REUNITED 01

554 35 5
                                    

Happy reading シ


Sore ini sangat cerah, terbukti dari langitnya yang berwarna jingga. Menambah kesan indah yang memandangnya.

Seorang gadis dengan rambut tergerai, serta slayer merah yang ia jadikan sebagai bandana menambah kesan cantik bagi dirinya.

Ghita sedang duduk di bangku taman, seperti menunggu seseorang. Ghita memang selalu menunggu seseorang yang dulu pernah berjanji akan menemuinya di taman ini. Namun kenyataannya, hingga saat ini seseorang tersebut tidak pernah datang.

"Eja ... katanya Lo mau nemuin gue? Tapi Kenapa lo selalu gak dateng? Gue selalu nungguin Lo, Eja ..." lirih Ghita.

Ghita melepaskan slayer yang ia gunakan, lalu mengusapnya. Di slayer tersebut terdapat tulisan bernama Eja.V

Lalu dipeluknya slayer tersebut, "gue kangen lo, Eja! Katanya kalo kita dewasa, Lo mau jadiin gue pacar?" ucap Ghita menitikkan air matanya.
Ia memejamkan matanya, mengingat kilas balik masa kecilnya.

"Mama ... lutut Ita beldalah ..."

Tiba-tiba seseorang lelaki kecil mengulurkan tangannya, membuat Ghita mendongak menatap lelaki yang seumuran dengannya.

"Kamu s-siapa?" tanya Ghita sesenggukan.

Yang ditanya tersebut hanya diam, lalu mengikat luka Ghita menggunakan slayer yang berwarna merah yang ia ambil dari saku celananya.

"Dah selesai ... jangan nangis lagi y?" lelaki cilik tersebut mengusap air mata Ghita lalu tersenyum.

Ghita pun mengangguk lalu tersenyum, "makasih ... " balas Ghita "bisa bantu Ita beldili gak?"

Lelaki cilik tersebut membantu Ghita berdiri, "oh nama kamu Ita, karena kamu cadel panggil aku Eja. Biar gampang," balas Eja.

Ghita lalu terkekeh geli ketika mengingat masa lalunya, "walaupun Lo gak dateng, gue selalu tetep nungguin Lo, Eja!" ucap Ghita kembali meneteskan air matanya.

"Hiks ... kok gue kaya orang gila, tadi nangis terus ketawa terus nangis lagi. Hiks ..." monolog Ghita.

"Emang, Lo gila." sahut seseorang yang sudah berada disamping Ghita.

"Kok Lo jahat si? Huwaa ..." bukannya berhenti menangis, Ghita malah menangis kencang membuat lelaki tersebut kebingungan.

"Eh ... kok malah kenceng si nangisnya! Nih, lap ingus Lo." lelaki tersebut memberikan tisu kepada Ghita.

Ghita pun merampas tisunya, "ma-makasih."

Srott

Ghita membuang lendir yang berada di hidungnya.

"Jangan nangis lagi, nanti Lo jelek." selepas mengatakan kalimat tersebut, ia meninggalkan Ghita begitu saja.

"Nama Lo si-, eh anjing goblok! Kok ilang?!" tanya Ghita celingukan mencari sosok tersebut.

Ghita pun bergidik ngeri, "jangan-jangan ... yang tadi itu, se ... setan!!" Ghita pun langsung berlari meninggalkan taman.

Lucu. Batin seseorang yang memperhatikan Ghita.

-o0o-

Ghita dengan slayer kebanggaannya yang berwarna merah, ia gunakan di kepalanya sebagai bandana. Itu merupakan ciri khas dari gadis bernama Ghita Aunova.

Ghita berjalan menyelusuri koridor sekolah yang sudah ramai oleh para murid Britania school. Ia membalas sapaan dari orang yang menyapa dirinya, Ghita memang cukup humble jadi banyak sebagian murid menyukai dirinya.

REUNITED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang