerobos hatiku."

Jimin menghela nafas. Ia terlampau sangat tau sifat Taehyung. Sejak dulu taehyung memang dikenal dengan anti perempuan, karena sifatnya yang tertutup terhadap perempuan membuat ia tidak punya teman perempuan satupun. Sampai Taehyung mengenal Lisa. Sosok gadis cantik dan ceria mampu merobohkan tembok pertahanan taehyung yang selama ini Taehyung bangun.

Nyatanya pengaruh Lisa dalam kehidupan Taehyung sangat besar. Setelah mengenal Lisa, Taehyung selalu menceritakan apapun yang berkaitan dengan Lisa pada jimin. Senyumnya terukir indah setiap ia melantunkan nama Lisa. Lalu setelah berita lisa menghilang Taehyung frustasi. Ia rela mencari kesana kemari untuk mencari lisa walaupun selama ini hasilnya nihil. Kemudian setelah bertahun-tahun Taehyung berkelana nyatanya ia harus merelakan Lisa untuk adik kesayangannya. Adik yang ia dambakan dulu, adik yang selalu ia lindungi, adik yang selalu ia sayangi.

"Taehyung-ah, kau ingat dulu saat Jungkook pertama kali menyapamu karena ia mengakui kau itu tampan? Aku kesal saat itu, padahal kan aku lebih tampan darimu!" Jimin mencoba mengalihkan topik agar suasana tidak lagi canggung.

Taehyung melirik Jimin sekilas dan tertawa kecil.
"kau benar, dia anak yang lucu."

Jimin tersenyum melihat respon Taehyung.
"Dan kau ingat saat kau dan Jungkook terjatuh dari sepeda karena rem kalian tidak berfungsi? Itu lucu sekali!! Para hyung apalagi Jin hyung menertawai kalian di kubangan lumpur, hahaha!" Jimin tertawa keras mengingat pengalaman itu, dimana Taehyung pergi ke rumah Jungkook untuk memamerkan sepeda barunya dan mengajak Jungkook berjalan-jalan tanpa sadar bahwa rem sepeda baru itu belum berfungsi sepenuhnya lalu mereka berakhir di kubangan.

Taehyung ikut tertawa mengingat kejadian dulu, itu kenangan yang manis.
"Ya, dan jahatnya lagi kalian tak menolong kami!"

Jimin terbahak-bahak mendengar perkataan Taehyung.
"Dan setelah itu kau dan Jungkook sok-sok an tak ingin berteman dengan kami padahal sekali diberi susu kalian langsung tersenyum. Oh oh ada lagi, saat Jungkook masih lebih kecil darimu kau selalu bilang ia pendek, tak bisa tumbuh, kurang gizi dan lain-lain, tapi setelah kau mengatakan itu Jungkook tumbuh dengan sangat cepat!"

Taehyung tergelak akibat mengingat moment masa lalunya.
"Kau benar, adik kecil itu cepat sekali tumbuh, Padahal aku masih ingin mengejeknya!"

"Hei-hei, gara-gara kau sekarang aku yang ia hina pendek asal kau tau!!" sungut Jimin tak terima, sementara Taehyung tertawa lebar mendengar celotehan Jimin yang tak terima dikatai pendek.

Jamais VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang